Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 24 Februari 2009

Air Susu Dibalas Air Tuba

Ingat pelajaran bahasa Indonesia mengenai pribahasa "Air susu dibalas air tuba?". Ternyata pribahasa itu masih tetap berlaku sampai sekarang. Kebaikan yang kita berikan kepada seseorang belum tentu akan dibalas dengan kebaikan. Jangan pernah bertanya kenapa seseorang yang kita bantu ternyata berbalik menyerang dan berbuat jahat kepada kita. Kita memberikan sesuatu yang manis dan menyehatkan yaitu susu ternyata dibalas oleh air tuba, air yang dicampur dengan tuba sejenis racun dari bahan alami yang rasanya pahit dan dapat membuat mabok ikan.

Teman saya setahun yang lalu mempunyai masalah yang sangat serius dengan manajemen didalam perusahaannya, lalu dia mengajak seorang yang direkomendasikan kepadanya untuk membantu. Masuklah orang itu mula-mula sebagai advisor. Dengan penampilan yang halus, santun dan juga dilengkapi dengan atribut agama membuat teman saya akhirnya mempercayainya.Diangkatlah orang itu sebagai pejabat sampai akhirnya menduduki posisi direktur. Karena percaya dengan kejujuran, kebaikan dan keikhlasan yang ditunjukan maka akhirnya dia dipercaya oleh owner untuk menggantikan posisi teman saya tadi sebagai orang nomor satu diperusahaan.

Sebagai penghargaan teman saya tadi diberi posisi sebagai penasehat. Ternyata tidak butuh terlalu lama untuk melihat watak asli seseorang, orang yang tadinya santun berubah menjadi pribadi yang selalu berkata saya..saya.Saya membuat perusahaan menjadi baik dengan sistem yang tertata rapi dibantu oleh tekhnologi yang baik.Dia lupa bahwa pada saat impelementasi sistem dilaksanakan yang namanya approval budget dan support diberikan oleh teman saya sebagai atasan orang itu. Dengan bangganya setiap meeting didepan owner orang tersebut mencela dan mengatakan bagaimana buruknya manjemen lama dan mengatakan tidak akan mengulangi kesalahan dari manajemn lama.Dia lupa bahwa dia memang diajak oleh teman saya untuk membantunya memperbaiki manajemen dan kalau sekarang menjadi semakin baik sudah barang tentu bukan atas usaha orang itu sendiri tapi oleh team.

Saya memberikan keuntungan kepada perusahaan, jumlah klien bertambah dan pundi-pundi perusahaan bertambah besar.Dia lupa bahwa perusahaan sudah berumur 10 tahun sudah mempunyai nama dan dikenal, jadi bukan seluruhnya atas nama dia.Coba buat usaha dengan nama sendiri dan klien yang baru apakah ia bisa berhasil?. Orang itu meminta surat resmi dengan persetujuan owner jika teman saya bertanya tentang sesuatu. Orang itu lupa bahwa sebelumnya mereka adalah team dan dalam suasana bersahabat dan kekeluargaan, tapi sekarang dengan jabatannya orang itu merasa tidak butuh seorang penasehat.

Puncak dari segalanya adalah orang itu meminta kepada owner agar teman saya diberhentikan sebagai penasehat dengan ancaman ia akan pergi jika teman saya masih menjadi penasehat disana.Ancaman ditambah dengan mengajak anggota direksi yang lain untuk bersama menghadap owner dan menyatakan akan mengundurkan diri semua jika teman saya tidak diberhentikan. Dengan sombongnya orang itu mengatakan bahwa ia telah mendapat tawaran dengan jabatan dan fasilitas yang lebih hebat daripada di perusahaan ini.Apa yang ada dalam pikiran orang tersebut, apakah tidak ada rasa terima kasih, hormat kepada orang yang telah mengajaknya masuk dalam lingkungan perusahaan ketika ia sedang dalam kondisi "jobless"?. Apakah ia tidak berfikir bahwa teman saya itu mempunyai keluarga yang harus dibiayai?

Makanya peribahasa diatas diajarkan di sekolah dan masih berlaku sampai kapanpun, sebab selalu saja ada orang yang membalas kebaikan dengan fitnah dan kejahatan. Masih banyak orang yang melupakan asal usul darimana ia berada, dianggapnya semua adalah hasil jerih payahnya. Pada saat ia menjadi bawahan bukan main hormat dan santunnya, tapi setelah menjabat posisis tinggi langsung berubah sombong.Teman saya hanya sanggup mendoakan agar orang itu diberi petunjuk oleh Allah dan menyadari kesalahannya. Yang namanya rezeki, jabatan, harta semua adalah milik Allah, Yang Maha Esa yang menentukan nasib dan peruntungan manusia. Yang penting selalu berbuat baik, jangan menjadi pihak yang membalas kebaikan dengan kejahatan,Balaslah air susu dengan air susu coklat atau susu soda. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang yang tidak tahu berterima kasih, amin

Tidak ada komentar: