Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 22 Oktober 2008

kata pengantar Bapak Sofjan Wanandi

Melalui buku yang ditulis oleh Iftida Yasar mengenai outsourcing, saya memberikan ucapan selamat. Buku ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang mempunyai bisnis dibidang outsourcing dan juga menjadi penasehat Asosisi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI), sehingga isinya sangat bermanfaat.

Secara umum outsourcing bisa dikatakan adalah adanya penyerahan sebagian kegiatan perusahaan pada pihak lain, yang diharapkan memberikan hasil berupa peningkatan kinerja agar dapat lebih kompetitif dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan teknologi global.

Tidak bisa dpungkiri bahwa Outsourcing sebagai tren global telah menimbulkan kecenderungan besar dalam proses bisnis yang mengarah pada efisiensi dan fokus pada bisnis inti. Terbuka peluang yang sangat besar bagi perusahaan outsoursing di Indonesia untuk ikut serta dalam mendapatkan kue outsourcing dunia. Indonesia seharusnya jangan ketinggalan dari negara-negara yang dari sisi regulasi dan kualitas SDM telah siap. India, misalnya, menerima limpahan bisnis outsourcing dari perusahaan-perusahaan besar Amerika dibidang call center dan IT misalnya.

Walaupun ada penolakan keras dari karyawan dan Serikat Pekerja tentang outsourcing tapi ada pekerjaan tertentu yang secara alamiah tidak dapat dikerjakan secara terus-menerus karena dapat berakibat terhadap kinerja atau kesehatan pelakunya. Lebih baik pekerjaan itu diberikan kepada pihak ketiga sehingga perusahaan hanya fokus di “core business” dan menyerahkan fungsi pendukung usaha ke tempat lain.

Seiring dengan semakin tajamnya persaingan, maka perusahaan mencari cara untuk dapat meningkatkan daya saingnya, mengurangi biaya yang timbul dan juga resiko pekerjaan. Untuk itu perusahaan akan melakukan analisa internal untuk melihat pekerjaan apa yang dapat diberikan kepada pihak ketiga. Walaupun sebagian pekerjaan telah diserahkan kepada pihak ketiga, tapi perusahaan tetap sebagai pemilik dari keberhasilan pekerjaan atau proyek tersebut. Untuk itu diperlukan adanya pengawasan dari perusahaan terhadap jalannya pekerjaan itu.

Yang terpenting adalah perusahaan outsourcing harus dapat menyediakan personel yang memiliki kompetensi di atas rata-rata dan juga kemampuan yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan dalam memberikan kontribusinya sesuai dengan strategi yang ada di dalam perusahaan. Para karyawan outsourcing umumnya dibekali dengan ketrampilan dan pengetahuan yang cukup mengenai bidang pekerjaan yang akan mereka tangani. Selain itu, mereka juga telah terbagi dalam beberapa spesialisasi sehingga lebih menguasai.pekerjaannya. Perusahaan outsourcing berpengalaman melakukan tugas-tugas secara berulang-ulang, dengan begitu mereka akan lebih mudah mengetahui detail masalah yang sedang dihadapi. Hal ini bisa terjadi karena mereka telah melewati masa trial and error.

Salah satu tujuan perusahaan melakukan outsourcing adalah menginginkan adanya efisiensi dari segi biaya. Kadangkala biaya yang dikeluarkan sama besarnya atau hanya sdikit penghematannya. Harus diingat penghematan bukan saja dari segi finansial, melainkan juga waktu dan energi yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam hal ini yang dibagi adalah resiko terhadap karyawan kepada pihak ketiga. Disini bukan biaya operasional yang berkurang, tapi adanya kewajiban perusahaan, seperti: merekrut, mengawasi, menjaga kinerja karyawan sampai melakukan pemutusan hubungan kerja akan dilakukan oleh perusahaan outsourcing. Jadi disini ada pembagian tugas dimana didalamnya juga ada pembagian resiko kepada perusahaan outsourcing tersebut.

Outsourcing bagi karyawan, terutama yang fresh graduate bisa menjadi jembatan menuju karir sebenarnya. Yang terpenting, dalam proses ke arah tersebut karyawan sudah memiliki bekal yang cukup. Dan untuk mengumpulkan bekal itu, mindset para karyawan fresh graduate tadi harus dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap siap kerja.

Bekerja sebagai karyawan outsourcing bisa belajar beradaptasi dengan dunia kerja, dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Apalagi perusahaan juga memberikan pelatihan baik soft skill dan hard skill. Secara alamiah tidak ada karyawan yang mau terus menerus menjadi karyawan outsourcing. Jika mereka sudah merasa memiliki bekl yang cukup, maka terbuka lebar kesempatan untuk menjadi karyawan tetap dengan karir yang lebih baik di perusahaan lain.

Akhir kata saya ucapkan selamat kepada penulis yang berhasil menuliskan pengalamannya sebagai praktisi di dunia outsourcing. Buku ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan adil mengenai outsourcing kepada para pelaku usaha, sehingga kesalah pahaman dapat diluruskan.

Jakarta, September, 2008

Sofjan Wanandi

Ketua Umum

Asosiasi Pengusaha Indonesia

(diambil dari buku "Sukses Implementasi Outsourcing by Iftida Yasar, Oktober 2008)

Tidak ada komentar: