Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 29 Desember 2008

Mengenal Potensi Diri untuk Dosen UPI

Pada tanggal 23 Oktober 2008 para dosen UPI yang kebanyakan juga menjabat di struktural berkumpul bersama membahas dan mengenal konsep diri.Mereka terlihat semangat dan sangat baik kerjasamanya dengan tim kami dari Pelita Fikir Indonesia. Acara yang merupakan ajang diskusi diselingi dengan games segar dan lucu tanpa terasa dijalani dengan gembira.Peserta gembira dapat mengenal potensi dirinya


Mengenali potensi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Apakah kita sudah menjadi pribadi yang sesuai dengan nilai yang universal. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan, dan terkadang kita menjadi tidak percaya diri karena kekurangan yang ada tanpa melihat kelebihan yang memungkinkan menjadikan kekurangan itu hanya 1% saja ada pada diri kita. Selebihnya adalah karakter yang kita kembangkan dari positif yang ada sehingga bisa menjadi pribadi yang dinamis, kreatif, bersahabat,menyenangkan bahkan menjadi leader dari kesuksesan. Meskipun memang tidak mudah untuk mencapai kualitas tersebut namun kita bisa terus melakukan perbaikan dari hal yang terkecil yang mungkin saja kita anggap tidak penting. Atau terkadang kita sangat bingung mengenali diri maka proses jika terkadang perlu melalui tahapan formal ataupun non formal yaitu dengan membuka diri dari lingkungan. Setelah perubahan itu dimulai maka diperlukan konsistensi dalam melakukan perubahan. Dengan tahapan yang baik maka praktis dalam waktu yang tidak terlalu lama maka kita telah menciptakan kepribadian yang jauh lebih baik dari sebelumnya baik disadari atau tidak.




Selamat tahun baru 1 Muharam dan 2009

Tahun 2009 kita menghadapi situasi yang sangat berat, ancaman kesulitan dunia usaha dan juga kemungkinan PHK ada didepan mata. Terus berusaha dan yakin bahwa semua kesulitan akan ada jalan keluarnya.


Badai pasti Berlalu

Manusia tidak pernah lepas dari masalah, selama kita hidup didunia maka selama itu pula masalah selalu ada. Maunya sih masalah datang satu-satu jangan berbarengan. atau masalah yang ringan-ringan saja yang dapat segera kita atasi. Sebagai manusia yang percaya dengan Tuhan seharusnya jika ada masalah kita kembalikan kepada yang diatas (tentu saja setelah berusaha mengatasinya dengan maksimal) dan yakin tidak mungkin Tuhan memberikan masalah tanpa memikirkan bagaimana kemampuan kita dalam mengatasinya.Tuhan hanya memberikan masalah atau cobaan berdasarkan kemampuan kita, tidak melebihi kemampuan manusia.Jadi jangan pernah mengabaikan atau meragukan kemampuan kita dalam mengatasi masalah ini, apalagi sampai putus asa atau berniat bunuh diri.

Bukan besar kecilnya masalah yang dapat membuat kita pusing atau merasa kok berat sekali masalah yang kita hadapi, tapi bagaimana kemampuan kita menghadapi masalah itu yang jauh lebih penting. Setiap masalah yang datang sebetulnya akan membuat kita semakin dewasa, arif dan kuat serta berpengalaman dalam menjalankan kehidupan ini.Setelah masalah itu selesai atau berlalu sebenarnya kita seperti naik kelas, menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat. Jangan pernah lari dari permasalahan,hadapilah masalah itu apapun bentuknya.Sebagai manusia biasa rasanya memang berat, malu, ingin berubah menjadi asap dan hilang dari muka bumi ini jika ada masalah yang menurut kita berat, tapi dengan tegar menghadapinya kita akan semakin kuat. Jika kita jenis orang yang tidak mau menghadapi masalah, bahkan menghindar, pura-pura tidak tau, menganggap tidak ada masalah, maka masalah itu akan menjadi mimpi buruk. Kita tidak pernah punya keberanian untuk mengetahui bagaimana hasil akhir dari masalah itu, apa pendapat orang mengenai kita, dan yang terpenting kita akan kehilangan kepercayaan orang lain karena dianggap tidak menyelesaikan masalah bahkan yang lebih parah lagi dianggap sebagai tidak bertanggung jawab, pengecut, cemen, dsb.

Saya pernah beberapa kali mengalami masalah yang menurut ukuran saya sangat berat, misalnya pada waktu saya menjabat sebagai manager pada suatu perusahaan, semua pekerjaan harus saya selesaikan sendiri, mulai dari administrasi, berurusan dengan karyawan bermasalah, mengurus pekerjaan tambahan yang katanya dapat membangun kemampuan kepemimpinan saya ( seperti aktif di klub karyawan, menjadi ketua dana pensiun, mengurus karyawan kontrak, dan aktifitas sosial lainnya).Pada saat itu saya rasanya mau gila (belum gila beneran), sehingga pekerjaan tambahan yang tadinya saya lakukan untuk memperluas keahlian saya diluar pekerjaan utama menjadi beban pekerjaan yang membuat stres. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan itu, dan hikmahnya saya rasakan sekarang bahwa saya menjadi pekerja yang mempunyai multi kemampuan dan dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

Pernah juga diperusahaan lain, dimana saya merasa kurang cocok dengan atasan saya. Rasanya apapun yang dikatakannya atau sebaliknya apapun yang saya katakan dan lakukan salah. Situasinya sudah sangat tidak enak dan akhirnya dengan sangat terbuka saya mengatakan akan mengundurkan diri dengan alasan seperti diatas.Saat itu rasanya saya menderita sekali sehingga memutuskan untuk tidak mau lagi bekerja dibawah perintah orang lain, apapun resikonya saya akan berusaha sendiri. Dengan modal nekad dan keyakinan saya membuka usaha sendiri, rasanya setahun pertama berat sekali mengahadapi perubahan dari seorang profesional yang terbiasa dengan penghasilan dan jaminan yang pasti menjadi seorang pengusaha yang harus berjuang untuk menghidupi diri sendiri. Hikmahnya sekarang saya dianggap cukup berhasil menghidupi diri sendiri bahkan dapat bermanfaat bagi para karyawan yang bekerja untuk perusahaan kami.Sampai sekarang saya masih berteman baik dengan bekas boss saya tadi, bahkan dengan bercanda saya mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah membuat saya menjadi lebih kaya dari dia sekarang.

Membangun usaha sendiri juga bukan merupakan hal yang gampang, harus tabah dan rajin mencari peluang bisnis pekerjaan. Begitu banyak perusahaan yang sejenis sehingga akhirnya kepercayaan dan nama baik kita akan menjadi hal yang membedakan kita dengan orang lain.Mengalami kerugian dalam mengerjakan pekerjaan atau kehilangan klien bahkan mendapat cobaan dari partner bisnis adalah bagian dari masalah itu sendiri.Pernah perusahaan harus mengeluarkan uang sangat besar agar satu masalah selesai. rasanya pada`saat itu berat sekali harus mencari uang yang jumlanhnya sangat besar, siapa yang mau meminjamkan uang tanpa jaminan apapun hari gini?. Setelah berusaha kesana kemari akhirnya hanya doa bersama yang bisa kami lakukan untuk meminta pertolongan Tuhan agar menyelesaikan masalah ini. Jika manusia angkat tangan pasti Tuhan turun tangan, kata-kata dari teman saya itu sangat saya yakini kebenarannya. Hanya dalam waktu seminggu setelah kami memasrahkan kepada kekuatan Tuhan, maka bantuan pinjaman uang dari beberapa pihak mengalir bahkan sampai berlebihan. Tepat pada saatnya kami bisa menyelesaikan seluruh masalah itu.Yang lebih membuat saya yakin sekali dengan kekuatan Tuhan bahwa hanya dalam waktu 5 bulan setelah saya harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak itu, semua pinjaman sudah dapat dikembalikan lebih cepat dari waktunya.

Maka jangan cepat menyerah, berputus asa apalagi tidak mempercayai bahwa semua ada yang mengatur, masih ada Tuhan, dan Ia akan menyelesaikan semua masalah setelah kita berusaha keras dan memasrahkan segala keputusan ketangan Nya.Sesudah kesulitan pasti akan datang kemudahan, Badai pasti berlalu......

Jumat, 26 Desember 2008

Workshop Outsourcing tetang Perhitungan Biaya

üIftida dan Wishnu Sekjend ABADI membuat acara workshop bagi anggota ABADI dengan menganalisa pergitungan dalam project outsourcing.

Dalam workshop dibahas:

Pengertian Umum Outsourcing
ü Dasar hukum Outsourcing
üDasar Pertimbangan Perusahaan melakukan Outsourcing
üBerbagai bentuk Outsourcing
üParadigma Pricing Outsourcing
üTinjauan Cost Outsourcing
üFakta Outsourcing
üKasus & Resiko yang harus dihadapi Outsourcing
üAkibat tuntutan berlebihan terhadap Outsourcing
üStrategi Harga/Pricing Outsourcing
üStruktur Biaya Outsourcing
üContoh Analisa Biaya Outsourcing

Istimewanya Perempuan bersama Bahana n Sarinah

Term of Reference
Istimewanya Perempuan
Bahan FM 101.8
Januari 2009
Iftida Yasar bekerja sama dengan Bahana FM dan Majalah Sarinah



A. LATAR BELAKANG
Perempuan adalah makhluk yang sangat istimewa. Oleh Tuhan, perempuan diberikan kemuliaan untuk menjaga amanah melahirkan generasi penerus. Tugasnya sebagai sosok yang sangat berperan dalam menentukan kualitas generasi penerus, baik secara fisik maupun pembentukan karakter, membuatnya harus selalu menjaga citra diri dan memeliharanya. Perempuan adalah tiang rumah tangga, pemersatu keluarga, cahaya keindahan dan kebenaran. Ia adalah pemimpin dalam rumah untuk anak-anaknya dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, keteguhan, kesetiaan, kelembutan, dan kasih sayang. Dengan kasih sayang, ia menjaga rumah tangganya dari segala tantangan, baik dari dalam maupun dari luar.

Tidak semua perempuan memahami dan mampu menerapkan tugas dan kodratnya. Banyak perempuan yang gamang dan larut dalam kungkungan masalah tanpa mampu bangkit dan melihat bahwa pasti ada jalan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Adanya gender yang memberikan karakteristik sosial pada peran perempuan pada kenyataannya masih banyak hanya berupa mitos. Interpretasi mental dan kultural terhadap perbedaan kelamin bukanlah bersifat kodrati, tapi hasil rekonstruksi sosial.

Tidak semua perempuan dapat mengenali dan mengeksplore kebutuhannya dengan berpikir, menganalisa, dan memperluas wawasan dengan berkontribusi secara positif kepada masyarakat. Kebanyakan perempuan juga tidak mengetahu hak-haknya secara sosial dan hukum sehingga dapat merugikan dirinya dan juga anak-anaknya.


B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan siaran Istimewanya Perempuan yaitu untuk menciptakan dan memperkokoh pemahaman mengenai citra dan peran perempuan. Perempuan sebagai makhluk yang mengemban tugas melahirkan generasi penerus harus sehat, fisik maupun mental. Perempuan harus mengetahui kodratnya sebagai pemersatu keluarga dan mampu menjaga rumah tangganya dari tantangan. Tantangan dari dalam berupa keteguhan untuk meyakini bahwa kodratnya adalah membentuk karakter anak-anaknya dengan menjadi panutan dan menjalankan nilai baik, seperti kejujuran, keteguhan, dan kasih sayang.
Tantangan dari luar berupa pengaruh yang datang dari informasi media atau lingkungan pergaulan yang mungkin dapat mempengaruhi keteguhan hati anak-anak dan suami tentang pelaksanaan nilai yang baik.

Mengapa sebuah perkawinan dapat berlangsung langgeng? Hal itu dikarenakan oleh peran perempuan yang dengan kasih sayang dan keyakinannya untuk berjihad dan percaya bahwa ”badai pasti berlalu”. Perempuan harus secara terus menerus belajar dan menggali potensi dirinya. Dengan mengenal dirinya, semua kebutuhan perempuan akan terpenuhi. Kebutuhan itu mencakup kebutuhan fisik, rasa aman, dicintai dan mencintai, kebutuhan meningkatkan pengetahuan dan keaahlian, kebutuhan akan rasa estetika, kebutuhan mengaktualisasikan diri, dan juga kebutuhan menjadi bagian dari masyarakat dengan berkontribusi secara positif.

Dengan mengenal kebutuhan dirinya, perempuan dapat melindungi diri, baik secara sosial, psikologis, dan hukum sehingga ia dapat menjadi perempuan yang bahagia dan mampu mengoptimalkan potensi dirinya.

C. TOPIK BAHASAN
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Januari 2009
Tema: Terobosan Perempuan di 2009
Topik Bahasan : Membahas secara umum kondisi perempuan pada umumnya. Apa harapan atau terobosan yang akan dilakukan perempuan pada 2009? Apa masalah yang dihadapi hingga saat ini yang masih mengganjal? Bagaimana solusinya? Apa yang menyebabkan penyelesaian masalah berlarut-larut? (apakah faktor pendidikan, status sosial, karir /ibu rumah tangga?)

Persoalan lainnya yang juga akan dibahas adalah masalah perempuan menikah yang bekerja dalam kaitannya dengan rumah tangga, karir dan pergaulan sosial. Bagaimana perempuan menghadapi persaingan di tempat kerja?

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Januai 2009
Tema: Multiperan Perempuan
Topik Bahasan: Membahas bagaimana perempuan sebagai ibu atau calon ibu menjalankan multi peran dalam kehidupannya sehingga anak-anaknya akan melihat ia sebagai pusat kegiatan keluarga. Jika ia tidak kuat dan ikhlas, perempuan tidak dapat dijadikan panutan bagi anak-anaknya. Peran ibu sangat strategis dalam mengantarkan sukses anak-anaknya. Banyak cerita sukses peran ibu yang sendirian mengawal keberhaslan anaknya. Namun, sedikit sekali terdengar keberhasilan seorang bapak dalam mengantarkan anaknya sukses sendiri tanpa peran istrinya. Kita perlu mengingatkan bahwa sebetulnya perempuan atau laki-laki jika ia telah menjadi ibu dan bapak mempunyai tugas mulia yang sama untuk mengantar keberhasilan anak-anaknya.

Multiperan bagi perempuan yang bekerja akan menjadi kompleks dan berat jika suami tidak membantu secara moril dan nyata dalam menjalankan peranannya di rumah dan mendidik anak-anak.





Hari/tanggal: Kamis, 22 Januari 2009
Tema: Kebutuhan dicintai dan mencintai
Topik Bahasan: Sebetulnya kebutuhan manusia bukan hanya soal dicintai atau mencintai. Dalam teori Maslow, kebutuhan cinta hanya salah satu dari kebutuhan manusia yang kodrati. Dalam bagian ini akan dijelaskan pula pembahasan perbedaan dicintai dan mencintai. Jika perempuan terlalu fokus pada kebutuhan ini, maka ia tidak akan pernah puas dalam mencari cinta sejati yang mungkin tidak akan pernah ditemukan. Jika cinta tidak lagi ada ”after the love is gone”, maka ia akan mencari cinta lain, mungkin melalui selingkuh.

Selingkuh atau ketidaksetiaan adalah kejahatan (apalagi jika dilakukan oleh perempuan sebagai ibu) apalagi jika mengakibatkan keluarga terlantar dan ditinggalkan. Selingkuh dapat merusak generasi yang dalam hal ini anak-anak, menjadi frustasi dan bahkan terlibat dalam narkoba dan free sex. Anak-anak akan mewarisi suatu cara pandang bahwa jika cinta telah tidak ada, carilah cinta dengan segala cara. Oleh sebab itu, perempuan tangguh dan istimewa sangat diperlukan dalam menjaga keluarganya dari segala tantangan karena ia akan mewarisi nilai-nilai yang prinsip tentang bagaimana membina keluarga.


Hari/Tanggal : Kamis, 29 januari, 2009
Tema : Hak dan Kewajiban Perempuan dalam Rumah Tangga (dari sudut Hukum)
Topik Bahasan: Perempuan mempunyai hak dalam perkawinan yang seimbang dengan suami, seperti berhak melakukan perbuatan hukum. Harta benda yang diperoleh bersama menjadi harta bersama, harta bawaan yang didapat sebelum perkawinan menjadi hak perempuan. Jika perempuan menikah secara tidak resmi, maka anaknya dianggap lahir di luar perkawinan dan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya. Selain itu, perempuan juga berhak mengajukan permohonan pencegahan atau pembatalan perkawinan suaminya jika tidak dipenuhinya syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan Pasal 13 dan 22 UU no.1 tahun 1974). Perempuan yang kawin lagi padahal dirinya masih terikat oleh perkawinan sebelumnya, maka dapat dikenakan sanksi pidana karena poliandri (Pasal 279 ayat 1&2, Pasal 280KUH Pidana, Pasal 13 & 22 tentang Pembatalan PerkawinanUU no.1 tahun 1974). Meskipun demikian, perempuan juga berkewajiban untuk mengatur rumah tangga sebaik-baiknya, yaitu mendidik anak-anaknya hingga mereka dewasa dan menikah.

Untuk perempuan lajang, hukum juga mengatur bahwa perempuan jangan mau dinikah siri atau menjadi istri kedua dengan status dan hak yang tidak jelas. Anak yang dilahirkan bukan dianggap anak yang sah dan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya (Pasal 42dan 43 ayat 1 UU no.1 tahun 1974)

D.TARGET PENDENGAR

Pendengar adalah keluarga muda dan perempuan usia dewasa (25-40) yang merupakan target pendengar Bahana dan pembaca majalah Sarinah.

Kamis, 25 Desember 2008

SUKSES IMPLEMENTASI OUTSOURCING

“SUKSES IMPLEMENTASI OUTSOURCING”

Bakrie School of Management, Kuningan,diadakan workshop “Sukses Implementasi Outsourcing”. Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama Pelita Fikir Indonesia (PFI), ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya) dan majalah People & Bisnis ini dihadiri beberapa peserta dan anggota.
Pagi itu, Rabu, 5 November 2008, acara dimulai dengan sedikit keterlambatan. Bapak H. Hasanudin Rahman selaku Dewan Penasehat ABADI, sekaligus juga Ketua DPN APINDO yang seyogyanya mengisi materi pada sesi I sedikit kurang enak badan, sehingga saya harus mendampingi beliau dalam membawakan materi “Hubungan Industrial yang Kondusif Kunci Sukses Bisnis Outsourcing”.
“outsourcing sebagaimana diatur dalam UU 13 tahun 2003, dalam beberapa pasal mengatur tentang hubungan industri yang dapat dikelola oleh penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing) degan syarat diantaranya: dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama, dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung oleh pemberi pekerjaan, dan tidak menghambat produksi secara langsung”.
Lalu pada sesi II, Saya kembali menjadi nara sumber dalam pembahasan “Langkah – langkah Sukses di Bisnis Outsourcing”. Sukses implementasi di binis Outsourcing ini dapat dimulai dengan membina hubungan kerja sama yang baik antara perusahaan, pekerja dan mitra usaha itu sendiri, baik pada saat proses perekrutan, seleksi, administrasi atau pengolaan manajemen tenagakerjaan sehingga menghasilakan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Hal-hal yang perlu diatur dalam bisnis outsourcing adalah : jenis pekerjaan, batas tanggung jawab, hak dan kewajiban, syarat-syara pekerjaan, kesinambungan kerja, kesempatan pelatihan dan perlindungan.

Family Gathering Persaels

Sebagai bentuk apresiasi terhadap karyawan dan mitra bisnis, pada 7 November 2008 bertempat di FX Plasa, PT. Persaels mengadakan acara Family Gathering. Kegiatan yang diperuntukkan sebagai penghargaan atas kinerja karyawan outshourcing yang loyal terhadap perusahaan ini diisi hiburan Maia & Friends dan launcing buku kedua saya “Sukses Implementasi Outsourcing”.


Debat TV One mengenai SKB 4 mentri

Upah Minimum DKI ditetapkan naik 10% dari periode sebelumnya. Bagi sebagian perusahaan, kenaikan ini menjadi hal yang dilematis di saat kondisi perekonomian negara sedang bermasalah sehingga menyebabkan turunnya produksi dan daya beli masyarakat. Penerbitan Peraturan Bersama 4 (empat) Menteri ternyata “tidak” dapat membantu karena momennya yang sudah tidak tepat, dimana rekomendasi besaran upah minimum dari dewan pengupahan sudah terlanjur ditetapkan. Hal ini bukan hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta saja, tetapi hampir di semua propinsi menghadapi juga dilema tersebut. Sampai saat ini masih banyak daerah yang belum bisa menetapkan upah minimum karena masih alotnya pembahasan dan tarik ulur oleh kepentingan masing-masing pihak.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tanggal 22 Oktober 2008 telah diterbitkan Peraturan Bersama 4 (empat) Menteri yaitu Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Erman Suparno), Menteri Dalam Negeri (Mardiyanto), Menteri Perindustrian (Fahmi Idris) dan Menteri Perdaganagan (Mari Elka Pangestu) Nomor Per.16/MEN/X/2008 tentang Pemeliharaan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional Dalam Mengantisipasi Perkembangan Perekonomian Global. Dalam salah satu pertimbangan Peraturan tersebut menyebutkan bahwa untuk tetap terjaganya kelangsungan usaha maka kebijakan penetapan upah diarahkan dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan perusahaan dengan tetap memperhatikan kehidupan pekerja/buruh beserta keluarganya. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pada Pasal 3 dinyatakan bahwa Gubernur dalam menetapkan upah minimum mengupayakan agar tidak melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

APINDO sebagai lembaga yang mewakili dunia usaha di bidang hubungan industrial menyambut baik dan mendukung sepenuhnya keluarnya Peraturan Bersama tersebut dengan memberikan pedoman kepada pengurus APINDO di daerah agar mengupayakan kenaikan upah minimum sesuai Peraturan Bersama tersebut yaitu dengan berjuang dalam Dewan Pengupahan untuk kenaikan upah tidak melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

Reaksi berbeda ditunjukkan oleh kalangan serikat pekerja/serikat buruh menyikapi keluarnya Peraturan Bersama 4 (empat) Menteri. Hampir setiap pekan terjadi unjuk rasa yang dilakukan oleh mereka menuntut agar Pemerintah mencabut Peraturan Bersama 4 Menteri atau paling tidak Gubernur dalam menetapkan Upah Minimum tetap mengacu pada KHL. Masalah lain yang akan dibahas adalah seputar dampak krisis finansial global yang imbasnya juga dialami perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pembahasan akan lebih

ditekankan pada sudut pandang ketenagakerjaan, dimana akibat dari krisis global tersebut akhir-akhir ini mulai banyak diberitakan tentang terjadinya pemutusan hubungan kerja dan rasionalisasi oleh perusahaan akibat tersendatnya roda ekspor perusahaan.

Iftida dalam rangka sosialisasi sertifikasi kompetensi di Kadin Papua, Jayapura

IWAPI Demo Masak di Pasar Santa, Kebayoran

17-an, Semeriah Masakan Ibu-Ibu

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-63, IWAPI bekerja sama dengan Pasar Santai, Jakarta selatan mengadakan demo masak. Acara yang berlangsung cukup meriah itu menggambarkan bahwa kemerdekaan wanita dalam berkarir tidak serta-merta melupakan koodratnya sebagai primadona keluarga. Saya selaku ketua pelaksana berharap bahwa…

Memasak, mungkin pekerjaan yang sepele namun berdampak cukup besar bagi kepribadiaan seseorang. Melalui masakan, kita dapat melihat karakter, kasih sayang, kepedulian dan cita rasa keluarga. Jangan sampai wanita Indonesia tidak bisa masak, mentang-mentang sibuk bekerja, jadi alasan untuk tidak bisa masak.


Rabu, 17 Desember 2008

Bagaimana Membuat Perjanjian Kerja Outsource?

Dalam pembuatan perjanjian kerjasama antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna, perlu diatur beberapa hal agar tidak muncul permasalahan, di antaranya yaitu adanya pemahaman perusahaan pengguna tentang hak dan tanggung jawab vendor yang berbeda dalam hal labour supply dan full outsourcing. Selain itu, sering juga muncul pemahaman bahwa vendor harus menanggung resiko keseluruhan. Untuk menghindari hal-hal tersebut, ruang lingkup perjanjian kerja harus meliputi, diantaranya:
 Definisi
 Ruang lingkup pengadaan jasa
 Hubungan kemitraan
 Persyaratan administratif
 Biaya penyediaan jasa
 Cara pembayaran
 Penerbitan PO
 Pernyataan Jaminan
 Laporan
 Hak, Kewajiban, dan tanggung jawab
 Sanksi
 Bencana tak terduga
 Benturan kepentingan
 Kepemilikan Informasi
 Informasi rahasia
 Penggunaa logo
 Audit
 Jangka waktu kontrak
 Penyelesaian perselisihan
 Hukum yang berlaku
 Pemberitahuan
 Pengalihan tugas
 Keterpisahan
 Lampiran
 Pengakhiran kontrak
 Aturan Tambahan
 Lain-lain
Dalam penyediaan jasa pekerja outsourcing, ada 2 jenis perjanjian yang harus dilakukan, yaitu:

1. Perjanjian antara perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan penyedia pekerja/buruh.
Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau perjanjian penyediaan jasa pekerja yang dibuat secara tertulis. Pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
b. dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
c. merupakakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan;
d. tidak menghambat proses produksi secara langsung.
e. dalam hal penempatan pekerja/buruh, maka perusahaan pengguna jasa pekerja akan membayar sejumlah dana (management fee) pada perusahaan penyedia pekerja/buruh.


2. Perjanjian perusahaan penyedia pekerja/buruh dengan karyawan
Penyediaan jasa pekerja atau buruh untuk kegiatan penunjang perusahaan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. adanya hubungan kerja antara pekerja atau buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja atau buruh;
b. perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang memenuhi persyaratan dan atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua pihak;
c. perlindungan usaha dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja maupun perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh.

Dengan adanya 2 (dua) perjanjian tersebut, maka walaupun karyawan sehari-hari bekerja di perusahaan pemberi pekerjaan, ia tetap berstatus sebagai karyawan perusahaan penyedia pekerja. Pemenuhan hak-hak karyawan seperti perlindungan upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta perselisihan yang timbul tetap merupakan tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja.

Pelaksanaan oursourcing dimaksudkan dalam rangka efisiensi biaya produksi di mana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, perjanjian kerja antara karyawan outsourcing dengan perusahaan outsourcing biasanya mengikuti jangka waktu perjanjian kerjasama antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa outsourcing. Hal ini dimaksudkan apabila perusahaan pengguna jasa outsourcing hendak mengakhiri kerjasamanya dengan perusahaan outsourcing, maka pada waktu yang bersamaan berakhir pula kontrak kerja antara karyawan dengan perusahaan outsource.

Senin, 15 Desember 2008

MUSPROV DPP APINDO NTT

14 Desember 2008

Iftida Yasar sebagai wakil sekertaris Umum DPN APINDO bersama Pak Djimanto, Ketua organisasi DPN APINDO dan mbak Sinta staf senior DPN APINDO, mendampingi dan menghadiri Musyawarah Provinsi DPP APINDO NTT. Terpilih pada hari itu sebagai Ketua Umum DPP APINDO NTT adalah Pak Freddy Ongkosaputra, sekertaris bapak Theo dan bendahara bapak Max.

Malam harinya acara dilanjutkan dengan “Business Gathering”, yang dihadiri oleh sekitar 40 pengusaha yang ada di sekitar Kupang. Dalam acara ini dibahas mengenai bagaimana peranan APINDO oleh bapak Djimanto, lalu Iftida Yasar membawakan materi tentang “Pentingnya Kompetensi bagi dunia usaha”. Penjelasan mengenai “Sunset Policy” dari Direktorat Pajak Kupang mengakhiri acara malam ini yang cukup sukses.

Entreprenuership UPI, Bandung

10 Desember 2008-12-15 Iftida Yasar menjadi nara sumber dalam pelatihan mahasiswa UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Bandung. Pelatihan diadakan dikampus UPI Setiabudi dengan dihadiri oleh sekitar 60 orang mahasiswa. Dibahas tentang bagaimana cara memulai suatu usaha, persiapan mental seperti apa yang dibutuhkan.Acara yang dibantu oleh Reza dan Anto dari Pelita Fikir Indonesia dan majalah Flash ini, mendapat perhatian yang serius dari peserta. Dari jam 8.30 sampai dengan jam 13.00 acara yang dikombinasikan antara materi kewirausahaan dan beragam permainan dapat membuat peserta tetap ditempat sampai acara selesai’

Dewan Pelatihan Kerja Nasional

9 Desember 2008

Iftida Yasar menjadi salah satu nara sumber dalam workshop yang diadakan oleh Dewan pelatihan Kerja Nasional mengenai KKNI (Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia). Para anggota DPKN yang terdiri dari teman-teman Depnakertrans, Dep Pertanian, Bapenas, Perindustrian, Kadin , Diknas, Perhubungan, LPK, dll membahas bagaimana kaitan antara KKNI dengan kesetaraan pada bidang pendidikan dan jenis pekerjaan.

Dewan Pelatihan Kerja Nasional

Tanggal 28 November 2008, Iftida Yasar selaku anggota Dewan Pelatihan Kerja Nasional mengadakan pertemuan dalam rangka sosialisasi mengenai “Sistem Pelaksanaan Kerja Nasional” di Hotel Istana, Bandung. Peserta yang diundang dari kalangan pemerintah, Depnakertrans, Serikat Pekerja, Diknas dan beberapa wakil dari sekolah atau lembaga kursus. Dibahas mengenai pentingnya standard pelatihan nasional agar mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha.Adanya link and match antara keluaran dari pendidikan dengan standard yang dibutuhkan dunia usaha.

Pemberdayaan Pengusaha Perempuan oleh APINDO

Tanggal 26 November 2008 Iftida Yasar menghadiri acara workshop pemberdayaan pengusaha perempuan yang merupakan kerja bareng APINDO dengan organisasi pengusaha Norwegia. Peserta diajarkan bagaimana pentingnya menemukan keunikan dan menampilkan produknya yang berbeda dengan orang lain. Bagaimana membuat konsep dibalik produk yang dibuat beserta juga pemahaman tentang merek dan design dari produk dan kemasannya.

Hakim Ad Hoc APINDO

Seminar Hakim Ad Hoc

Tanggal 25 november 2008

Iftida Yasar menghadiri acara pembukaan “Seminar Hakim Ad Hoc” di hotel Santika Jakarta.Tujuan seminar ini adalah untuk meningkatkan komunikasi diantara para hakim ad hoc yang merupakan wakil dari APINDO dalam menjalankan fungsi tripartit di Pengadilan Hubungan Industrial. Seluruh hakim ad hoc dari seluruh provinsi hadir untuk mendapatkan pembekalan langsung dari para nara sumber dan juga dari ketua Umum APINDO bapak Sofjan Wanandi.

Siaran pers Launching Buku Outsourcing

Family Gathering Persaels

Pada tanggal 7 November 2008, diadakan launcing buku kedua Iftida Yasar dengan judul “Sukses Implementasi Outsourcing”.Acara siaran pers ini sekaligus bersamaan dengan "Gathering Persaels" di FX Cafe. Turut mendampingi dalam acara ini Sapto Satrioyudo sebagai komisaris Persaels dan juga ketua umum ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia).

Buku ini lahir dari pengalaman pribadi saya dalam menjalan bisnis outsourcing selama 8 tahun. Kenapa buku ini saya tulis berdasarkan pengalaman pridadi? karena saya sendiri belum menemukan buku-buku/referensi yang secara khusus membahas masalah outsourcing dari sudut pandang para pelaksananya(praktisi)

Bab-bab dalam buku yang saya tulis menggambarkan beberapa pertanyaan yang sering dipertanyakan oleh masyarakat luas dan dijawab sesuai pengalaman yang saya dapat dalam menjalankan bisnis outsourcing.

Acara ini juga sebagai upaya mensosialisasikan outsourcing sebagai solusi ketenagakerjaan di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Sapto S menyatakan "Angka pekerja formal di Indonesia hanya 30% dari total masyarakat usia kerja, dan itu ingin di-protect banget sehingga investasi kita hanya berputar di situ," .Padahal perluasan kesempatan kerja sama pentingnya dengan prlindungan hak-hak karyawan.Kita perlu memikirkan angkatan kerja yang jumlahnya 70 % tersebut agar masuk ke sektor formal melalui outsourcing.

Sapto yang belum lama ini menghadiri konferensi "Outsourcing World" di New York mengungkapkan, Indonesia mestinya semakin serius mempertimbangkan outsourcing sebagai alternatif perluasan lapangan kerja untuk mengatasi masalah pengangguran.

"Setahu saya, hanya di sini saja outsourcing dipahami sebagai sesuatu yang buruk. Di tingkat dunia, outsourcing itu dipandang sebagai praktik yang bagus, menarik dan bisa menunjang karir individu," papar salah satu komisaris pada perusahaan alih daya PT Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) tersebut

Kami ingin membuktian bahwa Outsourcing yang selama ini dianggap sebagai mahluk aneh dan menakutkan oleh sebagian masyarakat tidaklah demikian, malah sebaliknya, melalui outsourcing, kesempat kerja dan berpenghasilan sejahtera dapat diperoleh masyarakat. Kompetensi kerja dan pengalaman yang diperoleh karyawan outsourcing menjadi nilai jual lebih setelah ia habis kontrak.

“SUKSES IMPLEMENTASI OUTSOURCING”

Bakrie School of Management, Kuningan, menjadi tempat diselenggarakannya diskusi “Sukses Implementasi Outsourcing”. Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama Pelita Fikir Indonesia (PFI), ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya) dan majalah People & Bisnis ini dihadiri beberapa peserta dan anggota.

Pagi itu, Rabu, 5 November 2008, acara dimulai dengan sedikit keterlambatan. Bapak H. Hasanudin Rahman selaku Dewan Penasehat ABADI, sekaligus juga Ketua DPN APINDO yang seyogyanya mengisi materi pada sesi I sedikit kurang enak badan, sehingga saya harus mendampingi beliau dalam membawakan materi “Hubungan Industrial yang Kondusif Kunci Sukses Bisnis Outsourcing”.

“outshourcing sebagaimana diatur dalam UU 13 tahun 2003, dalam beberapa pasal mengatur tentang hubungan industri yang dapat dikelola oleh penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing) dengan syarat diantaranya: dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama, dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung oleh pemberi pekerjaan, dan tidak menghambat produksi secara langsung”.

Lalu pada sesi II, Saya kembali tampil dalam pembahasan “Langkah – langkah Sukses di Bisnis Outsourcing”. Sukses implementasi di binis Outsourcing ini dapat dimulai dengan membina hubungan kerja antara perusahaan, pekerja dan mitra usaha itu sendiri, baik pada saat proses perekrutan, seleksi, administrasi atau pengolahan manajemen tenagakerja sehingga menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.

Hal-hal yang perlu diatur dalam bisnis outsourcing adalah : jenis pekerjaan, batas tanggung jawab, hak dan kewajiban, syarat-syarat pekerjaan, kesinambungan kerja, tabungan pesangon, kesempatan pelatihan dan perlindungan.

Indonesia dan Pilipina menghadapi resesi global

Meeting ILO

Percepatan pengembangan keterampilan dan skill pekerja di Indonesia dan Philipina menjadi kajian menarik bagi saya dalam mengikuti diskusi ILO/OECD Expert Meeting On Faster Local Employements And Skills Strategis in Indonesia and Philippines, pada tanggal 3 Desember 2008, bertempat di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Pembahasan dan analisa tentang kesempatan kerja dan pengembangan keahlian di Indonesia dan Pilipina. Beberapa Negara seperti Amerika Serikat, New Zealand, Australia, Taiwan juga memberikan masukan dan berbagi pengalaman mengenai bagaimana meningkatkan mutu SDM tenaga kerja agara dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha yang dinamis.

Mengenai outsourcing, Pilipina ternyata membuat analisa bahwa “Bisnis Proses Outsourcing” memberikan sumbangan nomor satu dalam penyerapan tenaga kerja. Hal ini sangat berbeda dengan Indonesia dimana pemahaman mengenai outsourcing saja masih mengalami kendala dalam persamaan persepsi, apalagi melihat outsourcing sebagai solusi perluasan kesempatan kerja. BPO (Busniss Process Outsourcing) di Pilipina kebanyakan di bidang IT, call center dan service.

Dalam kesempatan ini pemerintah kabupaten Pasuruan dan Walikota Malang, juga memberikan masukan mengenai bagaimana mereka mengembangkan potensi daerah.Hanya dalam hal ini, belum terlihat kaitannya dengan jelas apa saja tenaga kerja unggulan yang ada di kedua daerah tersebut dan bagaimana meningkatkan potensi SDM tersebut agar dapat bersaing ditingkat nasional dan global.

Diskusi Dampak Resesi Global

Pada tanggal 2 Desember di Hotel Aryaduta, Jakarta, Iftida Yasar mendampingi Bapak Sofjan Wanandi, ketua umum DPN APINDO dan Bapak Mintarjo, ketua DPN APINDO dalam diskusi yang membahas tentang ketenaga kerjaan kaitannya dengan dampak krisis ekonomi dunia yang diprakasai oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI.

Diskusi ini diberi judul “High Level Roundtable Discussion on Employment Issues and Macro Policy Coherence in Indonesia”

Dalam diskusi yang melibatkan berbagai instansi guna mempersiapkan berbagai opsi kebijakan akibat dampak krisis keuangan global terhadap ketenaga kerjaan di Indonesia.

Secara garis besar diperlukan langkah strategis dan terpadu dalam menghadapi adanya ancamana PHK akibat krisis global. Baik Pengusaha, Pemerintah dan Serikat pekerja diharapkan bersatu dalam mengurangi dampak gelombang krisis ini. Diperkirakan akan ada penurunan jumlah export sebesar 25% sd 30 % yang berakibat terhadap berkurangnya pekerjaan. Dalam situsi seperti ini diharapkan juga diterapkan adanya peningkatan pengetahuan dan keahlian bagi pekerja agar mereka bisa mempunyai “multi skills dan multi fungsi”.

17 an di Pasar Santa

17-an, Semeriah Masakan Ibu-Ibu

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-63, Agustus 2008 Bidang Pendidikan DPP IWAPI yang diwakili Iftida Yasar bekerja sama dengan Pasar Santa, Jakarta selatan mengadakan demo masak daging. Acara ini juga melibatkan Kadin Indonesia dlam rangka memberikan edukasi kepada para pedagang daging sapi di pasar Santa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kualitas daging sapi. Seorang ahli dari Australia mengajarkan bagaimana memilih daging yang baik dan menyimpannya. Dalam acara ini para pedagang daging diberikan seperangkat peralatan berjualan daging yang terbuat wadah anti karat untuk menjamin kebersihan daging.

IWAPI menampilkan alumni kursus Cateringnya yang telah berhasil membuka rumah makan Padang, yaitu ibu Ade dan kawan. Acara yang berlangsung cukup meriah itu menggambarkan bahwa kemerdekaan wanita dalam berkarir tidak serta-merta melupakan koodratnya sebagai primadona keluarga. Memasak, mungkin pekerjaan yang sepele namun berdampak cukup besar bagi kepribadiaan seseorang. Melalui masakan, kita dapat melihat karakter, kasih sayang, kepedulian dan cita rasa keluarga. Jangan sampai wanita Indonesia tidak bisa masak, mentang-mentang sibuk bekerja, jadi alasan untuk tidak bisa masak.

Minggu, 07 Desember 2008

Istimewanya Perempuan

Dalam rangka menyambut hari ibu, IftidaYasar dan teman mengisi acara "Istimewanya Perempuan " di Bahana FM 101.8 radio keluarga. Acara berlangsung setiap hari Kamis, dri jam 9 sampai dengan jam 10 pagi.

Topik pembahasan adalah:


Istimewanya Perempuan

Bahana FM 101.8

Desember 2008 dalam menyambut ”Hari Ibu”

A. LATAR BELAKANG

Perempuan adalah makhluk yang sangat istimewa. Oleh Allah perempuan diberikan kemuliaan untuk menjaga amanah melahirkan generasi penerus. Tugasnya sebagai sosok yang sangat berperan dalam menentukan kualitas generasi penerus, baik secara fisik maupun pembentukan karakter membuatnya harus dapat selalu menjaga citra diri dan memeliharanya. Perempuan adalah tiang rumah tangga, pemersatu keluarga cahaya keindahan dan kebenaran. Ia adalah pemimpin dalam rumahnya untuk anak-anaknya dalam menanamkan nilai-nilai baik kejujuran, keteguhan, kesetiaan, kelembutan dan kasih sayang. Dengan kasih sayangnya ia menjaga rumah tangganya dari segala tantangan baik dari luar maupun dari dalam.

Tidak semua perempuan memahami dan mampu menerapkan tugas dan kodratnya, banyak yang gamang dan larut dalam kungkungan masalah tanpa mampu bangkit dan melihat indahnya tantangan kehidupan. Adanya gender yang memberikan karakteristik sosial pada peran perempuan pada kenyataannya masih banyak hanya berupa mitos bukan relalita. Gender atau interpreatsi mental dan kultural terhadap perbedaan kelamin bukan kodrati tapi hasil rekonstruksi sosial.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Menciptakan dan memperkokoh pemahaman mengenai citra dan peran perempuan untuk mengetahui kodratnya. Perempuan sebagai makhluk yang mengemban tugas melahirkan generasi penerus harus sehat dan bahagia. Mengetahui kodratnya sebagai pemersatu keluarga dan mampu menjaga rumah tangganya dari tantangan. Tantangan dari dalam berupa keteguhan untuk meyakini bahwa kodratnya adalah membentuk karakter anak-anaknya dengan menjadi panutan dan menjalankan nilai baik, seperti kejujuran, keteguhan, kasih sayang.

Tantangan dari luar berupa pengaruh buruk yang datang dari informasi media, lingkungan pergaulan, yang mungkin dapat mempengaruhi keteguhan hati anak-anak dan suami tentang pelaksanaan dari nilai yang baik. Dalam perkawinan kenapa bisa berlangsung langgeng? Biasanya peran perempuan dengan kasih sayang dan keyakinannya berjihad untuk percaya bahwa ”badai pasti berlalu”.

C. Topik Bahasan

Hari/Tanggal : Kamis, 4 Desember 2008

Topik bahasan : Membahas secara umum citra diri perempuan dan bagaimana memeliharanya. Perempuan sebagai cahaya pemersatu rumah tangga, pemimpin anak-anaknya dalam pembentukan karakter dengan cara menanamkan nilai baik seperti kejujuran, kesetiaan, keteguhan hati, dan pantang menyerah terhadap tantangan kehidupan.

Kodrat perempuan untuk memberikan kasih sayangnya kepada orang yang dicintainya dan membentuk rumah tangga yang bahagia. Jika perempuan melawan kodratnya misalnya dia mau dijadikan simpanan , maka pada suatu saat dia akan tidak bahagia karena tidak dapat hidup normal seperti yang orang lain. Sebagai perempuan seharusnya ia tidak menyakiti perempuan lain dan menjalin hubungan dengan suami perempuan lain.

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2008

Topik bahasan : Membahas bagaimana perempuan menjalankan nilai-nilai baik tersebut dalam kehidupannya, sehingga anak-anaknya akan melihat ia sebagai panutan. Jika perempuan tidak mampu menjadikan dirinya sebagai panutan atau bahkan melukai hati anak-anaknya dengan sikap dan perilakunya yang lebih mementingkan kesenangan pribadinya, maka dapat dipastikan peranannya sebagai pendidik akan terganggu. Transformasi nilai baik dalam pembentukan karakter yang baik bagi anak-anaknya bisa tidak tercapai. Betapa ruginya perempuan yang mensia-siakan hidupnya dan masa depan anak-anaknya hanya karena mengejar kesenangan pribadi.

Perempuan akan terluka jika suaminya menghianatinya, tapi anehnya perempuan juga yang menghianati suami dan anak-anaknya dengan menjalin hubungan terlarang dengan suami orang lain. Banyak cerita tentang keberhasilan seorang ibu yang mampu mengantarkan sukses anak-anaknya tanpa kehadiran seorang suami. Sedikit sekali terdengar keberhasilan seorang bapak dalam mengantarlkan anaknya sukses sendiri tanpa peran istinya dalam hal jika perempuan itu sendiri yang menghancurkan keluarganya dan mengejar kesenangannya pribadi.

Selingkuh, ketidak setiaan adalah kejahatan jika mengakibatkan keluarga terlantar dan ditinggalkan, sebab ia dapat merusak generasi yang mungkin saja sedih, frustasi bahkan terlibat dalam narkoba. Oleh sebab itu diperlukan perempuan tangguh dan istimewa dalam menjaga keluarganya dari segala tantangan.

Hari/Tanggal: Kamis, 18 Desember 2008

Kali ini kita membahas tentang makna peranan ibu sebagai pemimpin dirumahnya dan juga pemimpin, pekerja atau anggota masyarakat. Apa arti bekerja bagi seorang perempuan, apakah ia menikmati peranannya dirumah dalam memimpin anak-anaknya, apakah ia bangga dengan tugasnya yang mulia dalam membina genersi penerus. Banyak ibu rumah tangga yang gamang dengan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, mereka tidak bangga dengan predikat ini, bahkan ada yang tidak menjalankan peranannya dengan baik. Ibu tidak bekerja tapi ia sibuk sekali dengan diri dan masalahnya.

Apakah ibu yang bekerja mempunyai waktu untuk mendidik secara langsung anak2nya, bagaimana kualitas dan juga banyaknya waktu yang dialokasikan untuk mendidik anak2nya. Ibu bekerja yang gamang akan tidak maksimal dan produktif dikantornya tapi juga tidak akan dengan tenang berada dirumah, dalam hal ia harus bekerja karena kebutuhan. Bagaimana peran bapak yang diharapkan oleh kaum ibu?


Hari/Tanggal: Kamis, 25 desember 2008

Bagaimana konsep pengorbanan bagi seorang peremupan atau ibu? apakah dia dipersiapkan untuk menghadapi jalan panjang kehidupan baik sebagai lajang maupun sebagai ibu? kebahagian hakiki seperti apa yang diinginkan oleh perempuan.

Bagaimana dengan pengetahuan dan kesiapannya dalam menghadapi masalah dalam kehidupannya? Apa pengertian hak dan kewajibannya dalam kaitannya dengan status hukum sebagai perempuan kedua, baik resmi maupun tidak. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap hal ini. bagaimana status anak yang dilahirkannya baik secara hukum maupun sosial.

D. Target Pendengar

Pendengar diharapkan berasal dari kalangan umumbaik lakai-laki maupun perempuan, usia remaja sampai dewasa. Diharapkan pemahamannya mengenai citra diri dan peranannya sebagai perempuan dapat membuatnya bahagia. bagi pendengar laki-laki dpat memahami perempuan agar dapat dimengerti dan diperlakukan dengan adil, karena laki-laki dilahirkan dari rahim seorang perempuan

Rincian kegiatan Korea


” ILO-SKILLS-AP/Korea/Second Technical Meeting of the Regional Skills Network Partner Organizations in Asia and the Pacific, HRD Korea

Republic of Korea 16 – 19 April 2008

Kegiatan yang dilakukan di pertemuan ini adalah:

1. Pembukaan yang dilakukan oleh: Ms.Sachiko Yamamoto (Direktur ILO regional), Ms.Christine Evans-Clock (Director ILO Skills and Employability Programme Geneva), Director General Ministry of Labour Korea dan DR.KIM. Yong Dal, President HRD Korea. Dalam sambutannya mereka menekankan pentingnya pelaksanaan dan pengembangan skills work agar didapatkan tenaga kerja yang kompeten dan menghadapi dan meningkatkan daya saing di era globalisasi ini.

2. Beberapa sesi pemaparan materi tentang “Skills work” dari panitia ILO yang terdiri dari perwakilan pejabat Geneva dan sharing yang dilakukan oleh beberapa peserta, misalnya dari India, Salomon , Bangladesh, Jepang, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Korea.

3. Diskusi kelompok yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, Pengusaha, Serikat Pekerja dan Pemerintah.

4. Kunjungan melihat SIVAT untuk mengetahui bagaimana Vocational Training di Korea. SIVAT adalah politehnik yang paling tua dan terbesar di Korea. Dengan beberapa jurusan yaitu ;

- Textil

- Bio Technoligy

- Sekolah wanita

SIVAT didirikan pada Juni 1968, jadi sudah berusia 40 tahun. Presiden Korea Selatan mengatakan bahwa untuk membangun negara perlu melalui pembangunan Sumber Daya Manusia, karena itu merupakan income terbesar bagi pendapatan devisa negara. Diperkirakan tidak lebih dari 20.000 US / tahun pendapatan perkapita yang dapat mendukung kemajuan negara Korea. Tidak kurang dari 2300 pelajar yang lulus SMA memilih masuk ke SIVAT, ini karenakan biaya pendidikan yang relatif terjangkau bagi masyarakat Korea yaitu sebesar ± $3000/semester dan sisanya sebesar ± $2000/semester di support oleh pemerintah. Jadi bdalam hal ini siswa hanya membayar sebesar US $ 1000 setiap tahun dengan fasilitas kelas dan praktek yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan industri.

5. Kunjungan kepabrik Samsung yang merupakan perusahaan terbesar di Korea. Samsung Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia. Didirikan pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea, Samsung (yang dalam bahasa Korea berarti tiga bintang) didirikan oleh Lee Byungchul. Saat ini Samsung adalah salah satu konglomerat (chaebol) Korea Selatan terbesar yang bermulai sebagai perusahaan ekspor pada 1938 dan dengan cepat berkembang ke bidang lainnya. Hal ini disebabkan oleh kuatnya salah satu Divisi/Departemen Research and Development yang terus berusaha mengembangkan berbagai produktivitas yang dibutuhkan dunia, tak kurang dari 10.000 orang yang bekerja dibagian tersebut. Sangat membanggakan melihat bagaimana jiwa nasionalis yang begitu kuat tergambar pada orang Korea sehingga hampir semua produksi dalam negeri adalah buatan Korea. Kalau kita lihat di jalan-jalan hampir sulit menemukan mobil buatan negara lain, begitu juga elektronik, handphone dan peralatan lain. Karena itulah Korea maju pesat sebagai negara industri berkat rakyat dan pemerintah bekerjasama untuk mencintai dan memakai produk dalam negeri.

6. Pada diskusi terakhir kami membahas tentang bagaimana pengembangnya keahlian dapat meningkatkan jumlah pekerja yang kompeten dibidangnya sehingga dapat menunjang kemampuan kerja dan dapat meningkatkan produktivitas. Dibahas juga bagaimana meningkatkan Kompetensi, Memperluas lapangan pekerjaan untuk orang muda dan Meningkatkan kerja yang layak untuk golongan yang tidak beruntung. Peserta juga mendiskusikan tentang Skill development yang Menghubungkan sistem pendidikan dengan dunia kerja, bukan hanya skills tapi faktor lain. Seperti pembentukan karakter, disiplin, kerja keras dan persaingan. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh stabilitas keamanan suatu negara.Situasi dunia dalam menghadapi perubahan global yang diakibatkan oleh iklim dsb, penting dibicarakan/ membahas keahlian kerja yang memperhatikan:

- Green Job

- Climate change

7. Masalah yang dihadapi oleh hamper setiap Negara Asia Pasifik adalah kurangnya partisipasi dari industri kepada sistem pendidikan kejuruan, rendahnya jumlah lulusan yang langsung diserap oleh industri dan kurangnya jumlah instruktur/pelatih/guru yang kompeten

8. Hasil perumusan masalah dari pertemuan ini adalah:

a. Skill mismatch atau pendidikan yang tidak sesuai dengan keahlian atau ketrampilan yang diperlukan indusri. Ini diakibatkan karena:

· Kurangnya kerjasama atau kemitraan antar para pemangku kepentingan (pendidikan, perindustrian, asosiasi pengusaha, dan dunia usaha itu sendiri, dalam hal ini bisa dikatakan peranan dan kerjasama tripartit yang kurang baik).

· Kurang informasi yang akurat tentang kebutuhan tenaga kerja dengan standard kerja yang dipersyaratkan baik yang bersifat nasional maupun untuk kesempatan tenaga kerja migrant.

b. Penghargaan terhadap kualifikasi dan keahlian

· Rendahnya penghargaan terhadap keahlian dan kualifikasi tenaga kerja karena tidak adanya standard kerja yang disepakati baik ditingkat nasional maupun antar negara

· Diperlukan adanya pengembangan ”benchmark” standard kompetensi kerja ditingkat nasional dan regional

c. Kepastian terhadap kualitas pelatihan (termasuk kesinambungan keberadaan dari pengembangan pelatihan yang berkualitas)

· Kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas dimana termasuk didalamnya program peningkatan keahlian tenaga pengajar (juga pengajaran ”soft skill)

· Tidak dilakukannya evaluasi dan revisi kurikulum dalam rangka menghadapi perubahan kebutuhan dunia usaha/industri yang terus menerus.

d. Finansial

Kurangnya sumber dana yang dapat mendukung kegiatan tersebut diatas

e. Pendekatan yang efektif untuk memastikan dikembangkan pelatihan yang sesuai bagi kelompok tertentu:

· Bagi Negara kecil dikepulauan pasifik, dimana jumlah penduduk dan sumber daya alam dan manusia yang berbeda yang memerlukan penganganan tersendiri

· Pelatihan untuk perempuan. Pekerja muda, sektor informal, pekerja di pedesaan dan pekerja migran

Rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan ini secara garis besar adalah:

  • Dilakukan kegiatan “capacity building” diantara tripartite dan pemangku kepentingan yang lain, dan penelitian yang bersifat nasional untuk mengetahui bagaimana efektifitas suatu pelatihan. Dapat dilakukan juga suatu workshop untuk membahas tentang standard kurikulum pelatihan baik yang sifatnya nasional maupun regional.
  • Agar diadakan workshop ditingkat nasional maupun regional untuk berbagi pengalaman agar didapatkan suatu rencana tindak lanjut untuk memformulasikan strategi pengembangan pelatihan tenaga kerja yang kompeten. Kegiatan ini dapat berupa saling tukar menukar informasi antar negara
  • Adanya informasi dari ILO tentang standard kompetensi yang sudah ada misalnya di bidang jasa pelayanan, konstruksi, manufaktur, garmen, manajemen, akunting dan SME
  • Program pertukaran staf atau pengurus antar institusi pelatihan/pendidikan antar negara
  • Dukungan finansial untuk memastikan program pelatihan pekerja dan tenaga pelatih/pengajar agar dapat berjalan secara berkesinambungan melalui keikut sertaan sektor swasta dan bantuan internasional (ILO)
  • Dapat dilakukan suatu riset yang mengumpulkan seluruh data dari setiap negara Asia dan Pasifik yang memuat tentang informasi peraturan yang ada mengenai pendidikan dan pelatihan, contoh pelatihan dan kurikulum yang ada mengenai pelatihan untuk negara kecil, perempuan, pekerja migran, pekerja muda, pekerja di pedesaan dan pelatihan untuk suku asli, dll

Tindak lanjut yang diperlukan :

1. APINDO bersama BNSP merumuskan rencana tindakan konkret untuk semaksimal mungkin mengadopsi program sistem pendidikan kejuruan yang didalamnya melekat Uji Kompetensi Kerja.

2. Rapat Koordinasi APINDO dan Pemerintah serta Serikat Pekerja/Buruh, Dikmenjur-Diknas, BSNP, Departemen Teknis pendiri BNSP (Depnakertrans, Deperin, Diknas) untuk merumuskan rencana tindakan terpadu untuk memberi masukkan kepada kurikulum sekolah kejuruan dan pelaksanaan program 3 in 1.

3. Secara khusus, APINDO dan BNSP bersama-sama membahas dengan Dikmenjur-DIKNAS, untuk mencari solusi terbaik pelaksanaan sistem sertifikasi di semua SMK di Indonesia dan program pemagangan di Industri.

4. Melakukan serial workshop terpadu yang melibatkan semua pemangku kepentingan terutama tripartit dalam rangka membangun kesamaan cara pandang dalam pelaksanaan sekolah kejuruan dan pelatihan berbasis kompetensi di perusahaan.