Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 13 April 2009

My Mother My Friend

My Mother My Friend

Bulan Maret kemarin anak saya memberikan kartu ulang tahun yang bertuliskan “My Mother My Friend” .Ucapan selamat ulang tahunnya berisi doa dan harapan agar saya sehat, lebih demokratis, menghargai pendapat orang lain dan gak marah-marah terus. Rupanya ucapan selamat ulang tahun merangkap curhat jeritan hati seorang anak.

Yang membuat saya terkesan sekali adalah pemilihan kartu ulang tahunnya yang berwarna hijau kombinasi ungu dan coklat dengan tulisan besar-besar ”My Mother My Friend”. Dalam pergauln sehari-hari dengan anak memang kadang saya otoriter untuk hal-hal yang bersifat prinsip seperti menanamkan karakter jujur, sopan, dan mementingkan silaturahmi. Ada hal yang tidak bisa dikompromikan dan menjadi bagian yang hitam putih, bukan abu-abu.Dalam banyak hal kami sering berselisih paham dan biasanya jadi beradu argumentasi. Ada saat dimana saya sedang sensitif saya merasa anak saya terlalu mendiskusikan hal-hal yang sifatnya tidak penting. Mungkin tidak penting untuk saya tapi penting untuk dia.

Tidak banyak anak yang menganggap ibunya adalah teman, biasanya mereka memisahkan kehidupan pribadinya bersama teman dengan kehidupan bersama keluarganya. Ada teman saya yang sekan mempunyai kepribadian ganda, dirumah ibunya melihat dia sebagai anak manis yang penurut dan menjadi kebanggaan orang tua. Ternyata diluar rumah dia banyak melakukan perbuatan yang kalau orang tuanya tahu mungkin akan membuat ibunya sakit jantung. Ibunya sangat over protective sehingga kemanapun kegiatan anaknya ia ingin tahu. Mungkin karena ingin bebas tapi tidak mau menyakiti hati ibunya, maka teman saya itu mempunyai banyak rahasia termasuk kehidupan bebasnya yang ibunya tidak akan pernah mampu membayangkan.

Kembali ke kartu ”My Mother My Friend:, dengan segala kegeeran saya mengambil kesimpulan kenapa anak saya berkata begitu. Hubungan komunikasi saya dan anak begitu terbuka, kami menyampaikan pendapat selalu dengan dasar kejujuran, walaupun mungkin tidak enak. Jika saya mau mengemukakan pendapat , akan saya sampaikan dengan jelas dan tanpa berputar-putar, yang intinya anak akan mengerti mana yang baik, mana yang jelek, mana yang boleh dan mana yang tidak. Begitu juga anak saya, dia tidak akan menyembunyikan fakta tentang kehidupannya dari saya sebagai ibunya. Teman-temannya saya kenal baik, begitu juga beberapa orang tua dari teman dekatnya. Jika dia bolos atau berkelahi atau angka raportnya atau IP nya jeblok, saya akan tahu. Dengan siapa dia berpacaran saya juga mengenal teman dekatnya.

Mungkin itu yang menjadi dasar kenapa ia menganggap saya adalah temannya, sebab teman adalah orang yang paling dekat dengan kita dalam suka dan duka. Teman akan memberitahu kita jika perbuatan kita ada yang salah.Teman akan menerima kita apa adanya, tanpa pamrih .Pertemanan yang didasarkan saling percaya, kejujuran dan menerima apa adanya akan menjadikan hubungan pertemanan langgeng. Terima kasih sayang telah menganggap mama sebagai teman kamu

Tidak ada komentar: