Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 25 Februari 2009

Hillary Clinton

Tanggal 18 dan 19 Februari kemarin kita baru saja menerima tamu istimewa, seorang perempuan cerdas , cantik, kuat, berdedikasi terhadap keluarga dan negaranya. Kecerdasan, dan kekuaatan Hillary dalam meniti karirnya tidak diragukan lagi.Kita banyak membaca perjalanan karirnya yang cemerlang sejak sekolah hingga menjabat dibeberapa posisi penting dalam karirnya. Ia bukan hanya sekedar pemanis atau pelengkap dalam kehidupan orang disekitarnya tapi memainkan peranan utama hampir disemua bidang, termasuk menjadi penasehat pribadi yang utama pada saat ia menjadi “first Lady” untuk suaminya Persiden Bill Clinton. Jika ibu Negara lainnya redup sinarnya setelah suaminya tidak menjadi presiden, Hillary semakin bersinar dengan menjadi Senator dan sekarang menjadi Menteri Luar Negeri.

Kecantikannya memancar dari dalam dan tercermin dalam pancaran mata yang penuh semangat, percaya diri, hangat dan optimis disertai senyum ceria selalu membayang diwajahnya. Sejak kedatangannya turun dari pesawat terbang, berfoto bersama anak-anak yang menyambutnya, bertemu dengan presiden serta acara resmi lainnya, sampai mengunjungi proyek USAID di petojo, senyum ceria selalu tertangkap oleh kamera. Dalam usianya yang tidak lagi muda semangat dan dedikasinya mengabdi kepada Negara membuatnya tidak pernah merasa lelah.

Hillary tidak diragukan sangat cinta kepada negaranya, ia sudah mencapai tahapan mencintai Negara dan selalu ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat banyak. Dalam perebutan kekuasan menuju kursi persiden ia bukan hanya sekedar meramaikan, tapi ia adalah perempuan pertama yang mencalonkan diri menjadi presiden di Negara adidaya Amerika Serikat dan nyaris menang. Ia tidak pernah menyerah sampai titik darah penghabisan dan baru menyadari bahwa ternyata ia kalah dari Barrack Obama. Kekalahan yang sangat menyakitkan dan tidak pernah disangkanya. Walaupun begitu dengan cepat ia melepaskan ego nya dan merapat kebarisan Barrack Obama, karena sebagai kader utama partai Demokrat ia harus bahu membahu memenangkan partainya dalam Pemilu Amerika Serikat tahun lalu.Dalam pidatonya di Indonesia Hillary mengatakan kaget menerima tawaran persiden Barrack Obama untuk menjadi Menteri Luar Negeri, tapi ia menerima tugas itu dengan gembira karena itu adalah bentuk pengabdian lain kepada negaranya.

Hillary juga sangat mengagumkan dan menonjol kekuatannya dalam mempertahankan perkawinan dengan Bill Clinton. Tidak ada yang lebih menyakitkan hati seorang perempuan ketika ia mengetahui suaminya mempunyai hubungan intim dengan perempuan lain.Kebesaran hatinya dan komitmennya yang kuat terhadap keutuhan rumah tangga beberapa kali teruji dengan berbagai pengakuan perempuan lain yang mengaku mempunyai hubungan mesra dengan suaminya. Jika saja ia perempuan biasa bukan istri presiden apalagi presiden Amerika Serikat, mungkin skandal-skandal percintaan suaminya hanya diketahui oleh orang terdekatnya. Tapi karena ini mengenai diri seorang yang sangat terkenal dan berkuasa, maka gaungnya menjadi mendunia. Sulit membayangkan bagaimana Hillary mampu melewati hari-hari berat penuh perjuangan untuk tetap dapat memaafkan dan menjaga keutuhan keluarganya. Ia seorang perempuan cantik, mandiri, sukses, cemerlang, setia, berdedikasi kepada keluarganya, masih dikhianati oleh suaminya.

Masih banyak Hillary lain di dunia ini, perempuan yang berjuang dan terus menerus berkata kepada dirinya untuk sabar dan terus berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Apakah ia perempuan bodoh dan lemah yang mau saja dikhianati oleh suaminya?. Jawabanya berpulang kepada diri masing-masing, bahwa apakah kita termasuk perempuan yang bodoh, lemah, tergantung pada suami ataupupun kita termasuk perempuan sekelas Hillary, cantik, kuat, mandiri, sukses, setia?. Perempuan mempunyai pilihan untuk menentukan apakah ia mau dan percaya bahwa badai pasti berlalu, bahwa suaminya akan kembali baik dan manyadari kesalahannya. Perempuan yang memilih untuk hanya menikah sekali seumur hidup, yang memilih untuk setia dan memaafkan. Perempuan yang sabar dan memaafkan adalah lebih mulia dibandingkan dengan perempuan yang secara sengaja menjalin hubungan dengan suami orang lain dengan alasan apapun.

Perkawinan adalah sesuatu yang suci, bersatunya dua insan lahir dan batin dengan kalimat Allah dan ridho Nya, jika memang masih bisa pertahankanlah perkawinan, menikahlah sekali semumur hidup agar kita mempunyai garis keturunan yang jelas, keluarga yang hanya satu, tidak berganti-ganti foto keluarga. Semuanya tergantung pada pilihan hidupmu perempuan.

Hillary Clinton sungguh perempuan istimewa, cantik, cerdas, mandiri, sukses, setia dan berkomitmen tinggi dalam segala hal untuk mengisi kehidupannya. Komitmen terhadap karirnya, terhadap perkawinannya , terhadap keluarganya, terhadap masyarakat, terhadap negaranya dan juga terhadap masyarakat dunia. Saya ingin seperti Hillary...

Tidak ada komentar: