Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 31 Januari 2009

Ulasan Karyawan net dari Portalhr.com tentang Dampak Krisis

Waspadai Dampak Tak Langsung Krisis
Tanggal : 27 Jan 2009
Sumber : Portalhr.com

Karyawan.net - Jakarta, Dampak krisis finansial global memang sudah terasa dengan mulai banyaknya kasus PHK yang terjadi. Namun, sebenarnya ada dampak lain yang perlu diwaspadai juga. Yakni, dampak tidak langsung yang melanda perseorangan dan bukannya perusahaan.

Demikian salah satu benang merah bisa ditarik dari seminar "Dampak Krisis Global terhadap Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia" yang digelar oleh Pelita Fikir Indonesia di New Light Coffe Shop & Resto, Jakarta Selatan, Jumat (23/1/09) pukul 09.00 - 11.30 WIB.

Seminar menghadirkan pembicara tunggal Deputi Direktur ILO Peter Van Rooij. Menurut dia, dampak krisis yang kini melanda barulah tahap permulaan. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi makin meluasnya dampak tersebut, semua pihak perlu waspada.

"Tidak hanya terhadap dampak langsung yang menimpa institusi keuangan dan perusahaan, tapi juga dampak ke individu," ujar Peter.

Dipandu oleh Direktur Pelita Fikir Iftida Yasar, lebih jauh Peter memaparkan, kondisi sulit yang diakibatkan oleh krisis akan membuat setiap orang berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Hal tersebut akan mengakibatkan turunnya aktivitas konsumsi yang itu artinya mempengaruhi pendapatan perusahaan.

"Krisis juga bisa membuat orang depresi," tambah dia.

Berkaitan dengan perusahaan, selain mengakibatkan PHK, krisis juga mempengaruhi skema dana pensiun terhadap karyawan. Peter berharap, berbagai kondisi tersebut membuat pemerintah, perusahaan dan individu menjadi instrospeksi dan ke depannya lebih berhati-hati.

"Misalnya dalam hal pengawasan. Pemerintah mesti lebih serius dalam mengawasi institusi keuangan," tandas dia.

Direktur Pelita Fikir Iftida Yasar menambahkan, krisis mestinya mendorong orang untuk berpikir ulang tentang berbagai standar kompetensi yang diterapkan selama ini. "Kita terbiasa melihat orang hanya berdasar keterampilan dan kepandaian, padahal kompetensi kan lebih luas daripada itu."

"Kompetensi juga menyangkut attitude, apa orang tersebut jujur atau tidak, jangan cuma ditekankan pandainya," sambung Iftida.



Gambar :
Peter Van Rooij & Iftida Yasar

Jumat, 30 Januari 2009

Bisnis Outsourcing dalam ulasan Bisnis Indonesia

RI sulit raih bisnis outsourcing dunia
Krisis akan picu perusahaan multinasional pakai jasa alih daya

JAKARTA: Peran Indonesia dalam bisnis jasa alih daya (outsourcing) dunia yang mencapai US$32 miliar per tahun, masih sangat minim, karena keterbatasan sumber daya manusia dan kemampuan berbahasa Inggris yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.

Iftida Yasar, Penasihat Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (Abadi), mengatakan pekerjaan seperti pembuatan film animasi dan pengurusan klaim dari perusahaan berskala multinasional merupakan dua jenis bidang usaha yang paling membutuhkan penyedia jasa outsourcing.

"Ada US$32 miliar business process outsourcing di dunia per tahun, dan kita kebagian apa? Call center merupakan salah satu bisnis yang paling banyak dilakukan lewat jasa outsourcing. Namun, kita sulit mendapatkan bisnis itu karena kemampuan berbahasa Inggris kita belum bagus," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Perkerjaan-pekerjaan tersebut merupakan pesanan dari perusahaan yang berlokasi di luar negeri, tetapi dapat dikerjakan dari dalam negeri, sehingga menjadi jauh lebih murah dan mudah.

"Dalam kondisi krisis seperti ini tentunya sulit berharap investor atau perusahaan asing mau membangun pabrik atau kantor di sini. Namun, kalau pengalihan sebagian pekerjaannya ke Indonesia, mereka [perusahaan] asing cukup hanya menyewa kantor di sini dan tenaga kerjanya direkrut oleh perusahaan penyedia jasa outsourcing," jelas Itfida.

Dia mencontohkan pekerjaan untuk sistem penggajian (payroll) 800.000 karyawan satu perusahaan elektronik asing yang berhasil diperoleh perusahaan penyedia jasa outsourcing di Singapura. Pekerjaan itu membutuhkan 500 orang pegawai.

Oleh sebab itu, dia yakin industri outsourcing akan mampu menjadi alternatif bagi pembukaan lapangan pekerjaan, di tengah krisis ekonomi global yang memaksa hampir seluruh perusahaan di dunia harus berhemat.

Minimnya investasi langsung yang masuk ke Indonesia juga dapat diakali meningkatkan kemampuan industri jasa outsourcing, sehingga dapat menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan internasional yang membutuhkan jasa tersebut.

Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, menurut Iftida, juga akan jauh lebih aman bila dilakukan lewat sistem alih daya.

Pengawasan TKI akan menjadi lebih mudah karena perusahaan penyedia jasa outsourcing yang akan melakukan pemantauan langsung.

Adapun, menurut Winarso S. Tjokrosudirdjo, Wakil Ketua Abadi, jumlah perusahaan penyedia jasa outsourcing di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 500 hingga 600 perusahaan.

Namun, perusahaan berskala besar dan dikelola dengan profesional masih sangat terbatas. Perusahaan yang tergabung dalam Abadi juga belum genap 100.

Perbankan, perminyakan (energi), dan telekomunikasi merupakan sektor usaha yang paling banyak menggunakan tenaga kerja dari perusahaan penyedia jasa outsourcing.

Tumbuh 40%

Sapto Satrioyudo, Ketua Umum Abadi, beberapa waktu lalu memperkirakan bisnis penyedia jasa alih daya di Tanah Air akan tumbuh 30%-40% pada tahun ini, menyusul semakin tingginya permintaan terhadap pekerja outsourcing dari berbagai bidang pekerjaan.

Dia menyebutkan pertumbuhan bisnis tersebut juga dipengaruhi oleh semakin terbukanya potensi aliansi dengan perusahaan luar negeri, guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja alih daya yang juga sedang tumbuh di luar negeri.

Sapto menambahkan industri penyedia tenaga kerja alih daya juga masih menghadapi tantangan seperti keberanian untuk ekspansi ke dunia luar, di tengah pro kontra di dalam negeri yang masih belum usai juga.

Outsourcing di Indonesia, ujarnya, masih dipandang sebagai strategi konsep, belum dijadikan alat atau sarana yang bertujuan menekan angka pengangguran dan peningkatan devisa bagi negara.

Kendati masih diwarnai pro dan kontra, penggunaan jasa tenaga alih daya tidak bisa dihindari, sebab merupakan strategi penting bagi pelaku bisnis untuk terus bertahan di tengah kondisi ekonomi yang cenderung fluktuatif. (yeni.simanjuntak@bisnis.co.id)

Oleh YENI H. SIMANJUNTAK

Workplace Learning

Pelaksanaan ”Workplace Learning ” di AGP
Study Kasus yang dibahas pada tanggal 28 Januari 2009, OVTA, Chiba Jepang


AGP Corporation dibangun tahun 1965. masa dimana berkembanganya transportasi udara yang menggunakan pesawat jet. Perusahaan bergerak dibidang aviasi industri dengan tiga kegiatan utama; 1. Power dan Energy, 2. perawatan yang berhubungan dengan pesawat termasuk baggage handling dan penanganan penumpang dan 3. pengembangan dan penjualan kelengkapan makanan untuk rumah sakit dan fasilitas umum.

Dalam menangani pekerjanya .AGP mempunyai dasar filosofi yang menghargai Kemanusiaan dan moral. Kadangkala kita menilai orang berdasarkan perasaan bukan hasil kerjanya, atau rasa suka atau tidak suka. Padahal ini bisa berpengaruh besar terhadap karir seseorang. Semua pekerja harus punya nilai dan etika yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan

Setiap pelatihan dirancang khusus sesuai kebutuhanya dan usia pekerjaannya, sebab jika pelatihan dilakukan dengan tidak mengindahkan tahapan dan kebutuhan maka akan merugikan individual dan organisasi. Berfikir dan bertindak harus merupakan kombinasi Jangan berfikir apa yang harus dilakukan tapi berfikir apa yang dibutuhkan. Pada dasarnya aksi terdiri dari pengetahuan dan ketrampilan, ditambah dengan ingatan dan pengetahuan. Pelatihan untuk ketrampilan adalah bagaimana melaksanakan kegiatan rutin dengan benar dan sesuai prosedur. Dilain pihak pekerja juga dibekali dengan pelatihan yang berhubungan dengan kepekaan atau awareness, termasuk prilaku, untuk mengembangkan kemampuan tentang kepekaan terhadap bahaya., karena dalam bisnis ini keamanan adalah nomor satu.

Pada saat pekerja baru diterima di AGP, pelatihan yang diberikan menitik beratkan pada pemberian dasar etika, moral yang membentuk prilaku yang sesuai dengan nilai dan etika perusahaan baru dilanjutkan dengan pelatihan keahlian.

owner

Owner

Dalam kartu nama yang diberikan oleh seorang teman tertulis dengan jelas disitu jabatannya adalah “OWNER” atau pemilik dalam bahasa Indonesia. Pemilik kartu nama ingin memberikan penegasan kepada masyarakat bahwa ia bukan hanya misalnya sebagai direktur atau apapun jabatannya tapi adalah “Pemilik Perusahaan”

Tidak ada yang salah dalam penulisan kartu nama tersebut, mungkin saja ia ingin memberikan tanda kepada penerima kartu nama “jika ada yang ingin dibicarakan, jika ada transaksi bisnis yang ingin dilakukan” langsung dengan saya. Saya adalah pemilik perusahaan jadi saya dapat langsung memutuskan tanpa meminta persetujuan orang lain lagi. Mungkin juga berdasarkan pengalamannya penampilannya kurang meyakinkan sehingga perlu menuliskan dengan jelas bahwa ia adalah pemilik perusahaan.

Ada juga seseorang yang karena penampilannnya sangat meyakinkan dianggap sebagai pemilik perusahaan karena memang “fist impression” pandangan pertama melihatnya sangat meyakinkan.Padahal dalam bisnis seseorang yang sudah diserahi tanggung jawab dan kewenangan dapat melakukan dan memutuskan sesuatu berdasarkan kewenangannya. Mungkin saja lagak dan gaya orang ini begitu hebat dibandingkan dengan pemilik perusahaan yang lebih suka berada dibalik layar.

Ada juga pemilik perusahaan yang sangat ingin memperlihatkan kepada karyawannya bahwa ia memang beda kelas, ia lebih hebat, lebih kaya, lebih pintar, sehingga karyawan hanyalah pelengkap penderita. Pemilik perusahaan model ini menerapkan manajemen gaya warung yang memainkan peranannya secara tunggal.Ia ingin semua orang tau dia adalah “Owner” dan ingin diperkenalkan sebagai “Owner”.

Ada juga pemilik perusahaan yang biasa biasa saja, sederhana, menghargai dan memberikan kewenangan pada pekerjanya, tapi pekerja yang bermental penjilat atau budak, sangat menaruh hormat luar biasa pada pemilik perusahaan. Setiap bertemu memuji dan selalu siap menjalankan perintah, memanggil pemilik perusahaan dengan “boss”, “tuan”, “Nyonya” atau panggilan lain yang dilakukan dengan takzim dan hormat didepan majikannya. Jika mendampingi pemilik perusahaan dan bertemu orang lain , maka pekerja akan memperkenalkan pemilik perusahaan dengan “ini adalah owner perusahann”. Biasanya pekerja tipe ini belum tentu tulus, jika keluar dari pekerjaan atau ternyata sang “owner” tidak menjadi “Owner” lagi, maka sikapnya langsung berubah 180 %, Sesuai dengan sifatnya yang penjilat dan bermental budak, maka ia akan menjilat dan patuh kepada owner yang baru.

Sesungguhnya kita bukanlah pemilik dari apapun, nyawa yang ada didalam tubuh kita tak akan sanggup dipertahankan jika sudah diminta pemiliknya.Kita hanya diberi amanah untuk menjalankan usaha tapi bukan pemilik dari usaha itu sendiri. Yang tadinya orang biasa bisa menjadi owner, yang tadinya owner suatu saat bisa kehilangan semuanya. Sebagai orang yang diberi amanah tidak usah terlalu sombong dan membanggakan diri dengan apa yang tidak akan abadi kita miliki.Sebagai pekerja jangan terlalu menjilat dan bermental budak, hargailan siapapun manusia dengan tulus, jangan hanya baik dimuka atau hanya baik jika orang tersebut masih menjadi owner. Menjadi orang baik itu adalah karakter bukan profesi yang suatu saat bisa berubah. Owner…..? ah siapalah kita ini, hanya Allah yang pantas memiliki semuanya.

Rabu, 28 Januari 2009

Materi David Lancester ILO Consultant

“Workplace Learning and Designing Training Programmes to Meet Specific Workplace Needs” ( Pembelajaran di tempat Kerja dan Desain Program Pelatihan yang Memenuhi Spesifikasi Kebutuhan Tempat Kerja)

Oleh David Lancester

Kebutuhan untuk melakukan analisa mengenai pelatihan apa yang tepat seharusnya dilakukan pada tingkat organisasi. Organisasi perlu menjabarkan bagaimana kekuatan dan keterbatasan perusahaan dalam kontek perubahan, persaingan dan environment dan persiapan manusianya untuk menghadapi hal itu. Perubahan dalam organisasi membawa implikasi atau dampak terhadap pelatihan yang akan diberika. Hal lain yang harus diperhatikan adalah adanya gap antara keharusan organisasi untuk melakukan pelatihan dengan kemampuan dari organisasi itu sendiri. Jadi analisa dalam menentukan kebutuhan pelatihan bukan hanya sekedar memberikan pelatihan tapi juga mempersiapkan pekerja menghadapi perubahan, terutama yang berkaitan dengan perubahan tujuan perusahaan.

Beberapa hal agar menjadi perhatian dalam melaksanakan pelatihan, misalnya soft skill training seperti, team leader, kemampuan beradaptasi, agar dapat mengikuti perubahan di organisasi dan memahami dengan benar nilai-nilai perusahaan. Contoh lain dari Pelatihan ditempat kerja adalah dengan memberi tugas yang ringan pada pekerja dan secara bertahap diberikan pekerjaan yang lebih complex. Bisa juga dengan mendampingi seorang yang berpengalaman dan melihat bagaimana dia bekerja dan berinteraksi agar dapat mengetahui pekerjaannya. Bisa juga kelompok pekerja memberikan masukan yang mengindentifikasikan bagaimana memperbaiki kondisi pekerjaan’ bisa juga secara perorangan dimintakan pendapat karena dia dianggap mengetahui atau ahli dalam melakukan pekerjaannya.

Pelatihan dapat dilakukan secara internal dimana nara sumbernya bisa dari internal perusahaan maupun dari luar organisasi. Ada perusahaan yang menyediakan fasilitas belajar secara on line misalnya, atau menyediakan buku-buku dan alat peraga untuk mendorong pekerja belajar mandiri. Bentuk pelatihan bisa juga diadakan oleh Suppliers atau vendor dimana mereka memberi latihan kepada pekerja mengenai penggunaan mesin baru. Bisa juga diadakan diskusi secara informal tentang bebagai hal dengan kastemer, vendor, dll. Berbagai cara diatas bertujuan mendorong pekerja agar mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannnya

Untuk mengetahu bagaimana pelaksanaan peltihan ditempat kerja yang baik bisa dilakukan studi banding agar dijadikan acuan atau bisa juga dengan melihat majalah atau web yang ada, misalnya;lihat www.trainingvillage.gr/etv. Ada perusahaan yang berhubungan dengan internasional seperti tesco UK dengan tesco Lotus Thailand dan Korea Pemerintah dapat mendorong pelaksanaan Pelatihan di tempat kerja dengan memberikan contoh negara lain yang berhasil, misalnya UK dengan ”train to gain program”

Selasa, 27 Januari 2009

Kalau Bisa Dipersulit kenapa dipermudah

Kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah

Ingat iklan layanan masyarakat yang menggambarkan buruknya pelayanan publik di Indonesia. Sebagai rakyat untuk mengurus segala sesuatu harus dilalui dengan susah payah dan waktu yang terbuang sia-sia. Urusan KTP sekarang sudah lancar, begitu juga pengalaman saya mengurus perpanjangan pasport, lancar dan pembayaran sesuai dengan harga yang tertera di loket. Sepanjang pengalaman saya PLN sebagai satu-satunya perusahaan yang menyediakan listrik bagi kita masih memberikan pelayanan yang buruk. Listrik bisa saja mati tiba-tiba, hanya PLN dan Tuhan yang tahu kapan listrik akan mati. Coba bagi anda penggemar olahraga sepeda, apakah anda menikmati enaknya bersepeda di kota Jakarta yang macet, berdebu dan penuh dengan lalu lalang kendaraan yang tidak mau mengalah. Jika anda nak bis kota, hanya busway yang agak lumayan baik kebersihan , kenyamanan maupun kelancarannya. Yang lain seperti metro mini, angkot, ojek, bis kota, kereta api rakyat semua memerlukan kesabaran dan juga hati yang lapang untuk tidak protes karena tidak ada pilihan lain.

Hal ini berbeda dengan Jepang teman, disini pepatah diatas tidak berlaku. Jepang sebagai negara yang memahami dan menjalankan dengan baik konsep negara kesejahteraan mampu membuat rakyatnya menikmati dan bangga menjadi orang Jepang. Begitu memasuki bandara Narita terlihat segala sesuatunya telah diatat dengan rapi, mulai dari penataan interior yang menyejukan baik warna maupun perabot yang sederhana dan berkelas, sampai petugas yang melayani dibandara. Mereka menyambut tamu dengan ramah dan menggunakan bahhsa Inggris yang jauh lebih baik dibandingkan ketika saya ke Jepang tahun 1991. Petugas mampu menerangkan untuk mengisi formulir tentang barang yang kita bawa masuk Jepang. Petugas imigrasi berdandan ala anak muda sekarang, rambut gondrong tapi rapi, setelan jas yang modis, ramah dan tidak berwajah angker.

Dari Narita ke Chiba kami naik bis limosin yang bersih dan mewah, kopor bawaan juga dilayani masuk kedalam bagasi. Ada buku saya ketinggalan didalam bis dan baru ingat dua jam kemudian. Oleh petugas hotel dibantu dicarikan pengemudi yang tadi mengantar saya, dan kami bertemu jam 4.16 sore tepat ditempat yang sama dengan buku dikembalikan secara utuh.Sungguh pelayanan yang sopan, cepat dan ramah. Sore hari ditengah cuaca dingin saya belanja di carefour terdekat dari hotel dengan berjalan kaki. Terlihat orang Jepang dengan santai naik sepeda di trotoar lebar yang khusus disediakan bagi pejalan kaki dan pemakai sepeda. Cuaca dingin tidak menghalangi semangat untuk bersepeda karena memang suasana kota memungknkan untuk itu.

Didepan hotel tersedia payung umum yang boleh dipinjam bagi pengunjung hotel yang kebetulan tidak membawa payung.Jika sudah selesai harap dikembalikan dan lama meminjam tidak boleh lebih dari 3 hari. Tidak ada petugas yang mencatat siapa yang memakai payung dan kapan mengembalikannya, apakah lebih dari tiga hari, dan sebagainya, tapi orang Jepang yang taat aturan akan mengikuti aturan pinjam meminjam payung. Taman kota tertata rapih, gedung asrama bersih dan dimana-mana tersedia fasilitas umum yang baik, seperti lobi ruang tunggu, kamar mandi yang bersih, kantin, kamar asrama yang rapih dan bersih. Wow rasanya enak ya jadi rakyat Jepang semuanya diperhatikan dengan baik oleh pemerintahnya.

Bagi saya yang paling berkesan adalah fasilitas kamar mandi umum yang sangat nyaman, toilet umum dilengkapi dengan berbagai tombol dengan warna berbeda sesuai kegunaannya. Ada tombol merah dengan tulisan stop, ada tombol hijau untuk membilas kalau kita buang air kecil, ada tombol pink untuk bilas buang air besar dan yang paling hebat ada tombol putih yang jika dipencet akan mengalunkan lagu. Bagaimana pemerintah Jepang ingin membahagiakan dan melayani rakyatnya terjawab melalui kelengkapan toilet umum tadi, bahkan pada musim dingin seperti sekarang, jika kita duduk di toilet maka akan terasa hangat, begitu juga air bilasan disetel hangat.

Ditempat saya menginap dan mengikuti pelatihan namanya OVTA (Oversea Vocational Training Association), terlihat banyak pekerja Indonesia yang mengikuti kerja magang di Jepang. Anak-anak muda yang kelihatan, gagah, tampan dan memiliki semangat dan harga diri sebagai pekerja. Setiap kali bertemu mereka akan mengucapkan ”Konichiwa” atau selamat siang sambil menunduk dengan sopan. Sungguh membanggakan melihat anak bangsa yang kalau dididik dengan benar mampu membuat dirinya berkualitas. Budaya Jepang yang sopan, disiplin dan semangat bekerja yang tinggi mampu dengan cepat diserap oleh mereka yang berada dilingkungan ini.

Indonesia ne kamu bisa , hai...hai dozo tapi kapan????

ILO/SKILLS-AP/JAPAN/REGIONALWORKSHOP AND STUDY PROGRAMME ON SKILL DEVELOPMENT IN THE WORKPLACE

CHIBA, 27 JANUARY – 6 FEBRUARY 2009

Setelah program workshop dibuka beberapa peserta memberikan harapannya terhadap workshop yang dimulai pada hari ini.Secara umum peserta berharap dapat memberikan pengalamannya dan juga mendapatkan pengalaman dari peserta Negara lain mengenai strategi yang diterapkan negara peserta dalam membangun sumber daya manusia. Apakah ada standar yang diterapkan negara peserta tentang kegiatan pelatihannya, terutama bentuk pelatihan bagi usaha kecil menengah.

Dr.David Lancester konsultan ILO dari UK memberikan paparan tentang “Skill Development in the Workpalce , The International Experience”. Dikatakan bahwa kebutuhan terhadap pengembangan ketrampilan bagi pekerja adalah untuk; produktifitas dan menciptakan kesejahteraan nasional, untuk produktifitas dan menciptakan kesejahteraan bagi organisasi (perusahaan), dan untuk produktifitas dan menciptakan kesejahteraan perorangan.

Dengan adanya pengembangan ketrampilan kerja maka akan meningkatkan produktifitas dan pendapatan di sektor informal (di kebanyakan negara asia pasifik ) dan juga memungkinkan pengurangan kemiskinan karena terbuka kesempatan bagi mereka yang miskin untuk bekerja di sektor formal.

Yang dimaksudkan dengan pengembanagan ketramplan bisa dilakukan di luar pekerjaan (off the job) melalui pelatihan dengan pihak ketiga diluar perusahaan atau ditempat bekerja (on the job). Dalam menghadapi globalisasi maka hanya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang bisa membuat pekerja bertahan. Perusahaan perlu meningkatkan ketrampilan ditempat kerja untuk menghadapi persaingan, mengurangi adanya masalah sehingga bisa bekerja lebih efisien, bisa mengurangi mis-match antara pasar kerja dengan ketrampilan yang ada dan juga bisa mempertahankan pekerja pada posisinya.

Pelatihan eksternal ada kekurangannya, misalnya tidak begitu tepat dapat memenuhi harapan pekerja untuk meningkatkan ketrampilannya.Hal ini disebabkan penyedia jasa pelatihan tidak begitu mengetahui keadaan lapangan dan juga terbatasnya waktu pelatihan. Berbeda dengan pelatihan internal atau on the job training, dimana para mentor bekerjasama langsung dengan pekerja yang akan belajar meningkatkan ketrampilannya.Disini bisa terjadi transfer pengetahuan dan juga budaya kerja dan nilai perusahaan melalui etos kerja yang diajarkan langsung kepada para trainee.

Pemaparan selanjutnya dilakukan oleh Matsuhara Nobua, Deputy Director , Kementrian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang. Beliau menerangkan mengenai biaya untuk meningkatkan ketrampilan pekerja hampir 90 % di tanggung oleh sektor swasta..Sekitar 80 % perusahaan swasta di Jepang mengalami masalah dengan pengembangan tenaga kerja, hal ini diakibatkan adanya pensiun yang dalam waktu bersamaan bagi mereka generasi “Baby boomers” tanpa perpindahan pengetahuan ke generasi berkutnya secara memadai.

Digambarkan bahwa off the jo b training dibandingkan dengan on the job training, ternyata lebih efektif dan bermanfaat on the Job Training hasilnya sebab dilakukan di tempat kerja dengan melibatkan supervisor atau mentor yang mengetahui dengan baik apa yang ingin diajarkan.

Jepang memberikan kesempatan kepada Negara di Asia untuk melakukan magang di Jepang. Ada beberapa tahapan diantaranya sebelum keberangkatan dilakukan seleksi, pelatihan atau orientasi, tes kesehatan dan prosedur adminsitrasi imigrasi. Mereka akan di latih bahasa dan etos kerja perusahaan Jepang sebelum ditempatkan di perusahaan yang membutuhkannya di Jepang.

Pelatihan yang diberikan kepada pekerja di Jepang berdasarkan analisa kebutuhan, begitu juga pelatihan tingkat lanjutan akan diberikan sesuai dengan hasil evaluasi dari implementasi pelatihan sebelumnya. Untuk perusahaan swasta pemerintah Jepang memberikan bantuan sebesar ¼ dari budget yang diperlukan untuk biaya pelatihan dan 1/3 buat UKM.. Begitu juga buat pekerja diberikan bantuan biaya pelatihan dengan memberikan kesempatan training yang dibiayai oleh pemerintah

Sabtu, 24 Januari 2009

Komentar

Dalam beberapa acara gathering atau acara kantor yang bersifat bergembira biasanya kita memanggil organ tunggal lengkap dengan penyanyinya. Penyanyinya selalu tampil seronok dengan dandanan yang aduhai. Berdasarkan pengalaman ini biasanya saya selalu berpesan kepada panitia agar penyanyinya selain dapat menyanyi dengan baik, juga berdandan dengan tidak terlalu menor dan seksi, karena biasanya ibu-ibu terutama bisa merasa gerah melihatnya dan juga para suami yang biasanya getol berjoget menjadi keok dan malu didepan keluarganya jika dipanggil menyanyi.Tapi memang mungkin sudah pakemnya atau standar para penyanyi itu untuk bergoyang dengan seksi dan sedikit senggol-senggolan dengan tamu laki-laki yang turut bernyanyi. Alhasil kami jadi berkomentar mustinya para penyanyi tadi diberi pemahaman mengenai “how to know your customer”, bagaimana mengenal karakter pengundang, apakah kantoran atau rumahan atau kawinan. Jika saja dia mengenal karakter pengundangnya maka dengan cepat ia akan menyesuaikan diri baik dandanannya, maupun cara berjoget dengan para bapak, agar dirumah nanti para suami tidak dijewer atau dicemburui istri karena berjoget terlalu hot.

Kita juga gampang memberi komentar terhadap orang lain, baik penampilan fisiknya, caranya berbicara, berjalan, sampai mengomentari hasil pekerjaan orang lain.Ada yang memang mulutnya gatal dan usil jika melihat orang lain sepertinya kurang beres menurut ukurannya, ada juga yang memang komentarnya bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang berharga. Jangan sembarangan memberi komentar pada pertemuan pertama, lebih baik pelajari situasi, mendengarkan dan jika sudah dapat mengetahui keadaan lebih baik baru boleh memberi komentar. Dalam suatu perkenalan dengan seorang pejabat yang cukup tinggi disebuah departemen, saya melihat bapak pejabat tersebut kakinya agak pincang diseret.Dengan maksud memberi perhatian (sok akrab), maka saya mengatakan “Aduh kenapa pak, habis jatuh ya?”, Beliau dan stafnya hanya senyum dan tidak berkomentar lebih jauh, dan ternyata belakangan saya baru tahu memang kakinya agak cacat. Pernah juga saya mengunjungi seorang relasi yang baru melahirkan anak pertama kurang lebih 1 bulan yang lalu. Seperti biasa saya dengan sok akrab mengatakan “Lucu ya rambutnya gundul baru dicukur ya ?”.Ternyata si ibu menjawab memang anaknya dari lahir tidak ada rambutnya alias gundul belum tumbuh..

Kalau mau memberikan komentar berikanlah dengan tulus dan dengan maksud membangun. Sebagai pengajar pada pelatihan pengembangan kepribadian saya selalu bertanya “Apa yang dilakukan jika teman kamu mempunyai bau badan?”.Biasanya topik ini menjadi bahan tertawaan dan jawabannya biasanya mereka enggan memberi tahu, membicarakan dibelakang atau menjauh tidak mau bergaul dengan si BB (bau badan). Saya menganjurkan untuk berani menolong teman tersebut dengan membicarakannya langsung atau secara halus misalnya memberikan salah satu produk penghilang bau badan, atau secara diam-diam memberikan obat itu dalam amplop dengan catatan “ Jangan tinggalkan rumah tanpa memakai produk ini”.Hal ini jauh lebih konstruktif dibandingkan dengan membicarakan teman tadi dibelakang.

Jika teman kita melakukan presentasi mengajukan suatu usulan proyek, bantulah ia dengan memberikan masukan yang membangun.Jika menurut kita sudah bagus katakanlah, tapi jika masih ada yang kurang berikanlah komentar agar usulan proyek itu dapat lebih disempurnakan. Jangan pelit memberikan komentar yang positif, apalagi merasa rugi jika komentar yang kita berikan kepada teman dapat menjadi perbaikan yang membuat teman tadi mendapatkan nilai lebih. Pengetahuan, pengalaman kita yang diberikan kepada orang lain melalui komentar kita bukan saja bermanfaat bagi si penerima, tapi juga bagi kita karena kita akan terbiasa memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungan kerja. Orang yang paling bermanfaat adalah orang yang bermanfaat banyak bagi orang lain.

Yang Lalu Biar Berlalu

Setiap manusia mempunyai kenangan baik yang indah maupun yang buruk dalam hidupnya.Kenangan indah tersimpan manis dalam lubuk hati, penghibur hati jika mengingatnya. Kenangan buruk yang berisi kesedihan dan duka nestapa sebaiknya dikuburkan agar bersatu dengan tanah dan tidak usah kembali lagi. Jangan tenggelam mengingat kegagalan atau kesalahan dan kesedihan masa lalu.Masa lalu telah habis dan pergi, tidak mungkin kita bisa mengembalikannya dan berusaha mengubahnya menjadi sesuatu yang indah.Hidup manusia selalu merupakan kombinasi antara kebahagian dan kesedihan, kesulitan dan kemudahan, kebaikan dan keburukan.

Seburuk apapun kenangan pahit dimasa lalu, jangan menjadi mimpi buruk terus menerus. Mengingat masa lalu lalu yang suram hanya akan membangkitkan kesedihan. Jika kita tidak dapat melupakannya, maka akan mematikan semangat, menjatuhkan mental dan menutup mata terhadap kesempatan yang terbuka lebar didepan mata untuk meraih masa depan. Orang yang optimis, percaya akan kasih sayang Tuhan tidak akan menoleh kebelakang, menangisi kegagalan dan kemalangannya. Ia akan bangkit dan menjadikan pengalaman pahitnya sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali. Hidup adalah suatu keteraturan, ia selalu bergerak maju, air mengalir kehulu bukan ke hilir dan tidak akan pernah kembali. Jadi songsong masa depan dengan penuh pengharapan, esok matahari akan bersinar kembali.jalanilah hidup hari ini bukan hari kemarin dengan segala kebaikan dan keburukannya. Perbaiki kualitas hidup, dengan bekerja baik, berbuat baik terhadap sesama, melakukan segala kebaikan karena belum tentu juga kita masih hidup esok hari.

Menjadi istri orang kaya atau menjadi “Kaya”?

Dulu bahkan mungkin sekarang masih dilakukan oleh ibu atau orang tua kita mendoakan, mengarahkan bahkan memaksa anak perempuannya untuk kawin dengan orang kaya. Banyak cara dilakukan oleh orang tua , mulai dari mencekoki pemikiran betapa enaknya menjadi istri orang kaya, memfasilitasi dengan perawatan tubuh dan pakaian yang bagus, sampai mencarikan jodoh orang kaya.Ada kenalan saya yang dari kecil ibunya selalu berusaha membelikan pakaian bagus dengan segala cara (terutama kalau ada pesta) untuk anak perempuannya walaupun untuk makan sehari-hari termasuk sederhana.Dalam urusan jodoh ibunya yang sangat berperan memutuskan mencarikan suami dari kalangan orang kaya, sehingga dia harus patah hati berpisah dengan kekasih pujaan hati karena bukan masuk dalam golongan orang kaya.

Ada juga istri seorang teman yang dari kecil berasal dari keluarga kaya dan tidak pernah merasakan susahnya hidup. Segala fasilitas harus nomor satu, kalau menginap di hotel haruslah minimal bintang empat dengan kamar suite. Pergaulannya selalu dengan para selebriti dan kalangan atas, begitu juga baju, tas dan sepatu selalu merek terkenal.Untunglah teman saya termasuk professional yang dapat memenuhi keinginan istrinya tercinta walau pernah dalam beberapa kali cerita mengatakan betapa beratnya memenuhi gaya hidup istri tercinta karena sebetulnya ia termasuk orang yang cukup sederhana.Berapapun penghasilan yang dia dapatkan selalu habis karena masuk dalam golongan “high salary and high class life style”. Pada saat gajinya berjumlah 3 kali lipat dari saya teman tadi sudah mengeluh karena istrinya merasa gajinya kecil sekali.Kita doakan semoga teman tadi tetap mendapatkan posisi yang baik dengan gaji yang besar.

Hal lain yang bisa kita lakukan sebagai perempuan untuk mendapatkan suami kaya adalah berkencan dengan boss kita.Rasanya kalau dalam lingkungan kantor yang menjadi incaran adalah the real boss, setidaknya orang nomor dua atau nomor tiga.Kalau yang umurnya sebaya atau beda dua sampai lima tahun rasanya masih bukan target utama sebab kurang kaya. Maka dimulailah segala cara untuk menggaet si boss agar tergoda oleh kita.Bagaimana dengan status boss sebagai suami orang? Emang gue pikirin?. Namanya juga usaha, ngapain juga nunggu pacar yang sebaya yang belum tentu jadi orang kaya, lebih baik the real boss yang sudah didepan mata. Begitu banyak kasus kehancuran rumah tangga yang diakibatkan karena para suami yang boss dipikat dan dengan segala cara diikat sehingga meninggalkan keluarganya.

Cerita diatas menggambarkan betapa tidak percaya dirinya perempuan untuk menjadikan dirinya kaya atas usahanya sendiri.Kenapa ia harus menggantungkan hidupnya pada orang lain untuk memenuhi keinginannya.Perempuan secara tradisional diajarkan untuk tidak mempunyai keinginan bagi dirinya sendiri. Ia diciptakan dan dipersiapkan untuk melakukan tugasnya secara tradisioanal seperti menjadi istri dan menjadi ibu. Jika ada perempuan berhasil menjadi orang kaya biasanya pertanyaan yang timbul adalah; siapa suaminya? Anak siapa? .Pemikiran pertama masyarakat adalah pasti ia menjalankan usaha keluarga atau hanya membantu suaminya. Perempuan jarang langsung diakui sebagai orang yang berada dibalik keberhasilannya menjadi orang kaya.

Bagi perempuan sebetulnya penting sekali menjadi orang kaya bukan istri orang kaya atau simpanan orang kaya. Perempuan mempunyai banyak keinginan yang kadangkala susah diterjemahkan dengan akal sehat kenapa ia menginginkan barang atau hal tersebut. Tidak heran perempuan selalu menjadi obyek yang mudah bagi segala macam produk barang dan jasa yang mencoba memenuhi beragam keinginannya tersebut. Jika ia menjadi kaya hasil dari usahanya maka ia akan dengan mudah mewujudkannya tanpa harus menunggu persetujuan dari suaminya. Dalam kasus yang ekstrim perempuan harus bertanggung jawab atas anak yang dilahirkannya jika suami meninggal atau meninggalkannya karena perempuan lain.Jika ia memiliki kemampuan mandiri maka kelangsungan hidupnya yang terbiasa enak akan terus terjamin.Lain halnya jika ia tidak punya kemampuan mengelola keuangan dengan baik, bisa jadi harta yang banyakpun hasil peninggalan suaminya akan habis dengan cepat karena tidak bisa dikelolanya.

Jadi kita perempuan ubah pemikiran yang ingin kaya dan enak dengan mempunyai suami kaya. Kalau itu bisa terwujud maka nasib baik bagi yang mendapatkannya, tapi jika tidak beruntung daripada frustasi mulailah berusaha menjadi kaya dengan usaha sendiri.

Keutamaan membaca

Saya sangat suka membaca, berbagai jenis buku saya baca, tiada hari tanpa membaca, diperjalanan, dirumah, dikantor pada saat luang saya gunakan untuk membaca. Sangat mengagumkan bagaimana penulis dapat menyihir pembacanya untuk terus menerus membaca tidak mau melepaskan matanya dari buku, sampai ceritanya selesai. Yang paling saya sukai adalah bacaan yang mempunyai nilai sesuatu didalamnya. Penulisnya punya misi menyampaikan suatu pesan moral yang baik kepada pembacanya. Begitu kagum saya pada cerita para jagoan di buku komik Kho Ping Hoo, Mushashi, Mahabarata, Winetou sehingga meninggalkan kesan yang mendalam. Buku Little House on The Prairie juga sangat bagus sehingga pada saat membacanya seakan kita berada disana. Pandai sekali penulisnya menceritakan dengan rinci dan menuliskan dengan penuh perasaan sehingga emosi kita turut terbawa.Saya tidak bisa membayangkan bagaimana para penulis dapat membuat cerita begitu panjang bahkan berseri dan tetap menarik untuk dibaca.

Buku adalah jendela dunia, pintu gerbang menuju lautan ilmu pengetahuan yang tidak terbatas.Buku adalah teman yang baik, setia, tidak pernah berhianat dan selalu mengikuti kemanapun kita bawa. Buku adalah guru yang baik, tidak pernah menipu dan selalu siap setiap saat dimana kita membutuhkannya. Dengan membaca buku kita dapat mengusir kebosanan, kesedihan, kecemasan, karena buku akan membawa kita kealam lain yang begitu luas.Semakin banyak buku yang kita baca semakin banyak pengetahuan yang kita dapatkan.Bertambahnya pengetahuan dapat melancarkan pembicaraan kita dengan berbagai kalangan yang pada akhirnya akan menambah teman.

Kekayaan yang paling berharga dan tidak akan hilang adalah ilmu pengetahuan.Dengan membaca buku semakin kaya kita akan berbagai pengalaman, pengetahuan, dan semakin kita merasa kecil karena begitu banyak yang belum kita ketahui. Buku tanpa disadari mendorong kita selalu ingin terus membaca, mencari buku lainnya, sehingga dapat mengembangkan keahlian kita.Selain pengetahuannya bertambah, kepribadiannya juga bertambah baik. Semakin banyak membaca semakin rendah hati dan merasa kurang.

Tidak heran buku disebut pelita fikir, mengajak menyibak yang tersembunyi, menyingkap tabir kebodohan.Ilmu adalah cahaya agi hati nurani, kehidupan dan obat bagi jiewa yang dahaga. Orang yang berilmu lebih mulia dan lebih dihargai dari orang yang kaya tapi tidak berilmu.

How do I look?

Jika kita akan memutuskan melakukan sesuatu biasanya sudah didasari dengan berbagai pertimbangan.Misalnya membeli baju baru, kita akan mempertiimbangkan berdasarkan sudah saatnya membeli baju karena yang lama sudah kuno.Pilihan kita akan baju baru juga berdasarkan selera kita baik model, warna maupun harganya.Ada yang memikirkan juga apa komentar orang jika kita memakai baju tersebut, rasanya pingin sekali mengenakan baju itu tapi nanti kata orang tidak pantas.Ada yang cuek dan tetap mengenakan pakaian yang sesuai dengan seleranya tanpa perduli pendapat orang, tapi ada juga yang akhirnya tidak jadi membeli karena takut dengan pendapat orang lain. Masalah baju adalah hanya salah satu hal kecil yang keputusannya membeli atau tidak mustinya tergantung dari pendapat kita pribadi bukan pendapat orang lain atau sedang mode.

Ada orang yang tau bagaimana memutuskan sesuatu untuk dirinya baik atau tidak tapi banyak juga orang yang selalu bingung dalam memutuskan sesuatu.Dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari apapun profesi kita selalu butuh untuk memutuskan ya atau tidak, lakukan atau tidak lakukan sesuatu. Kalau atasan kita memberikan tugas yang menurut kita tidak masuk akal, terlalu berat target yang diberikan atau kita memerlukan penjelasan yang lebih rinci. Apa yang biasanya kita lakukan?. Ada tipe orang yang dengan langsung mengemukakan keberatan dengan mengemukakan segala alasannya, atau menawar agar target yang diberikan diturunkan sesuai dengan “bench mark”, atau langsung minta penjelasan yang lebih rinci agar dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik. Tapi ada juga orang yang takut untuk mengemukakan keberatannya kepada atasan (apalagi jika atasan terkenal kejam dan tidak bisa kompromi). Mereka memilih diam dan mengambil posisi aman yang lebih dikenal dengan julukan “Yes man atau Asal Bos Senang”.Biasanya tipe orang seperti ini akan menggerutu dibelakang bos, sebab dia takut jika berterus terang akan mendapatkan penilaian yang kurang baik dari atasannya.Takut dinilai tidak kreatif, takut akan tantangan dan kurang cerdas jika banyak bertanya.

Begitu juga jika kita adalah seorang atasan yang mempunyai bawahan yang bermasalah.Ada yang langsung menegur dengan cepat agar kesalah pahaman dapat diperbaiki sehingga akan tercapai tujuan perusahaan dengan benar.Tapi ada juga yang takut tidak popular dimata bawahannya, istilahnya selalu ingin menjadi “nice guy”.Atasan tipe ini memilih menahan diri untuk menegur bawahannya, bahkan dalam kadar yang lebih parah mereka berpura-pura tidak tau ada masalah dengan harapan masalah akan selesai bersama waktu yang berlalu. Jika yang disampaikan adalah kabar gembira misalnya kenaikan gaji, promosi maka ia akan menjadi orang pertama yang ingin menyampaikannya secara langsung .Jika kabar buruk yang diemban untuk disampaikan misalnya membahas kemungkinan adanya surat peringatan, maka ia akan berusaha mendelegasikannya kepada orang lain (biasanya bagian Sumber Daya Manusia).Padahal ia dibayar lebih menjadi seorang pemimpin adalah untuk melaksanakan semua tugas termasuk menyampaikan kabar baik dan buruk.



Menyampaikan dan mempertahankan pendapat dengan baik adalah hal yang harus terus menerus dibiasakan. Jika kita sebagai orang tua berikan dorongan kepada anak untuk menyampaikan perasaannya, pendapatnya bahkan keberatannya jika ada. Sebagai guru kita memberikan suatu lingkungan yang menyenangkan agar anak didik terbiasa menyampaikan pendapatnya dan berdiskusi menyelesaikan suatu masalah. Dengan demikian terbuka kesempatan adanya komunikasi dua arah yang dapat mengakibatkan adanya keterbukaan. Ada seorang teman yang dianggap sangat vokal dan berani sekali memberikan pendapatnya kepada atasannya, padahal atasannya dikenal sebagai orang yang sangat otoriter dan selalu memberikan pesan “Do as I order”. Sampai pada suatu titik dimana teman tadi merasa tidak tahan lagi dan berkeinginan untuk keluar dari perusahaan tadi. Ternyata atasannya sangat mennetang keinginan tersebut dan berharap ia tetap bekerja sama karena masukan dan pendapatnya sangat dibutuhkan.Sang atasan berterima kasih dan menghargai sekali ada orang yang seperti dia, yang mempunyai pendapat dan memperkaya wawasannya dibandingkan dengan bawahan lainnya yang hanya manggut dan manut. Alhasil teman tadi sekarang dipercaya menduduki posisi yang lebih tinggi.

Jadi jangan takut dengan pendapat orang lain atau pendapat umum yang kadangkala hanya merupakan mitos yang belum tentu benar keadaanya. Jadilah diri kita sendiri, berikan pendapat, kontribusikan hal positif yang anda yakini kebenarannya dengan baik agar hidup ini penuh warna. Selamat menjadi diri anda sendiri dengan segala keunikan dan perbedaannya dengan orang lain.

Ibu

Setiap tanggal 22 Desember kita merayakan hari ibu. Banyak cara merayakannya, ada yang memberikan bunga, coklat atau membebaskan ibu dari tugas rutin sehari-hari.Pada hari istimewa itu ibu diberikan kesempatan untuk menikmati apa yang dia suka tanpa direpotkan oleh kegiatan rutinnya.Bagi ibu yang beruntung mendapatkan perhatian dari keluarganya tentu saja sangat membahagikan.Masih banyak ibu lain yang tetap sibuk bekerja membanting tulang, mulai dari mengurus keperluan rumah tangga, sampai harus menghidupi keluarganya.Tidak ada penghargaan, tidak ada bunga, coklat apalagi hari libur, dia harus tetap bekerja untuk siapa lagi kalau bukan untuk keluarga tercinta.

Ibu menjadi begitu penting, ia merupakan pemersatu keluarga, motor yang menggerakan semua kegiatan keluarga.Suami yang berprestasi dikantor adalah berkat tangan dingin istrinya yang mampu menangani urusan rumah tangga dengan baik.Anak yang berprestasi dikantor adalah hasil didikan dari ibu yang dengan konsisten menanamkan kemandirian, nilai baik dan pendidikan kepada anaknya. Tidak ada kebahagian yang lebih besar dari ibu selain melihat keberhasilan orang yang dicintainya.

Kami pernah mengadakan diskusi dan curhat dalam kelompok perempuan dengan topik “ibu”. Peserta diminta menggambarkan bagaimana pandangan dan pengalamannya dengan ibu mereka dan sosok ibu yang ideal seperti apa. Diskusi yang terjadi menjadi sangat menyentuh, karena peserta kebanyakan menjadi terharu bahkan menangis ketika mengingat ibu mereka. Disela airmata yang mengalir peserta diskusi menggambarkan bahwa ibu adalah sosok yang lembut, perhatian, tapi juga mereka adalah sosok yang tegar, kuat, mau berkorban demi kebahagaian anaknya.Apalagi peserta yang sudah tidak mempunyai ibu karena telah berpulang meninggalkan dunia, kenangan manis begitu melekat indah, sehingga hanya airmata yang bisa menggambarkan bagaimana erat dan besar peranan ibu terhadap pembentukan pribadi anaknya.

Ibu adalah tiang rumah tangga, bahkan tiang negara, ibu yang sabar dan pengasih akan membentuk anak yang bijaksana.Ibu yang dengan konsisten menanamkan nilai baik kepada anaknya tentang keberanian, kejujuran, ketabahan akan menghasilkan anak yang dengan karakter berkualitas. Ibu dengan segala kelebihan dan kekurangannya dan dengan caranya sendiri akan memberikan warna pada pembentukan pribadi anaknya. Jika seorang ayah mengabaikan atau meninggalkan keluarganya karena misalnya selingkuh atau kawin lagi, maka ibu biasanya akan tetap bertahan tegar dan tabah membesarkan anaknya.Seberapa besarpun penderitaan dan kesengsaraan yang diterima ibu, ia akan berusaha terlihat tabah dan tegar didepan anaknya.

Bagaimana penderitaan kebanyakan ibu yang harus membesarkan anaknya sendirian tergambar dengan jelas dalam lagu-lagu dangdut atau sinetron.Beberapa waktu yang lalu seorang ibu peserta lomba dangdut mania mampu membuat penonton di studio dan dirumah serta para juri menangis mendengarkan bagaimana perjuangannya.Sebagai ibu dengan dua anak yang dikhianati dan ditinggal suaminya ia harus berjualan kue dipasar dan melakukan pekerjaan halal apa saja demi kelangsungan hidup mereka.Perjuangannya mengikuti audisi dangdut mania juga bukan hal yang mudah untuk orang yang ekonominya pas-pasan.Dengan segala keluguan dan kesederhanaannya ia mampu menjadi finalis mewakili daerahnya demi mengubah nasibnya.Anaknya pada hari itu melakukan sholat dhuha dan berpuasa agar ibunya dapat mengikuti lomba dengan baik.Akhir-akhir ini kita juga diajak untuk mengikuti ketabahan dan kesetiaan para istri yang mendampingi suaminya yang kena narkoba. Bahkan dalam kasus yang paling menyakitkan dan memalukan seperti video porno, istri tetap memberikan maaf dan membela suaminya.Tidak lain semua dilakukan demi menjaga keutuhan keluarga dan masa depan anak-anak.

Tidak semua ibu mempunyai ketegaran dan ketabahan seperti ibu tadi, banyak yang rentan terhadap penderitaan.Ada yang bunuh diri bahkan dengan tega mengajak bunuh diri buah hatinya karena pikiran buntu tidak melihat jalan terang keluar dari masalah. Kesulitan ekonomi biasanya menjadi masalah utama, apalagi ditambah dengan problem perselingkuhan suami dengan wanita lain. Yang tidak kuat akan ikut selingkuh juga demi membalaskan sakit hati dan menunjukan bahwa kita juga bisa.Ada juga yang tanpa mempertimbangkan perasaan anaknya kawin lagi dengan orang lain.Padahal anak-anak masih membutuhkan ibunya untuk mendampingi dan membimbing mereka menjalani hidup ini karena ditinggalkan ayah yang tidak bertanggung jawab.Kalau ibu sudah ikut juga mengabaikan anaknya dan mengejar kesenangan sendiri dengan lelaki lain, maka apa jadinya masa depan anak.Tidak heran banyak anak tiri yang dendam dengan ayah tirinya akhirnya terjadi pertengkaran, bahkan pembunuhan.Ada juga ayah tiri yang memperkosa anak tirinya. Jika kejadian ini yang terjadi bukan kebahagian yang kitra dapatkan tapi tambahan derita baru.Suami hilang, hubungan dengan anakpun menjadi rusak.

Banyak contoh nyata dimana keberhasilan seorang anak dikarenakan mempunyai ibu yang tegar, kuat dan selalu dengan tulus membimbing dan membina anaknya.Kerukunan rumah tangga akan terjalin jika ada ibu yang mampu memberikan kehangatan dan mengurus rumah tangga dengan baik. Anak yang hebat adalah hasil dari didikan ibu yang hebat juga.Oleh sebab itu para ibu adalah pengemban keberhasilan generasi penerus, ia harus lembut, hangat, perhatian tapi juga sekaligus kuat, tegar dan yakin bahwa nilai baik yang diajarkannya kepada anaknya adalah merupakan bekal terbesar bagi keberhasilan mereka.

Selamat hari ibu

Gaul

Saya dulunya waktu masih muda termasuk anak gaul.hampir semua kegiatan saya selalu ikut. Mulai dari pramuka, tennis, bulutangkis, karate, volley, paduan suara,ngaji dan main kemana saja saya pasti ikut. Sebagai anak gaul tentu saja kegiatan saya tidak ada habis-habisnya.Selalu rasanya kekurangan waktu untuk melakukan semua hal yang saya inginkan. Kayanya dulu main lebih penting dari sekolah, walaupun sekolah pada waktu itu prestasi saya yah lumayan juga ga bego-bego amat. Dengan banyak bergaul dan berteman dengan siapa saja, sangat mudah bagi saya untuk menemukan obyek pembicaraan dengan siapa saya.

Memasuki dunia kerja ternyata banyak sekali manfaatnya hobi gaul itu.Dunia ini memang sempit dimanapun berada pasti kita akan bertemu dengan orang yang kita kenal, atau setelah kita ngobrol ternyata sambung menyambung ada hubungannnya dengan si anu teman kita…saudara kita…tetangga kita.Untungnya anak gaul itu kalau track recordnya baik maka banyak keuntungan yang didapat. Misalnya ada suatu masalah kantor dimana saya harus menyelesaikan bertemu dengan seseorang yang kelihatannya susah sekali, tapi dengan berusaha mendekatinya, ngobrol dan mencoba menghubungkan dengan sesuatu yang membuatnya senang, maka persoalan menjadi lebih mudah.

Tadinya saya tidak begitu menyadari kelebihan saya sebagai anak gaul, tapi kalau diurut berbagai peristiwa yang tingkat kesulitannnya cukup tinggi dapat diselesaikan dengan gaya santai saya akibat pengalaman bergaul dengan berbagai ragam karakter. Saya pernah menjadi orang yang pekerjaannya diantaranya mengeluarkan orang jika terbukti ia bersalah . Pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, dibenci orang bahkan bisa membahayakan keselamatan kita kalau kita tidak melakukannya dengan adil. Adil disini dalam pengertian dapat menjembatani antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan karyawan.Yang namanya diancam , dibenci adalah bagian dari pekerjaan itu, tapi dalam “face to face’ pertemuan dengan karyawan yang mau dikeluarkan saya selalu tenang dan tidak pernah takut. Perusahaan besar berdasarkan pengalaman saya sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan PHK.Jika karyawanya terbukti bersalah maka masalah harus segera diselesaikan. Biasanya semua akan berjalan dengan baik, tinggal bagaimana cara kita yang harus tegas, sesuai peraturan tapi tetap manusiawi dalam menjelaskan dan menyelesaikannya.

Karena saya bekerja didivisi sumber daya manusia maka kegemaran saya gaul juga menjadi modal utama untuk masuk kesemua lapisan dikantor. Biasanya orang SDM itu ga begitu disukai, mereka dianggap polisi yang mengawasi pekerjaan karyawan, apalagi bagian yang saya kerjakan ada urusan pecat memecatnya disana. Dengan keluwesan saya atau dengan kata lain cuek atau “ndablek” saya aktif di klub karyawan. Saya ikut latihan silat dimana biasanya yang ikut latihan disana adalah para jagoan atau informal leadernya perusahaan. Bekal karate saya memudahkan saya mempelajari silat itu, bahkan saya selalu diajak memamerkan keahlian mematahkan besi, es balok dan botol minuman jika ada acara kantor. Dengan latihan silat saya menjadi dekat dengan para informal leader itu dan tau bagaimana cara pandang mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan mengadakan pertandingan tahunan saya juga terlibat, mulai dari budgeting sampai pertandingannya saya ikuti. Selain mengincar hadiahnya (untuk ukuran bekas atlet saya selalu dapat at least juara 3 untuk pingpong, bulutangkis, tennis, tapi kalau volley karena saya memilih team yang kuat, biasanya pasti juara 1), ajang pertandingan internal ini dapat juga mendekatkan kita dengan karyawan.setidaknya kebijakan perusahaan melalui peraturan yang dikeluarkan dan diawasin oleh bagian SDM menjadi lebih gampang diterima pada saat disosialisasikan dan dijalankan.

Hikmah lainnya yang sangat terasa adalah pada saat saya memutuskan untuk berusaha sendiri menjadi enterprenuer. Setidaknya KKN nya terjadi pada saat mau memperkenalkan perusahaan kepada para calon klien. Kalau kebetulan pejabatnya adalah teman , maka mereka akan memberikan kesempatan atau memfasilitasi agar perusahaannya mau memberikan waktu untuk kami memperkenalkan diri. Walaupun keputusan akhir biasanya diputuskan oleh team dari perusahaan, tapi sebagai perusahaan baru yang dapat kesempatan presentasi memperkenalkan diri buat saya sangatlah berharga. Seingat saya klien baru kami dapatkan dengan cara “getok tular”, artinya dari teman keteman atau dari klien yang sudah pernah menggunakan jasa kami. Kalaupun bukan dari networking teman, klien baru biasanya didapat dengan cara berkenalan di pesawat, seminar atau dikenalkan dengan teman.

Sampai sekarang saya masih memelihara hubungan baik dengan teman saya diberbagai tingkat, mulai dari teman TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi dan teman kantor secara rutin masih saling bertemu. Walaupun kelihatannya hanya sekedar cerita-cerita yang lucu atau ngobrol ngalor ngidul tapi selalu saja ada hikamh dibalik itu jika kita melakukannya dengan tulus dan tanpa pamrih. Teman yang setia dan hubungan tanpa pamrih adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini. Beruntunglah jika kita masih memilikinya.

Bangsa Jepang





Japan International Corporation Agency mengundang pekerja muda Indonesia untuk melakukan kunjungan pertukaran pekerja muda di Jepang selama satu bulan.Saya adalah salah satu peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti program itu.Sebelum berangkat kita dilatih selama satu minggu mengenai kebudayaan Jepang, termasuk belajar bahasa Jepang sederhana dan aturan mana yang boleh dan mana yang tidak.Pesan khusus dari pengajar ditujukan kepada peserta laki-laki yang sudah beristri agar jangan mengobral janji kepada gadis Jepang disana.Katanya pemuda Indonesia dibandingkan pemuda Jepang lebih romantis atau "gombal" dengan kata lain. Bahayanya karena gadis Jepang banyak uang , maka jangan heran jika mereka termakan rayuan kita maka akan segera menyusul dengan mudah ke Indonesia. Rupanya pesan ini memang benar, terbukti ada peserta yang ganteng dan ramah banyak mendapat hadiah dari para gadis Jepang disana.



Dari Jakarta kami naik Japan Airlines langsung ke Tokyo menggunakan kelas bisnis yang sangat nyaman.Tokyo merupakan kota modern yang indah, bersih dan rapih, seperti kota modern lainnya penduduk Tokyo dinamis dan berjalan dengan cepat seperti mengejar sesuatu.Yang cukup mengherankan untuk saya yang malas berjalan kaki, orang Jepang sangat tahan berjalan kaki berjam-jam, bahkan dikereta api mereka tidak ada yang berebut tempat duduk jika ada kursi yang kosong.Dalam keadaan berdiripun mereka menikmati buku bacaannya.Sebulan di Jepang betis saya bertambah besar dan kekar karena kemana-mana berjalan kaki.Ukuran kamar hotel walaupun termasuk hotel berbintang tergolong kecil jika dibandingkan dengan Jakarta.



Di Tokyo kami mengikuti berbagai macam pertemuan, misalnya dengan menteri tenaga kerja Jepang, dengan para pekerja muda, dan mengunjungi beberapa perusahaan..Agak susah berkomunikasi dengan peserta tuan rumah, mereka tidak begitu menguasai bahasa Inggris, tapi dalam pertemuan resmi kami selalu dapat bertukar pikiran karena selalu ada penterjemah.Sangat mengagumkan melihat bagaimana bangsa Jepang dapat menjadi sangat maju tanpa harus menguasai bahasa Inggris, semua buku asing diterjemahkan kedalam bahasa Jepang, bahkan ketika kami mengunjungi satu sekolah dasar mereka menyambut dengan nyanyian "Rayuan pulau kelapa" dalam bahasa Jepang yang sangat mengharukan.Rupanya anak-anak SD itu sebelum kami dating telah diperkenalkan oleh gurunya mengenai berbagai sesuatu tentang Indonesia. Mulai dari letak geografisnya, bahasanya, bagaimana keterkaitan sejarah antara Jepang dan Indonesia, sampai menghafalkan lagu Indonesia .



Soal kebersihan adalah hal yang utama untuk bangsa Jepang selain disiplin. Baik di sekolah maupun kantor kebersihan gedungnya sangat dijaga. Pada bangunan yang sudah tuapun tetap terpelihara dengan baik. Jika kita mau masuk kelas atau bekerja dikantor harus mengganti sepatu dengan sendal khusus untuk didalam ruangan. Bagitupun ditempat umum seperti mengunjungi kuil atau istana yang dibuka untuk umum, kita harus menitipkan sepatu (tanpa harus mengambil nomor, membayar atau takut hilang dicuri) dan menggantikannya dengan sendal. Disiplin waktu juga sangat dijaga disana, tidak ada acara yang terlambat atau diluar jadwal, semuanya tepat waktu dan tidak bertele-tele.



Disiplin, kerja keras, tepat waktu dan kejujuran adalah hal yang sangat ditekankan dalam pembentukan karakter bangsa. Sangat mengherankan melihat pemerintah

menyediakan payung dimanapun juga untuk digunakan oleh siapa saja yang tidak membawa payung jika hari hujan.Di stasiun, terminal bis, hotel, supermarket disediakan payung jika musim hujan.Pemakai payung akan mengembalikan pada tempat yang telah disediakan jika ia telah selesai memakainya. Jika ini terjadi di Indonesia, dijamin payung tersebut akan ludes dalam sekejap mata dipakai dan disimpan dirumah masing-masing.

Jumat, 23 Januari 2009

Liputan Viva Metro TV

Apindo: Tekan PHK Dengan Bisnis Outsourcing
Bisnis outsourcing cukup menjanjikan, karena di negara lain kontribusinya cukup besar.
Jum'at, 23 Januari 2009, 15:59 WIB
Antique, Elly Setyo Rini
Tiga pekerja memperbaiki jalur Transjakarta (Antara/Rosa Panggabean)
BERITA TERKAIT

* Kadin: PHK Mencapai 500 Ribu Pekerja
* Perusahaan di Jakarta Terbanyak Lakukan PHK
* Hanya 4 Hari, PHK Melonjak 338 Orang
* Perusahaan di Jakarta Terbanyak Lakukan PHK
* Banten Penyumbang PHK Terbesar

web tools
smaller normal bigger

VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan outsourcing sebagai salah satu solusi dalam menanggulangi bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

"Outsourcing bisa jadi salah satu solusi dari perluasan kesempatan kerja," kata Wakil Sekretaris Jenderal Apindo Iftida Yasar dalam diskusi "Peranan Outsourching Terhadap Perluasan Kesempatan Kerja" di Jakarta, Jumat, 23 Januari 2009.

Menurut Iftida, apapun bentuk outsourcing tersebut selama memberikan hak karyawan sesuai aturan maka akan membantu menyelamatkan pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). "Saya maklum, pengertian outsourcing sekarang sangat negatif, diartikan perbudakan dan praktiknya diumpamakan seperti calo," ujarnya.

Namun, kata di, jika pengertian outsourcing bisa diluruskan, maka bisnis tersebut bisa menjadi alternatif dalam mengatasi solusi penggangguran.

"Bentuk outsourcing ada dua. Pertama, menempatkan tenaga kerja di suatu perusahaan. Kedua, bisnis proses outsourcing, semisal mengerjakan pesanan pekerjaan dari luar," tutur Iftida.

Apindo menilai bisnis outsourcing cukup menjanjikan, mengingat di negara lain, kontribusi bisnis tersebut cukup besar. "Misalnya Filipina, outsourcing memberikan kontribusi 70 persen pada kesempatan kerja," ujarnya.

Sedangkan negara lain yang menerapkan strategi serupa, yakni China dan India.

Tak kalah dengan sektor infrastruktur yang padat karya, menurut Iftida, bisnis outsourcing juga menyerap banyak tenaga kerja. "Misalnya, ada pesanan data entri dari Belanda. Maka pengusaha tinggal menyediakan gedung dan teknologi, kemudian merekrut karyawan ahli," katanya.

Saat ini, kata Iftida, Indonesia belum termasuk tujuan bagi negara yang meng-outsource pekerjaan mereka. "Target Apindo 2010 bisa mulai menapaki bisnis ini," ujarnya.

Sekarang, menurut Iftida, Apindo baru merintis dengan meluruskan persepsi outsourcing terlebih dahulu melalui seminar dan pertemuan internasional. "Ini solusi, yang penting perlu pengawasan saja. Namun, masalahnya selalu klasik, kurang tenaga untuk mengawasi," katanya.



• VIVAnews

Rabu, 21 Januari 2009

Tangan Diatas lebih baik dari tangan dibawah

Tangan Diatas lebih baik dari tangan dibawah

Sering kita saksikan ditelevisi, Koran, bagaimana enaknya kehidupan menjadi orang kaya. Kemana-mana selalu diantar mobil bagus, ada mobil baru kalau kepingin langsung ganti. Belum lagi selalu mendapatkan kemudahan dimanapun ia berada sebab sebagai “Prime customer” toko mana atau siapa yang tidak mau berhubungan dengan siorang kaya. Hal yang disebutkan barusan hanya sebagian kecil saja dari enaknya menjadi orang kaya, masih banyak hal lain yang bisa menghabiskan berlembar-lembar cerita jika disebutkan.

Kalau sebagai orang kaya kita juga mau berbagi dengan orang yang kurang beruntung, mau berlaku adil dalam menunaikan hak orang lain, bermanfaat bagi orang banyak, maka akan semakin banyak hal baik tentang keuntungan yang bisa ditulis sebagai orang kaya. Tuhanpun lebih sayang dan lebih suka terhadap orang kaya yang mampu bermanfaat bagi orang banyak. Semakin banyak kita bermanfaat bagi orang lain, semakin tinggi nilai kita dimata manusia dan juga Tuhan.

Kalau mau disayang oleh manusia apalagi oleh Tuhan, cara menjadi kayanya harus dilakukan dengan benar. Jangan mengambil jalan pintas untuk menjadi kaya. Kaya dengan jalan menipu, korupsi itu sama saja dengan mengambil hak orang lain.Kalau memang ingin menjadi kaya ya jangan menjadi pegawai apalagi pegawai negeri. Seberapa besarpun gaji dan tunjangan yang diterima secara halal tidak mungkin akan membuat kita memunyai kekayaan sekaliber pengusaha . Kalaupun ada yang kaya, pasti kekayaannya itu bukan berasal dari pendapatannya sebagai pegawai.

Kenapa sih penting sekali menjadi kaya dengan jalan berbisnis?. Dalam sejarah tidak ada yang namanya orang kaya berasal dari kalangan pegawai atau pekerja. Yang kaya pasti adalah keluarga yang berasal dari lingkungan bisnis. Sebagai orang Islam kalau kita baca buku sejarah Rasulullah juga berdagang dan menjalankan usaha istrinya Siti Khadijah yang merupakan konglomerat wanita yang kaya raya. Begitu juga para sahabat baginda Nabi juga merupakan pedagang. Kalau kita sebutkan contoh para pengusaha yang berhasil dan kaya ditanah air, pasti urutan sejarahnya berasal dari keluarga pengusaha.

Timbul keraguan dalam hati, bagaimana kita yang tidak mempunyai modal, tidak berbakat menjadi seorang pengusaha, dan tidak berasal dari lingkungan pengusaha.Rasanya tidak mungkin kita dapat berhasil menjadi seorang pengusaha, apalagi sukses.Sebenarnya kalau kita baca lagi biografi para pengusaha sukses itu, kebanyakan dari mereka bukan berasal dari keluarga kaya pada mulanya. Modal utamanya adalah kerja keras, disiplin, amanah dan juga yang terpenting mendapat lampu hijau dari Tuhan. Ada teori yang mengatakan bahwa modal itu (materi) hanya memberikan kontribusi sebesar 10 % dari keberhasilan kita. Sisanya 90 % adalah hasil dari keyakinan, ketekunan, kerja keras, amanah , disiplin dan restu dari Tuhan.

Saya sendiri mengalami dalam perjalanan hidup ini banyak sekali pertolongan Tuhan yang hadir dalam berbagai bentuk yang menunjang keberhasilan dalam usaha. Misalnya pada awal merintis usaha, pelan tapi pasti jumlah klien bertambah, hampir semuanya adalah perusahaan besar bahkan multinasional. Kalau mengikuti suatu tender dengan terus terang saya menerangkan bahwa pengalaman sebagai sebuah perusahaan kami belum ada (karena mereka selalu minta dicantumkan pengalaman sebelumnya).Tapi saya sendiri pada waktu menjadi seorang professional di perusahaan besar mempunyai pengalaman mengerjakan pekerjaan itu. Alhamdulillah kita mendapatkan berbagai pekerjaan karena track record saya di lingkungan teman, perusahaan tempat bekerja sebelumnya termasuk baik dan amanah. Sehingga modal itulah yang dipakai untuk mendapatkan pekerjaan.

Selain hal yang saya sebutkan diatas, ada lagi yang perlu diingat bahwa kita harus tahan banting, ulet, dan kreatif kalau mau menjadi pengusaha. Ada saja peristiwa yang mungkin dapat membuat “down” jika kita tidak mempunyai hati yang kuat. Fitnah, ditipu, bahkan dikhianati oleh orang yang dekat dengan kita juga merupakan ujian yang harus dilewati.Semakin tinggi kedudukan kita termasuk semakin kaya, maka cobaan akan semakin banyak, itu adalah bagian dari resiko yang harus kita hadapi. Kalau kita mau mendapatkan lebih, maka kita harus bekerja lebih keras, dan menghadapi tantangan yang lebih tinggi.

Sebagai pengusaha apalagi misalnya kita termasuk pengusaha yang berhasil dan kaya, maka kita akan banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Biasanya ada saja kesempatan atau celah bisnis yang akan kita kembangkan jika kita kreatif. Jika kita adil dalam memenuhi hak pekerja, amanah dalam menjalankan pekerjaan Insya Allah keberkahan akan diberikan Tuhan kepada kita. Dengan semakin banyaknya kita membuka lapangan pekerjaan maka akan semakin banyak manfaatnya bagi orang banyak.Tidak ada kebahagiaan yang hakiki selain dapat bermanfaat bagi orang banyak. Orang kaya sejati bukanlah orang yang mampu membuatkan istana untuk dirinya sendiri tapi juga mau membuat orang lain menikmati apa yang dihasilkannya. Menjadi pengusaha itu sama dengan pejuang, ia berani mempertaruhkan harta bendanya untuk dimanfaatkan bagi kepentingan orang banyak, bukan hanya untuk kepentingannnya sendiri. Ia mempunyai karakter berbagi dan memikirkan kepentingan orang banyak. Jiwanya adalah memberi yang membuatnya berada dalam posisi diatas dimaana tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah.

Selasa, 20 Januari 2009

You what you are

Kalau kita baca atau lihat iklan mobil BMW dikatakan bahwa “You What You Drive”.Dimana pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa dengan mengendarai mobil bergengsi itu kita tidak perlu lagi meninggikan mutu diri sebab mobil itu sudah menunjukan siapa kita.Apapun pekerjaan kita dan siapapun kita tidak menjadi penting, yang penting kalau sudah mampu menaiki BMW kita akan dihargai karena masuk dalam golongan orang yang hebat dan keren. Mulai dari pandangan dan komentar kagum orang lain sampai kemudahan tempat parkir diberikan kepada mereka yang mengendarai mobil ini. Masalah mobil keren itu didapat dari hasil korupsi misalnya atau menyewa menjadi tidak penting.

Banyak sekali orang terkecoh dengan gaya hidup seperti itu. Kita menjadi tidak percaya diri kalau belum memakai barang bermerek. Saya adalah orang yang gatek dengan teknologi telepon genggam.Yang penting bagi saya adalah fungsinya bukan fitur yang canggih dan selalu berubah dengan cepat setiap saat. Hampir 2 tahun saya memakai telepon genggam yang sama dengan model yang sederhana. Karena sudah terlalu lama maka warnanya menjadi dekil, karena telepon genggam itu berwarna putih. Teman dan staf dikantor selalu berkomentar melihat HP yang selain sudah berwarna putih tua juga sudah mulai pudar angkanya. “Ganti dong HP nya, masak boss HP nya jelek bener!.Ada juga komentar lain” Buat apa uang banyak disimpan-simpan, beli dong barang bagus..pelit banget”. Akhirnya oleh kantor saya dibelikan HP yang paling canggih dan mahal yang sebetulnya saya juga tidak bisa menggunakannya dengan maksimal. Satu hal yang saya akhirnya suka dari HP itu adalah saya bisa mengirim SMS tanpa membuat pegal tangan saya karena seperti laptop kecil.

Banyak orang yang tidak percaya diri jika tidak dilengkapi dengan barang mahal dari merek terkenal. Mulai dari rambut yang tertata rapi made in salon, baju model sekarang , tas, perhiasan, jam tangan, sepatu semuanya dari merek terkenal.Alasan bahwa tuntutan pekerjaan atau pergaulan mengharuskan ia berdandan melengkapi diri dengan barang merek terkenal yang asli.Golongan yang mendewakan hal ini adalah golongan berada yang menilai kebonafitan seseorang dari apa yang dipakainya.Mereka akan tahu jika barang yang dipakai palsu dan ini akan membuat kita susah untuk masuk kelingkungan mereka..Bayangkan berapa anggaran yang harus dialokokasikan untuk mendapatkan predikat “bonafide”.

Dimana kita makan juga menjadi ukuran kebonafitan seseorang.Untuk yang memposisikan diri sebagai profesional muda, ga keren kayanya kalo makan dikantin atau pesan dikantor.Biasanya pada jam makan siang berbondong-bondong mereka pergi mencari makan siang di cafe yang banyak berada disekitar perkantoran.Dengan dalih untuk memperluas networking, pulang dari kantor mereka akan menghabiskan waktu clubbing atau hanya sekedar kongkow dan ngobrol di kedai kopi. Uang dan energi mereka seakan tidak terbatas, rumah hanya menjadi sekedar tempat untuk menumpang tidur.

Kalau semua dilakukan dengan dukungan pandapatan yang jelas dan besar, hal ini menjadi tidak masalah.Yang menjadi masalah adalah jika lebih besar pasak daripada tiang, apalagi jika gaya hidup semu itu ditopang oleh hutang dari kartu kredit..Dalam 3 bulan pertama mungkin kita bisa mempertahankan gaya hidup seperti ini, tapi memasuki bulan keempat cashflow menjadi kacau karena semua uang yang ada dipakai untuk membayar tagihan minimum kartu kredit ditambah dengan bunganya yang mencekik leher.Semua gaya hidup yang kelihatan glamour hanyalah semu belaka yang akan berakhir dengan malapetaka.

Hidup dengan lilitan hutang adalah mimpi buruk bukan saja untuk kita, tapi juga untuk keluarga dan lingkungan kantor. Bukan hanya si pengemplang hutang saja yang akan dikejar oleh “debt collector” tapi juga orang rumah dan orang kantor akan repot menghadapi hal ini. Mereka tidak segan untuk menelpon dan menggunakan kata yang tidak sopan sampai mengancam kepada siapa saja yang dianggap menyembunyikan keberadaan kita. Saya punya teman yang sampai trauma karena pada suatu hari TV, kulkas sampai sofa diangkut oleh para “debt collector tersebut.Ada juga teman lain yang mertuanya sampai stroke dan harus masuk rumah sakit berbulan bulan karena kaget mendapati menantunya yang tinggal serumah mempunyai hutang yang begitu banyak. Ada juga yang sampai harus berakhir di penjara karena menipu diberbagai tempat untuk berhutang dan tidak dapat melunasinya.

Saya sendiri termasuk tipe orang yang susah menabung, rasanya gatal kalau melihat uang ditangan langsung dibelikan barang yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan. Berdasarkan pengalaman pribadi saya selalu menikmati keadaan untuk memiliki barang yang mahal dengan cara berhutang. Jika cicilan sudah lunas maka langsung otak ini berputar mau hutang apa lagi ya?. Mulai dari panci, microwave, TV layar lebar sampai mobil adalah hasil hutangan.Rasanya lega dan bangga bisa memiliki barang bagus dan mahal hasil kerja keras menyisihkan uang tiap bulan untuk mencicil. Saking seringnya berhutang dengan catatan pembayaran cicilan yang sangat bagus, maka tawaran hutangpun selalu mengalir lancar. Saya adalah “pelanggan yang dapat dipercaya dan memenuhi kriteria bonafide”.Begitu cicilan terakhir lunas langsung ditawarkan hutang baru lagi, baik dari bank untuk Kredit Tanpa Agunan, sampai perusahaan leasing mobil. Saking seringnya membeli mobil dengan cara kredit, perusahaan leasing langganan saya menjadi banyak dan mereka dengan senang hati meluluskan permintaan saya membeli mobil apa saja tanpa harus melengkapi persayaratan administrasi apapun.

Menurut saya tidak ada yang salah dengan berhutang, asal dilakukan dengan bijaksana dan sesuai dengan kemampuan kita. Jaga reputasi sebagai penghutang yang dapat dipercaya. Jadi jangan terkecoh dengan jargon “You what you drive”,”you what you wear”, atau “ You what you have” kalau tidak mampu.Adalah penting untuk mempunyai pengenalan diri yang dapat menilai dengan jelas siapa diri kita, apa yang kita butuhkan, dan bagaimana kemampuan kita. “You What You Are” Kita apa adanya adalah lebih penting dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Senin, 19 Januari 2009

Agar pelaksanaan Outsourcing berjalan dengan baik

Dalam bisnis outsourcing, pengelolaan masalah hubungan industrial sangat penting. Untuk menjaga agar pelaksanaan outsourcing sesuai dengan peraturan dan service level agreement perlu dilakukan beberapa hal yaitu :

1. Meeting berkala : Misalnya seminggu sekali atau sebulan sekali. Dalam meeting tersebut pengguna dan vendor membahas masalah – masalah yang ditemui selama pelaksanaan outsource dan menentukan pemecahan masalah tersebut.

2. Laporan berkala : Laporan tertulis secara berkala dibuat misalnya setiap sebulan sekali untuk mengetahui apakah pelaksanaan outsource sudah sesuai dengan perjanjian.

Selain itu perlu ada relationship officer untuk menangani masalah logistik dan administrasi. Perlu juga ada manager untuk mengelola masalah industrial kalau terjadi masalah dengan karyawan outsource.



Pengukuran Kinerja

Untuk mengukur pelaksanaan outsourcing bisa dilakukan dengan metode observasi secara langsung, audit dan kombinasi observasi dan audit. Apa yang disepakati harus diaudit. Misalnya dalam kesepakatan ditetapkan bahan kimia yang digunakan untuk pembersihan gedung harus ramah lingkungan. Untuk mengetahu hal tersebut perlu diadakan audit. Audit dilakukan untuk mengetahui apakah hal – hal yang tercantum dalam perjanjian sudah dilaksanakan oleh vendor.

Pengukuran kinerja juga bisa dilakukan dengan observasi langsung. Misalnya langsung melihat bagaimana vendor melakukan pekerjaannya, bagimana menyimpan file dan sebagainya.

Alat yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah standar yang telah disepakati dalam perjanjian. Selain itu juga target waktu perbaikan pada waktu tertentu. Maksudnya jika ada masalah yang harus diperbaiki dan vendor memerlukan waktu untuk memperbaikinya maka pengguna bisa menilai apakah pada waktu yang ditetapkan perbaikan sudah dicapai atau belum. Standar yang ditetapkan oleh perusahaan unggulan juga bisa digunakan untuk menilai kinerja vendor. Biasanya perusahaan unggulan menerapkan standar yang tinggi kepada vendor sehingga standar tersebut bisa dipakai oleh pengguna lainnya.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah agar penggunaan vendor bisa memberikan benefit kepada perusahaan maka perusahaan harus melakukan pemilihan yang seksama vendor yang akan digunakan. Selain itu perusahaan harus melakukan audit terhadap kinerja vendor. Terakhir, yang paling penting adalah pembuatan perjanjian kerja yang lengkap dan jelas sehingga perselisihan bisa dihindarkan.

Pembagian Peran antara User dan Vendor di Outsourcing

Dari awal harus jelas siapa mengerjakan apa. Ada yang berperan sebagai administrative expert, consultant, competency expert, cultur builder dan system procedure expert.

a. Administrative expert : Tugas administrative expert adalah menyediakan pelayanan yang terbaik melalui sistem yang efektif, tepat waktu dan akurat dalam setiap proses termasuk pembayaran karyawan, pencatatan jumlah karyawan yag masuk dan keluar, jumlah karyawan yang dipergunakan dan lain – lain.


b. Consultant : Perusahaan vendor juga berlaku sebagai konsultan dalam hal tenaga kerja, jadi vendor tidak boleh selalu menurut apa kemauan pengguna hanya karena dibayar oleh pengguna. Sebagai konsultan vendor justru harus memberikan saran kepada pengguna supaya hal – hal yang akan dilakukan menjadi baik. Misalnya perusahaan pengguna menginginkan karyawan outsource bekerja lebih dari delapan jam tapi tidak perlu membayar overtime. Hal ini tidak mungkin dilakukan . Karena itu perusahaan vendor perlu membicarakan masalah tersebut dengan pengguna untuk mencari solusinya. Misalnya dengan cara shift pekerja, atau dengan pengaturan waktu masuk yang lebih fleksibel. Disinilah peran vendor sebagai konsultan.

c. Competency expert : Untuk mengetahui kompetensi tenaga kerja yang diperlukan oleh oleh pengguna, vendor harus membicarakan hal tersebut dengan perusahaan pengguna sebab perusahaan penggunalah yang mengetahui kriteria pekerjaan yang dibutuhkan. Jika tidak ada pembicaraan yang baik antara vendor dan perusahaan pengguna maka akan timbul permasalahan kesalahpahaman. Misalnya untuk pekerjaan di call center, vendor telah mencari orang yang dinamis, tidak mudah stress dan komunikasinya bagus. Namun orang yang mempunyai kriteria seperti yang ditetapkan vendor masih ditolak oleh pengguna. Ternyata selain criteria di atas pengguna juga menginginkan orang tersebut harus cantik dan ganteng.

Perusahan pengguna juga harus mengemukakan hal – hal yang diinginkannya secara jelas dan detail bahkan terhadap yang sensitive sekalipun. Misalnya dia tidak menginginkan karyawan yang laki – laki Islam semua sebab kalau hari Jum’at tidak ada yang berada di kantor. Hal-hal semacam itu boleh diungkapkan kepada vendor namun sebaiknya secara lisan sehingga tidak menimbulkan masalah SARA.


d. Culture Builder : Vendor harus mengetahui kultur dari perusahaan pengguna. Misalnya perusahaan PMA memerlukan orang yang kritis, dinamis dan speak up namun orang seperti itu mungkin tidak cocok dengan budaya perusahaan BUMN karena bisa dianggap sombong dan arogan.

e. System Procedure Expert : Dalam hal ini vendor memberikan rincian – rincian hal – hal yang akan dimasukkan dalam perjanjian sehingga perselisihan dikemudian hari bisa dihindari. Banyak hal yang perlu dicantumkan dalam service agreement yang memerlukan pembahasan rinci misalnya jenis pekerjaan yang harus dilakukan, pembayaran uang makan, lembur dan lain – lain. Pembahasan hal – hal tersebut memerlukan keahlian yang mengerti masalah tersebut. Rincian tentang hal – hal tersebut tercantum dalam lampiran di perjanjian kerja bersama

Cara Memilih Vendor Outsourcing

Pemilihan Vendor

Untuk mendapatkan perusahaan outsourcing (vendor ) yang berkualitas dan kredibel perusahaan pengguna bisa mendapatkannya melalui berbagai macam cara seperti menghubungi asosiasi, mencari pada situs SDM, majalah bisnis dan SDM, referensi dari perusahaan lain, peserta seminar outsourcing, referensi konsultan dan tender. Perusahaan yang telah mendapatkan calon – calon vendor dari berbagai sumber di atas sebaiknya mengadakan tender untuk memilih yang terbaik dilihat dari harga, jenis pelayanan serta kualitas pelayanan.

Dalam memilih vendor harus memperhatikan kompetensi mereka yang meliputi hal – hal sebagai berikut :


1. Harga : Faktor harga memang penting untuk dipertimbangkan namun tidak berarti perusahaan harus memilih vendor yang paling murah sebab belum tentu yang murah tadi mempunyai kualitas yang baik.

2. Jangka waktu pembayaran : Faktor ini juga penting diperhatikan. Tidak semua vendor harus dibayar di muka. Kalau jumlah karyawan yang dipakai tidak terlalu banyak seharusnya jangka waktu pembayaran bisa fleksibel, tapi kalau jumlah yang disupply cukup banyak memang harus ada pembayaran di muka sebab resikonya sangat besar . Jangka waktu pembayaran ini sangat berpengaruh dalam presentasi management fee yang dibayarkan ke vendor. Perusahaan yang melakukan pembayaran di muka biasanya akan mendapatkan management fee yang lebih kecil.

3. Kapasitas pelayanan : Kapasitas pelayanan menentukan harga. Semakin tinggi pelayanan yang diminta kepada vendor semakin tinggi pula harganya. Misalnya perusahaan meminta vendor menyediakan tenaga kerja untuk ditempatkan di Irian atau Aceh, maka vendor akan meminta biaya transpor. Atau kalau tidak vendor akan mencari karyawan tersebut dari penduduk setempat.

4. Variasi produk : Ada vendor yang menyediakan pekerja untuk semua jenis pekerjaan tapi ada juga yang berspesialisasi pada jenis pekerjaan tertentu misalnya call center, collection atau marketing saja.

5. Klien dan Mitranya : Yang dimaksud dengan Klien adalah perusahaan yang menggunakan jasa vendor tadi, apakah perusahaan yang bonafid atau perusahaan yang tidak dikenal. Kalau klien dari vendor tadi adalah perusahaan yag bonafid kemungkinana vendor tersebut juga bagus. Sedang yang dimaksud dengan Mitra adalah pengelola vendor tersebut apakah mempunyai kompetensi di bidang outsource atau hanya sekedar mempunyai uang banyak tetapi tidak memahami bisnis outsource.

6. Periode Rekrutmen dan Seleksi : Periode rekrutmen mempengaruhi delivery. Kalau yang dibutuhkan adalah tenaga kerja dengan kualifikasi biasa seperti data entry, lulusan D3, seharusnya bisa di-deliver dengan cepat. Namun kalau untuk tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi lebih tinggi seperti kredit analis atau programmer atau manager maka diperlukan waktu yang lebih lama.

7. Metode Perekrutan : Metode rekrutmen juga mempengaruhi harga. Semakin banyak jenis test yang dilakukan semakin tinggi pula harga yang harus dibayar kepada vendor. Ada jenis pekerjaan dimana karyawan yang kaan bekerja disitu harus melalui berbagai macam test, misalnya media TV. Test yang dilalui oleh calon reporter TV bermacam – macam mulai dari test IQ, pengetahuan umum, test kesehatan, wawancara dengan psikolog. Selain itu ada lagi syarat lainnya seperti IP harus tinggi, wajah harus ganteng dan cantik dan lain – lain. Namun juga ada yang memerlukan test yang sederhana saja terutama untuk low skiled workers.

Jenis Outsourcing

ada dua jenis outsource, yaitu paying agent (labor suplly) dan full agent (full outsource). Paying agent adalah perusahaan outsource yang menyediakan tenaga kerja saja, sedang full agent selain menyediakan tenaga kerja juga mempunyai fasilitas produksi sendiri. Apa yang dikerjakan full agent lebih jelas karena semua karyawan, peralatan, tempat, pengawas semua menjadi tanggung jawab perusahaan outsource. Sebagai contoh perusahan call center, perusahaan tersebut mendapat bayaran misalnya Rp. 1000 per panggilan. Selanjutnya semua menjadi tanggung jawab perusahaan outsource tersebut mulai dari penyediaan tempat, peralatan, karyawan dan lain – lain.

Dari kedua jenis perusahaan tersebut yang lebih banyak dipraktekkan di Indonesia adalah yang pertama. Artinya perusahaan outsource hanya menyediakan tenaga kerja dan mengurusi SDM serta administrasinya saja sedang tempat, pengawas dan semua alat produksi berada di perusahaan pengguna.

Sabtu, 17 Januari 2009

Kenapa Susah untuk Menabung

Kalau kita Tanya kenapa sih malas menabung, ada saja alasannya. Tidak ada uang sisa yang bisa ditabung, gaji pas-pasan. Walaupun gaji besar tetap saja susah menabung, ada aja kegiatan yang memerlukan uang banyak Alasan lain, merasa masih muda, masih panjang perjalanan hidup, jadi buat apa menabung. Apalagi ditambah dengan kalimat masih sehat, dan tidak ada masalah dengan kesehatan, sehingga kapan lagi bersenang dan menikmati uang penghasilan sendiri. Untuk yang wanita ga usah menabung karena berharap dapat suami kaya yang akan memenuhi kebutuhannya. Ada aja alasan untuk tidak menabung Apa benar semua alasan tadi?. Kalau dilihat lagi menabung itu ada hubungannya dengan kemauan keras untuk menyisihkan seberapapun kecilnya uang setiap bulannya untuk dana cadangan.

Saya termasuk orang yang susah menabung, kalau ada uang rasanya gatal kalau tidak membelanjakannya.Saya juga selalu pengen punya barang bagus dan mahal, karena tau susah menabung , maka saya selalu membeli dengan cicilan. Mulai dari baju, sepatu, tas, sampai alat rumah tangga saya beli dengan cicilan. Mula-mula saya berperan sebagai konsumen, tapi lama kelamaan saya sudah mulai pintar dan bertindak sebagai penjual. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan sebagai penjual, saya bisa punya karpet, piring, kompor dan alat rumah tangga lain dengan gratis dari keuntungan sebagai penjual. Karena sifatnya pedagang musiman, biasanya kalau alat rumah tangga yang saya inginkan sudah dimiliki, maka saya akan berhenti jualan. Melihat minat dari para ibu rumah tangga dalam mencicil barang demikian besar, saya jadi kepingin punya toko alat-alat rumah tangga yang bisa dibeli dengan cara mencicil. Konsumen yang boleh mengambil barangnya harus berdasarkan referensi, agar rasio kredit macetnya ga besar.

Untuk urusan tabungan pendidikan anak, biasanya saya membeli program asuransi pendidikan. Dengan membeli program ini, saya dipaksa untuk membayar secara berkala, sama aja kan dengan menabung. Sampai sekarangpun saya masih susah untuk menabung uang kontan, selalu saja ada ide untuk memutarkan uang kedalam suatu usaha agar dapat berkembang dengan lebih cepat. Saya pernah punya bermacam-macam jenis usaha, dari catering, warung, buat kue, tukang jahit, salon, supplier buah, supplier asesoris dan semua bisnis MLM pernah saya coba. Kalau dihitung berapa banyak uang saya yang hilang karena rugi, tapi anehnya saya tidak pernah kapok.Jika mengalami kerugian saya langsung “cut loss” dan beristirahat sebentar untuk evaluasi sambil memikirkan bisnis baru apa yang akan saya buat.

Usaha yang saya buat biasanya selalu melibatkan orang lain, artinya selalu ada orang lain yang turut membantu, sehingga boleh dikatakan memberi lapangan pekerjaan kepada orang lain. Saya tidak bisa menjahit, tapi buka usaha menjahit, kalau tukang jahitnya bermasalah ya apa boleh buat tutup dulu. Begitu juga dengan salon, jika kapsternya berhenti, maka salon akan tutup dulu sampai dapat lagi orang baru. Walaupun niat awal adalah membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, tapi saya sangat kuat dalam hitung-hitungan untung rugi. Kerugian biasanya terjadi karena usaha tidak dijalankan dengan benar oleh si pelaksana atau pelaksananya curang. Jika suatu usaha dalam waktu tertentu tidak dapat menghidupi diri sendiri selalu merugi maka akan saya tutup. Sebetulnya usaha itu kebanyakan awal mulanya untuk menolong orang lain, memberi pekerjaan dengan jalan melibatkan si pelaksananya agar mempunyai rasa kepemilikan dan berjuang bersama membesarkan usaha itu. Herannya kebanyakan orang yang diberi kepercayaan itu tidak mempunyai jiwa tahan banting, mereka tidak perduli perusahaan mau untung atau tidak yang penting saya digaji.Berdasarkan pengalaman itu saya sangat ketat dalam memilih pelaksana suatu usaha, minimal ia harus tau dan mau bekerja keras membesarkan usaha ini.


Tidak heran banyak orang tetap miskin, walaupun sudah ditolong dan diberi kepercayaan untuk bangkit. Baru saya sadari bahwa orang akan mendapatkan lebih jika ia juga bekerja lebih dari orang lain. Bukan saja bekerja lebih keras, ia juga harus lebih kreatif, lebih rajin dan lebih aktif. Bukan hal yang mudah mengajak orang lain untuk maju, niat baik kadang ditanggapi dengan curiga.Walaupun sudah jatuh bangun seperti lagu dangdut saya tetap rajin mengajak orang untuk menabung, atau membeli produk asuransi atau berusaha mandiri. Ada yang tetap tidak rajin menabung, tidak kreatif, malas, sehingga tetap tidak bisa mencapai kehidupan yang lebih baik.Ada juga yang terinspirasi mengikuti anjuran saya. Semoga saja makin banyak orang yang mengerti bahwa untuk mendapatkan lebih kita harus berjuang lebih. Kalau takut memulai suatu usaha setidaknya mulailah dari sekarang menabung .

Jadilah Diri Sendiri

Setiap manusia mempunyai bakat, potensi dan kelebihan masing-masing. Tidak ada manusia yang sama didunia ini, bahkan saudara kembarpun ada perbedaannya. Tuhan menciptakan perbedaan sifat, perbedaan karakter, beda bahasa, beda bangsa tentu saja ada maksudnya. Perbedaan itu untuk membuat manusia saling belajar, saling mengenal dan menerima perbedaan itu agar dapat saling memberi manfaat.Kadang kita iri dengan kelebihan orang lain, lalu ingin meniru atau menjadi orang itu.

Biasanya kita menginginkan menjadi tokoh yang kita kagumi, kita akan mencoba meniru cara berpakaiannya, dandanan rambutnya , cara berjalannya bahkan tingkah lakunya keseluruhan. Dalam dunia yang serba imitasi ini, bahkan disengaja diciptakan suatu tokoh untuk dapat ditiru oleh orang lain. Tujuannya biasanya ada kaitannnya dengan menjual suatu produk tertentu. Biasanya kaum wanita yang menjadi obyek tidak ada habisnya bagi dunia industri mode untuk diperas. Model baju, sepatu, rambut, make up wajah yang mutakhir dijejalkan terus menerus dalam kepala setiap perempuan. Semuanya diarahkan pada suatu model yang sama yang belum tentu cocok untuk semua orang.

Yang dianggap ideal adalah mereka yang langsing, tinggi, putih dengan rambut panjang terurai lurus. Maka berbondong-bondonglah perempuan mencoba melangsingkan badan, memutihkan kulit dan meluruskan rambutnya. Yang gendut, yang hitam kulitnya, yang pendek badannya dan yang keriting rambutnya menjadi tidak pede dan merasa sebagai makhluk aneh. Untuk menjadi golongan perempuan ideal mereka rela menderita sakit misalnya menjalankan operasi wajah, merebonding rambut agar lurus disalon berjam-jam dan menghabiskan waktu dan uang untuk menguruskan badan.

Selain penampilan fisik, pergaulanpun menjadi ukuran siapa diri kita yang sesungguhnya. Ada di kalangan mana kita berada. Jika mengaku pengusaha atau pejabat, ya harus bisa main golf dong, kalo belum bukan pengusaha atau pejabat namanya. Untuk masuk ke golongan “socialite” dikalangan para selebritis atau ibu pejabat, dandanannya harus standard dong, tas merek terkenal, rambut model terbaru dan selalu muncul dalam majalah bergengsi yang memuat foto para tokoh terkenal.

Mengabaikan siapa diri kita yang hakiki dan mencoba melebur dalam kepribadian orang lain, maka akan menghancurkan karakter asli kita sendiri. Kita menjadi tidak kenal siapa diri kita, apa yang seharusnya menjadi pegangan, sehingga mudah diombang ambingkan arus dari luar. Kita menjadi boneka berseragam yang tidak ada bedanya dengan orang lain. Pertahankanlah kepribadian kita sendiri, dengan menjadi diri sendiri. Terimalah apa yang telah digariskan Tuhan kepada kita sebagai karunia. Perbedaan itu adalah suatu karunia agar kita dapat mengambil manfaat dari perbedaan itu.

Jabatan

Di dunia ini katanya ada tiga macam cobaan untuk manusia, yaitu Takhta (jabatan), Harta dan Wanita. Kelihatannya cobaan ini hanya ditujukan kepada kaum laki-laki saja, rasanya kalau dilihat dari kacamata kaum wanita tidak adil kok wanita dianggap sebagai cobaan.Yang akan kita bicarakan disini adalah cobaan yang dalam bentuk jabatan, bagaimana kita mensikapi ketika diberi kepercayaan untuk menjabat suatu posisi tertentu apalagi yang penting. Bukankah jabatan itu adalah suatu prestasi yang layak diperoleh?.Apalagi jika sudah bekerja keras untuk mendapatkannya. Kenapa harus mawas diri dan merasa berat jika apa yang sudah kita cita-citakan sejak lama terwujud?.

Kita hanya tersadar untuk mawas diri jika datang musibah, kita anggap ujian dari Tuhan hanya yang bersifat musibah saja.Padahal kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, harta, kedudukan, anak , istri atau suami juga dapat merupakan cobaan bagi kita.Lihat betapa bahagia dan bersyukurnya keluarga yang anaknya atau suaminya atau istrinya yang diangkat menjadi menteri. Dalam tayangan televisi kegembiraan mereka diwujudkan dalam bentuk bersorak-sorak, ada yang langsung sujud syukur, dan hampir semuanya berwajah gembira berseri-seri dengan datangnya jabatan menteri tadi.Dapat dikatakan tidak ada yang berwajah prihatin dengan diembannya tugas berat tersebut.

Padahal jabatan adalah amanah, tugas berat yang harus ditunaikan dengan sangat hati-hati, penuh perjuangan dan kerja keras. Dengan menerima jabatan tinggi berarti harus siap dengan jam kerja yang tinggi, istirahat yang kurang, bertemu dengan banyak orang, bahkan mungkin mendapatkan fitnah dari orang yang tidak senang dengan kita. Tapi jika memang kita tidak meminta jabatan itu, dan dengan jabatan itu dapat bermanfaat bagi orang banyak terimalah. Laksanakanlah amanah yang diberikan orang lain dengan ikhlas, walaupun berat .

Saya punya teman yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan amanah sejak dia masuk disebuah departemen. Pada saat diminta untuk mengikuti test (fit and proper test) untuk jabatan direksi ia menolaknya.Ia merasa tidak mampu dan pantas untuk menduduki jabatan itu, ditambah ia melihat bagaimana beratnya godaan yang dialami oleh pejabat sebelumnya pada posisi itu. Setelah berkali-kali dipaksa dan akhirnya diperintahkan oleh atasannya, maka ia menerima amanah itu dengan berat hati. Karena jabatan itu bukan sesuatu yang diinginkannya apalagi diraihnya dengan menggunakan segala cara, maka ia sangat hati-hati dalam mengerjakan tugasnya. Ia berharap agar dapat selamat dunia akherat dalam mengemban tugas yang dipercayakan kepadanya.

Betapa sedikitnya contoh pejabat yang menolak suatu jabatan apalagi jika jabatan itu terkenal basah.Orang lain berebut bahkan menghalalkan segala cara agar dapat menduduki jabatan itu.Tidak perduli berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan jabatan itu, yang penting ada harapan modal kembali bahkan lebih besar, jika ia telah berhasil menjabat posisi tadi.Tidak heran orang seperti ini begitu ia menjabat bukannya bekerja sungguh-sungguh tapi berusaha sekuat tenaga mengembalikan modal yang telah dikeluarkannya waktu mengejar jabatan ini.Orientasinya bukan mensejahterakan rakyat tapi bagaimana modal kembali dan dirinya sejahtera.

Jabatan hanyalah pakaian sementara yang setiap saat dapat dicopot dan diganti, oleh sebab itu jangan pernah mengejar jabatan apalagi sampai jatuh bangun untuk mendapatkannya. Jika memang orang lain memilih kita untuk menduduki suatu jabatan tertentu, maka terimalah dengan ikhlas, mungkin dimata orang lain kita dianggap mampu, dianggap mempunyai nilai lebih.Laksanakanlah amanah orang banyak dengan ikhlas dan benar, semoga kita dapat bermanfaat bagi orang banyak dan mampu mensejahterakan masyarakat dengan jabatan yang kita miliki.

Kamis, 15 Januari 2009

Disiplin

Disiplin dalam arti sederhana adalah menggunakan sesuatu, menjalankan sesuatu atau memikirkan sesuatu secara terus menerus sehingga kita akhirnya menjadi terbiasa dengan pola prilaku seperti itu. Misalnya kita mencanangkan akan mengurangi berat badan, maka kita akan terus menerus mengingatkan diri kita untuk membatasi makan, dan mulai makan terbatas dalam jam-jam tertentu.Jika ini secara konsisten kita lakukan maka akan terjadi perubahan pola makan baik dalam bentuk jumlah makanan yang dimakan maupun jadwal makannya. Keberhasilan menurunkan berat badan itu akibat kita disiplin dalam menerapkan aturan main yang kita buat sendiri. Contoh lain adalah mengerjakan tugas dengan segera walaupun deadline masih panjang. Setiap ada pekerjaan baru maka kita akan segera menyelesaikannya tanpa menundanya, atau jika pekerjaan lain sedang banyak maka kita akan mengurutnya berdasarkan skala prioritas. Kebiasaan mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan tidak menundanya akan menjadi cara kerja kita yang teratur, sehingga kita bisa dikatakan disiplin dalam mengerjakan tugas. Anggapan umum mengatakan bahwa disiplin itu adalah bakat atau sifat bawaan seseorang.Ada orang yang memang mempunyai bakat disiplin tapi ada juga yang tidak punya.Jadi hanya orang yang mempunyai bakat disiplin saja yang dapat melakukan pekerjaan tepat waktu atau meraih cita-citanya sesuai dengan keinginannya.

Anggapan ini tidak benar sebab disiplin bisa dilatih atau diterapkan kepada siapa saja.Semakin banyak kita berlatih atau menjalankan apa yang sudah kita rencanakan dengan benar maka setiap orang akan bisa mencapai cita-citanya. Disiplin seperti kita mempelajari bahasa Inggris, semakin sering digunakan, maka semakin lancar dan menyatu dengan diri kita. Disiplin adalah praktek atau dikerjakan terus menerus, jika berkurang atau dihentikan maka ia akan hilang. Artinya jika kita hanya belajar bahasa Inggris dengan membaca saja tanpa pernah mempraktekannya, maka sama saja dengan kita tau teori menurunkan berat badan tapi tidak melaksanakannya.Kata teori kurangi makanan berlemak, manis dan mengandung karbohidrat, olah raga secara teratur, tapi kita tidak menjalankannya. Pola makannya tidak diubah, tetap ngemil keripik atau makanan manis selama nonton TV, tidak berolah raga. Alhasil tidak ada yang berubah dalam diri kita dengan kata lain tidak ada disiplin disini. Yang penting adalah apa yang kita canangkan, kita rencanakan dijalankan sesuai dengan programnya.

Bakat kata suatu sumber, hanya memberikan kontribusi terhadap keberhasilan seseorang sebesar 10 %. Selebihnya yang 90 % adalah kerja keras dan disiplin. seorang pelari sprint 100 m untuk mempercepat waktu tempuhnya 0.1 detik harus berlatih setiap hari 6 jam minimal tanpa mengenal lelah. Misalnya kejuaraan nasional dilakukan 1 tahun sekali, maka selama setahun penuh sebelum mengikuti kejuaraan ia harus terus berlatih meningkatkan kecepatan larinya. Kalau ia tidak melakukannya maka ia akan kalah dengan pelari lain yang berlatih lebih keras dan lebih disiplin dari dirinya.Saya pernah menderita suatu penyakit sehingga diharuskan menjadi vegetarian, tidak boleh makan yang digoreng, yang manis dan hanya diperbolehkan makan nasi siang hari dengan lauk rebus2an.Protein yang diperbolehkan hanya tahu dan tempe itupun hanya boleh direbus.Bayangkan saya yang hobi makan enak dan hampir tidak pernah melewatkan waktu mencoba berbagai jenis makanan harus merubah pola makan. Berat pada awalnya , tapi dengan tekad mau sembuh dan dibiasakan makan hanya buah-buahan, sayur yang direbus dan hanya tempe tahu, maka hampir selama setahun saya sukses menjalankan hal itu.Alhamdulillah penyakit sembuh, badan menjadi langsing dan terlihat lebih muda, serta pundi-pundi menjadi bertambah. Coba hitung berapa penghematan yang saya lakukan dengan hanya makan buah, sayur rebus, tempe dan tahu.

Jadi tidak ada yang tidak mungkin dan tidak bisa, masalahnya hanya mau tidak menjalankan suatu kebiasaan secara terus menerus dengan konsisten.Prilaku akan membentuk kebiasaan, kebiasaan akan membentuk karakter, jika kita berprilaku sehat, misalnya hanya makan sesuai kebutuhan pada jamnya, maka akan membentuk kebiasaan makan teratur dan membentuk karakter yang hanya makan sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.Disiplin yang mungkin tadinya dilakukan karena harus, dipaksa, terpaksa, disuruh, maka lama kelamaan akan menjadi disiplin diri yang kita jalankan dengan kesadaran diri sendiri