Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 21 Oktober 2008

Everything about me














Iftida Yasar,SH, M.Si adalah seorang konsultan SDM yang cukup dikenal dalam bidang Hubungan Industrial, terutama dalam bidang outsourcing. Alumni Fakultas Hukum UNPAD angkatan 80 dan lulusan Magister bidang Psikologi UI


nKarirnya cukup beragam, bermula menjadi pengajar di fakultas hukum dan Sekolah Tinggi Keguruan. Pernah menjadi Penasehat hukum Lembaga Bantuan Hukum untuk wanita dan keluarga. Pada tahun 1988 mengikuti program pertukaran pekerja sosial di Amerika Serikat mendalami mengenai peraturan perburuhan khususnya pekerja wanita dan perlindungan sosial untuk wanita dan anak. Mengikuti berbagai pelatihan, seminar, workshop di dalam dan luar negeri terutama mengenai masalah hubungan industrial. Menjadi nara sumber diberbagai pelatihan, seminar dan workshop dengan tema berkisar mengenai Hubungan industrial, outsourcing, entrepreneurship dan kepemimpinan. Mempunyai minat dan perhatian khusus terhadap pengembangan guru, petani, perempuan dan anak muda,
nKarirnya didunia korporasi berawal dengan menjadi Manager Staff & Government Relations Citibank, dimana disini banyak berhubungan dengan Serikat Pekerja, Pengalamannya ikut APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) sejak tahun 1988 sangat membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Selama di Citibank iftida juga merangkap jabatan sebagai Ketua Dana Pensiun Citibank.
nKesempatan untuk mengembangkan diri diluar bidang hubungan industrial, didapatkan dengan menjadi Manager Training & Industrial Relations ABN AMRO Bank. Disini selain tetap melakukan tugas utama bekerjasama dengan Serikat Pekerja, iftida mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya menjadi trainer, membuat program pelatihan dan juga modul pelatihan.


Tahun 2000 ia memutuskan untuk keluar dari dunia korporasi dan memulai karirnya sebagai entreprenuer. Iftida mendirikan perusahaan konsultan SDM dan Outsourcing yang bernama PT.Perdana Perkasa Elastindo atau Persaels. Pengalamannya di bidang hubungan industrial dan juga menangani compliance Human Resources membuatnya yakin dapat melakuka usaha menyediakan tenaga kerja pada perusahaan yang membutuhkannya.


Kliennya yang pertama adalah Bank Universal, dimana ia juga merangkap sebagai advisor Hubungan Industrial di Bank Universal sampai Bank tersebut menjadi Bank Permata
Bersama dengan beberapa teman iftida mendirikan perusahaan konsultan SDM yang bernama Exis Mitra Utama, dimana ia menjadi President Director.
Iftida juga sebagai faounder dari majalah Human Capital, dimana ia menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum Majalah.


Bersama dengan beberapa teman yang mempunyai visi yang sama Iftida membuat majalah People & Business, majalah yang seecara khusus membahas mengenai SDM. Majalah ini merangkul berbagai komunitas SDM yang mempunyai kepedulian dalam mengembangkan sumber daya manusia.


Perhatiannya yang kuat terhadap pengembangan generasi muda diwujudkan dengan membuat satu majalah remaja yang bernama Flash. Majalah ini berawal dari keprihatinannya menemukan fakta bahwa begitu banyak lulusan sekolah kejuruan, politeknik dan universitas yang tidak siap pakai. Dalam proses rekrutmen di Persaels yang bergerak dalam bidang Outsourcing ia memulai program yang dinamakan “Campus Chanelling”, dimana bekerjasama dengan beberapa sekolah dan kampus untuk mempersiapkan lulusannya agar dapat siap kerja. Untuk mempercepat usaaha menjembatani antara sekolah/kampus dengan dunia kerja, maka lahirlah “Flash” sebagai majalah komunitas remaja, dimana semua pengelolanya berasal dari para finalis dan peserta lomba ataupun pelatihan jurnalistik yang secara rutin diadakan. Mereka bukan hanya berperan sebagaai kontributor, tapi belajar mengelola bisnis media, mulai dari penulisan, fotografi, design grafis, marketing/iklan sampai sirkulasi dan distribusi majalah.


Saat ini iftida banyak terlibat dalam berbagai organisasi yang mempunyai kegiatan mengembangkan SDM ,ia adalah Wakil Ketua II Komisi Tetap Hubungan Industrial KADIN Indonesia. Disini ia banyak melakukan perjalanan dari Aceh sampai Papua dalam mengembangkan pengertian mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi. Dunia usaha dan indsutri melalui Kadin mendorong daerah provinsi untuk membentuk Badan Koordinasi Sertifikasi Kompetensi. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan SDM kita yang handal dan siap menghadapi globalisasi.


Di Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia ia sebagai wakil Sekeraris Umum, dimana secara tripartit bekerjasama dengan Serikat Pekerja dan Depnakertrans dalam masalah hubungan industrial. Materi mengenai hubungan industrial sudah mulai diajarkan di SMK dalam kurikulumnya untuk memberi pengertian kepada siswa mengenai hak dan kewajibannnya yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan.


Keprihatinannya terhadap rendahnya persepsi masyarakat tentang kegiatan bisnis outsourcing, bahkan dianggap negatif oleh kalangan tertentu, membuatnya berinisiatif mengajak rekan-rekan pengusaha outsourcing untuk mendirikan ABADI (Asosiasi Bisnis Alih daya Indonesia). Sebagi founder iftida tidak pernah lelah memberikan pengertian kepada dunia usaha bahwa bisnis outsourcing masih jauh dari yang seharusnya, apalagi jika dibandingkan dengan India dan Cina. Jika secara serentak dunia usaha dan pemerintah bersama melakukan investasi dalam skala nasional mendapatkan pekerjaan bisnis proses outsourcing, maka ini akan menyerap banyak tenaga kerja, Outsourcing adalah salah satu solusi mengurangi pengangguran dan memperluas kesempatan kerja.
Perhatiannnya terhadap masalah sosial diwujudkannya dengan mendirikan Yayasan Nany Yasar yang memberikan pelatihan kepada para guru , UKM dan perempuan mengenai pengembangan SDM.


Waktu luangnya digunakan untuk menjadi Pengajar di Pelatihan Profesional di berbagai perusahaan dan juga dosen tamu.dalam kegiatan Social Community Development
v
n

Tidak ada komentar: