Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 23 Oktober 2008

Kata Pengantar Buku Outsourcing Iftida Yasar, Oktober 2008


Sepatah kata dari penulis

Gonjang ganjing masalah outsourcing karena pemahaman dan pelaksanaan yang kurang tepat dinegara kita tercinta ini membuat penulis terdorong untuk membuat suatu buku mengenai outsourcing.Jika dalam liputan dimedia massa begitu banyak keberatan bahkan hujatan terhadap praktek outsourcing, maka sudah saatnya ada suatu keterangan yang seimbang yang dapat memberikan gambaran tentang makhluk apa sebenarnya outsourcing itu.

Di dunia sudah menjadi tren bahwa dalam proses bisnis yang mengarah pada efisiensi dan fokus pada bisnis inti telah membuka peluang yang sangat besar bagi perusahaan outsoursing. Dalam praktek di manca negara, pengelolaan bisnis outsourcing telah menjadi salah satu model yang terus dikembangkan karena terbukti bisa meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

Survei yang dilakukan oleh Forester Research Inc, sebuah lembaga penelitian yang berpusat di AS menyebutkan, pada tahun 2010 sekurang-kurangnya 3,3 juta pekerjaan kerah putih atau white colar jobs dan sekitar US$136 miliar gaji bakal berpindah dari AS ke negara-negara berbiaya lebih murah seperti India, Malaysia dan China. Selain itu, sekitar 210 ribu pekerjaan non IT telah dialihkan dari Inggris ke negara-negara lain yang menghasilkan penghematan sebesar US$5,34 miliar. Nilai outsourcing khusus bidang SDM di Amerika Serikat yang meliputi pengelolaan gaji, rekrutmen, layanan informasi, call center, dan pelatihan, kini telah mencapai US$10 miliar.

Praktik outsourcing sebetulnya bukan hal baru di di dunia, Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak menerapkan outsourcing untuk keperluan perang. Praktik outsourcing kemudian berkembang luas di perusahaan multinasional sejalan dengan perlunya mereka beroperasi secara efisien dan fokus terhadap bisnis mereka. Perancis kini merupakan negara yang paling berkembang dalam menerapkan outsourcing. Hampir seluruh perusahaan Perancis, dalam berbagai skala, menerapkan praktik outsourcing dalam menjalankan usaha.

Gelombang besar kecenderungan outsourcing dunia tersebut, sejauh ini lebih banyak dinikmati oleh negara-negara yang dari sisi regulasi dan kualitas SDM telah siap. India, misalnya, menerima limpahan bisnis outsourcing dari perusahaan-perusahaan besar Amerika dengan nilai US$57 miliar. Jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 4 juta orang dengan kontribusi Gross Domestic Product (GDP) sebesar 7%.

Jenis-jenis pekerjaan yang dialihkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya pelayanan kepada pelanggan (customer services, call center), keuangan dan akuntansi, jasa penerjemah, transkripsi, rekayasa rancang bangun, layanan SDM, layanan dan konsultasi hukum, layanan medis serta riset dan pengembangan. Pola bisnis outsoursing diakui telah berkembang menjadi hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan-perusahaan di AS dan Eropa tersebut di satu sisi dengan para pekerja di negara berkembang pada sisi yang lain.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan di India mengungkapkan, India mempunyai potensi yang cukup besar terhadap jasa pelayanan outsoursing di berbagai bidang termasuk hukum dan IT dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia lainnya. Sementara India sendiri, selain mengatasi tingginya angka pengangguran, para pekerja merasa lebih bangga bekerja sebagai profesional berstandar dunia di perusahaan multinasional dengan penghasilan yang jauh lebih besar daripada tetap bekerja di perusahaan-perusahaan lokal.

Melihat begitu besarnya uang yang beredar di bisnis outsourcing ini, maka tidak heran negara-negara seperti China, India, mempers menyiapkan SDM nya untuk menjadi bagian dari tren global outsorcing. Indonesia dengan jumlah pengangguran terdidik sedemikian besar seharusnya ikut ambil bagian dalam perebutan kue bisnis outsourcing yang menggiurkan tersebut. Ada dua hal yang bias kita lakukan disini, pertama adalah mengerjakan pekerjaan yang dioutsource dari Negara maju di Indonesia dalam bentuk BPO (Business Process Outsourcing) dan yang kedua mempersiapkan tenaga kerja kita untuk maju bekerja di Negara yang membutuhkannnya.Tentu saja kedua hal diatas bukan pekerjaan yang ringan, dibutuhkan perusahaan dengan kualitas bonafit dan dapat memenuhi standard kualifikasi yang ditentukan oleh perusahaan pemberi pekerjaan Ini adalah kesempatan emas untuk dapat melakukan pekerjaan dengan standar internasional sehingga memungkinkan adanya transfer of knowledge and technology.

Status karyawan kontrak yang menjadi isu yang sangat sensitive seharusnya dicermati dengan bijaksana. Untuk Negara yang jumlah penganggurannnya begitu banyak perluasan kssempatan kerja sama pentingnya dengan perlindungan bagi mereka yang sudah bekerja. Apapun bentuk atau status hubungan kerjanya selama hak dan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku maka hal ini seharusnya dapat diterima. Tidak semua pekerjaan dapat dilaksanakan secara terus menerus, ada beberapa pekerjaan ang memang secara alamiah tidak dapat dilakukan secara terus menerus walaupun pekerjaannya selalu ada.Outsourcing adalah salah satu solusi untuk memperluas kesempatan kerja, menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Secara alamiah manusia akan memperjuangkan status hubungan kerjanya sesuai dengan kemampuannya. Jadi biarkan outsourcing menjadi salah satu pilihan pekerjaan daripada tidak bekerja.

Penulisan buku ini didasarkan pada pengalaman pribadi penulis yang mempunyai perusahaan outsourcing.Karena kesibukan dan keterbatasan waktu, ditambah dengan sedikitnya referensi buku mengenai outsourcing, maka mungkin buku ini masih jauh dari sempurna. Setidaknya penulis ingin membagi pengalaman dan juga pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan outsourcing.Semoga bagi para praktisi bisnis dan juga SDM serta masyarakat luas mendapatkan manfaat dengan membaca buku ini.

Terima kasih kepada teman-teman dari ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya) yang telah mendukung penyelesaian buku ini, begitu juga kepada mas Hari dan mbak Putri dari PPM yang telah bekerjasama dengan baik hingga buku ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari sempurna. Saran untuk perbaikan dengan senang hati penulis terima.

Wassalammualaikum Wr Wb

Iftida Yasar

1 komentar:

elif mengatakan...

di mana yah saya bisa beli buku ini? saya cari di toko2 buku online kok ga ada? makasih...