Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 21 Maret 2009

Respect at Work

Saya pernah bekerja di
perusahaan asing yang
mempunyai kantor pusat di
Amerika Serikat. Banyak hal
positif yang didapatkan selama
bekerja disana, diantaranya
menjadi pionir atau champion
untuk pfogram "Respect at
work"

Rupanya di Amerika pelecehan terhadap
perempuan sudah menjadi
hal yang sangat sensitif sehingga
perlu diatur dalam peraturan kerja. Pengaturannya
meliputi bagaimana cara kita
berbicara dengan lawan jenis (disini lebih ditekankan bagaimana cara laki-laki berbicara
kepada rekan kerja perempuannya.
Dimulai dengan jarak yang dianggap pantas
antara mereka berdua, jangan terlalu
jauh tapijuga tidak boleh terlalu dekat. Untuk
kalangan orang Indonesia jarak sekitar
60 cm adalah jarak yang paling dekat yang
direkomendasikan. Lebih dekat dari itu
akan menimbulkan rasa tidak nyaman terutama
bagi si perempuan, apalagi jika lawan
bicaranya adalah orang yang lebih
tinggi jabatannya atau usianya.Untuk negara
Asia hampir sama ukuran jaraknya,
sedangkan untuk negara Amerika latin misalnya
kebudayaan mereka lebih akrab dan
merupakan hal yang biasa jika jaraknya
jauh lebih pendek.
Topik pembicaraan juga temanya harus
sesuai dengan pekerjaan jangan menyerempet
ke hal yang berbau pelecehan Misalnya,
mengumpat dengan kata-kata kotor,
cerita tentang hal yang berbau pornografi
atau memuji secara fisik misalnya tentang
salah satu bagian tubuh yang akan
membuat perempuan merasa tidak nyaman.
Apalagi jika ditambah dengan kebiasaan
"ramah" atau rajin menjamah lawan bicara
baik dalam bentuk colekan atau berbicara
sambil merangkul bahu lawan bicara. Peralatan
kantor juga tidak boleh ditambah
dengan sentuhan pribadi yang berbau hal-hal
yang seperti disebutkan diatas.
Screen komputer tidak diperbolehkan menampilkan
gambar wanita sexy apalagi tanpa busana,
begitu juga kalender yang ditempatkan
dimeja kerja harus berisi gambar yang
sopan. Ternyata banyak karyawan wanita
yang sebetulnya merasa tidak nyaman dengan
situasi ini tapi tidak berani atau enggan
untuk menyampaikannya secara langsung.
Kalaupun ada yang menyampaikan
keberatannya biasanya akan ditanggapi
dengan tidak serius, malah ditertawakan
dianggap terlalu ke "GR' an.
Peraturan diatas karena sudah masuk
kedalam "Code of conduct" dari perusahaan,
maka pelanggarannya akan dikenakan
sanksi yang cukup berat, bahkan bisa dikeluarkan.
Baiknya di perusahaan ini sebelum
peraturan dilaksanakan dibentuk dulu
team yang akan melaksanakan sosialisasi
kepada seluruh karyawan, agar nanti tidak
ada alasan lagi untuk karyawan mengatakan
tidak tau tentang peraturan ini. Sebagai
champion dari program ini saya diberikan
bahan materi yang akan disosialisasikan
dan diundang ke Hongkong untuk
mengikuti pelatihan bersama champion
dari negara Asia pasific. Di Hongkong diberikan
pemahaman kenapa program ini wajib
dilaksanakan dan tujuan akhirnya adalah
"lingkungan kerja yang bebas dari gangguan
pelecehan". Kami mendiskusikan
juga tentang bagaimana pengertian pelecehan itu berdasarkan
kebudayaan setiapnegara.
Katanya sih karyawan perempuan
dari Amerika Selatan yang terbiasa bergaya
sexy dalam berpakaian kerja menjadi
kehilangan motivasi kerja karena sekarang
tidak ada lagi pujian langsung mengenai
penampilannya.Padahal mereka sangat
menikmati pujian ini dan memang merupakan
hal yang biasa untuk memberikan komentar
terhadap penampilan seorang perempuan
disana.
Sosialisasi yang saya lakukan dikantor
juga bukan merupakan hal yang mudah,
banyak canda, protes bahkan keberatan
jika laki-laki dijadikan sebagai tersangka
terus menerus dalam masalah pelecehan.
Bagaimana jika mau sama mau bagaimana?
jika perempuannya berpakaian sangat seronok
sehingga mengundang perhatian?
sampai komentar ini kan masalah pribadi
kok pake diatur segala. terlepas dari pro
dan kontra memang sebaiknya kantor terbebas
dari hal-hal yang berbau pornografi.
Sebagai perempuan sebaiknya berpakaian
dengan sopan dan juga menjaga perilaku
secara profesionaal agar tidak mengundang
komentar yang kurang baik. Bagitu juga
karyawan laki-laki hendaknya memahami
bahwa hubungan kerja hendaklah dilakukan
dengan sopan dan profesional. Jika
ingin melaksanakanh obby cerita porno
atau colak colek, bisa dilakukan diluarjam
kerja dan diluar kantor dengan kelompok
orang yang mempunyai hobby yang sama.
okay..

Tidak ada komentar: