Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 24 Januari 2009

Ibu

Setiap tanggal 22 Desember kita merayakan hari ibu. Banyak cara merayakannya, ada yang memberikan bunga, coklat atau membebaskan ibu dari tugas rutin sehari-hari.Pada hari istimewa itu ibu diberikan kesempatan untuk menikmati apa yang dia suka tanpa direpotkan oleh kegiatan rutinnya.Bagi ibu yang beruntung mendapatkan perhatian dari keluarganya tentu saja sangat membahagikan.Masih banyak ibu lain yang tetap sibuk bekerja membanting tulang, mulai dari mengurus keperluan rumah tangga, sampai harus menghidupi keluarganya.Tidak ada penghargaan, tidak ada bunga, coklat apalagi hari libur, dia harus tetap bekerja untuk siapa lagi kalau bukan untuk keluarga tercinta.

Ibu menjadi begitu penting, ia merupakan pemersatu keluarga, motor yang menggerakan semua kegiatan keluarga.Suami yang berprestasi dikantor adalah berkat tangan dingin istrinya yang mampu menangani urusan rumah tangga dengan baik.Anak yang berprestasi dikantor adalah hasil didikan dari ibu yang dengan konsisten menanamkan kemandirian, nilai baik dan pendidikan kepada anaknya. Tidak ada kebahagian yang lebih besar dari ibu selain melihat keberhasilan orang yang dicintainya.

Kami pernah mengadakan diskusi dan curhat dalam kelompok perempuan dengan topik “ibu”. Peserta diminta menggambarkan bagaimana pandangan dan pengalamannya dengan ibu mereka dan sosok ibu yang ideal seperti apa. Diskusi yang terjadi menjadi sangat menyentuh, karena peserta kebanyakan menjadi terharu bahkan menangis ketika mengingat ibu mereka. Disela airmata yang mengalir peserta diskusi menggambarkan bahwa ibu adalah sosok yang lembut, perhatian, tapi juga mereka adalah sosok yang tegar, kuat, mau berkorban demi kebahagaian anaknya.Apalagi peserta yang sudah tidak mempunyai ibu karena telah berpulang meninggalkan dunia, kenangan manis begitu melekat indah, sehingga hanya airmata yang bisa menggambarkan bagaimana erat dan besar peranan ibu terhadap pembentukan pribadi anaknya.

Ibu adalah tiang rumah tangga, bahkan tiang negara, ibu yang sabar dan pengasih akan membentuk anak yang bijaksana.Ibu yang dengan konsisten menanamkan nilai baik kepada anaknya tentang keberanian, kejujuran, ketabahan akan menghasilkan anak yang dengan karakter berkualitas. Ibu dengan segala kelebihan dan kekurangannya dan dengan caranya sendiri akan memberikan warna pada pembentukan pribadi anaknya. Jika seorang ayah mengabaikan atau meninggalkan keluarganya karena misalnya selingkuh atau kawin lagi, maka ibu biasanya akan tetap bertahan tegar dan tabah membesarkan anaknya.Seberapa besarpun penderitaan dan kesengsaraan yang diterima ibu, ia akan berusaha terlihat tabah dan tegar didepan anaknya.

Bagaimana penderitaan kebanyakan ibu yang harus membesarkan anaknya sendirian tergambar dengan jelas dalam lagu-lagu dangdut atau sinetron.Beberapa waktu yang lalu seorang ibu peserta lomba dangdut mania mampu membuat penonton di studio dan dirumah serta para juri menangis mendengarkan bagaimana perjuangannya.Sebagai ibu dengan dua anak yang dikhianati dan ditinggal suaminya ia harus berjualan kue dipasar dan melakukan pekerjaan halal apa saja demi kelangsungan hidup mereka.Perjuangannya mengikuti audisi dangdut mania juga bukan hal yang mudah untuk orang yang ekonominya pas-pasan.Dengan segala keluguan dan kesederhanaannya ia mampu menjadi finalis mewakili daerahnya demi mengubah nasibnya.Anaknya pada hari itu melakukan sholat dhuha dan berpuasa agar ibunya dapat mengikuti lomba dengan baik.Akhir-akhir ini kita juga diajak untuk mengikuti ketabahan dan kesetiaan para istri yang mendampingi suaminya yang kena narkoba. Bahkan dalam kasus yang paling menyakitkan dan memalukan seperti video porno, istri tetap memberikan maaf dan membela suaminya.Tidak lain semua dilakukan demi menjaga keutuhan keluarga dan masa depan anak-anak.

Tidak semua ibu mempunyai ketegaran dan ketabahan seperti ibu tadi, banyak yang rentan terhadap penderitaan.Ada yang bunuh diri bahkan dengan tega mengajak bunuh diri buah hatinya karena pikiran buntu tidak melihat jalan terang keluar dari masalah. Kesulitan ekonomi biasanya menjadi masalah utama, apalagi ditambah dengan problem perselingkuhan suami dengan wanita lain. Yang tidak kuat akan ikut selingkuh juga demi membalaskan sakit hati dan menunjukan bahwa kita juga bisa.Ada juga yang tanpa mempertimbangkan perasaan anaknya kawin lagi dengan orang lain.Padahal anak-anak masih membutuhkan ibunya untuk mendampingi dan membimbing mereka menjalani hidup ini karena ditinggalkan ayah yang tidak bertanggung jawab.Kalau ibu sudah ikut juga mengabaikan anaknya dan mengejar kesenangan sendiri dengan lelaki lain, maka apa jadinya masa depan anak.Tidak heran banyak anak tiri yang dendam dengan ayah tirinya akhirnya terjadi pertengkaran, bahkan pembunuhan.Ada juga ayah tiri yang memperkosa anak tirinya. Jika kejadian ini yang terjadi bukan kebahagian yang kitra dapatkan tapi tambahan derita baru.Suami hilang, hubungan dengan anakpun menjadi rusak.

Banyak contoh nyata dimana keberhasilan seorang anak dikarenakan mempunyai ibu yang tegar, kuat dan selalu dengan tulus membimbing dan membina anaknya.Kerukunan rumah tangga akan terjalin jika ada ibu yang mampu memberikan kehangatan dan mengurus rumah tangga dengan baik. Anak yang hebat adalah hasil dari didikan ibu yang hebat juga.Oleh sebab itu para ibu adalah pengemban keberhasilan generasi penerus, ia harus lembut, hangat, perhatian tapi juga sekaligus kuat, tegar dan yakin bahwa nilai baik yang diajarkannya kepada anaknya adalah merupakan bekal terbesar bagi keberhasilan mereka.

Selamat hari ibu

Tidak ada komentar: