Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 05 Oktober 2009

Bencana

Begitu banyak bencana alam yang menimpa kita saat ini, tsunami, banjir, dan gempa yang terus menerus melanda saudara-saudara kita. Allah mennetukan dan memilih siapa yang harus mengalami hal itu tanpa kita tahu kenapa?. Kenapa ada yang selamat? kenapa kita yang terpilih dalam musibah itu?. Satu kampung saudara kita di Agam, Sumatra Barat pergi bersama-sama dipanggil Allah.Mereka sedang dalam suasanan berpesta, tanpa ada yang mengetahui atau mempunyai firasat akan terjadi bencana.

Hidup dan kematian adalah rahasia Allah, dimanapun kita berada selalu berbuat baik. Kita tidak pernah tau kapan maut akan menjemput dan apa yang akan terjadi dengan kita. Hidup adalah misteri, tetaplah menjadi baik dan selalu berbuat baik, agar kita mempunyai bekal dalam menghadapnya.

Dalam kehidupan sehari-hari tirulah atau jalinlah hubungan baik dengan orang yang baik pula. Pada masa yang penuh dengan cobaan, selayaknya kita tetap percaya bahwa hidup adalah roda yang berputar . Kalau saat ini kebetulan kita diberi amanah untuk mengelola sesuatu lakukan dengan niat tulus. Berbuat baik adalah karakter bukan profesi. Apalagi jika berbuat baik dilakukan hanya untuk kedok agar cepat naik pangkat dan mendapatkan keuntungan.

Kita menjadi orang baik saja , selalu ada cobaan dari mereka yang bodoh dan tidak tau bahwa yang dilakukannya adalah salah.Apalagi jika kita sengaja berbuat jahat kepada orang yang dulu pernah dekat dengan kita. Jika kita berbuat baik kepada orang tentu saja tidak pernah mengharapkan terima kasih, tapi juga tidak pernah membayangkan akan dibalas dengan perbuatan jahat.

Sebagai atasan ada yang menekan bawahan agar turut serta dalam usaha memutuskan silaturahmi , menyebar fitnah dan menjatuhkan seseorang. Semua dilakukan agar terlihat hebat dan mendapatkan nama. Tujuannya apalagi jika bukan untuk mendapatkan keuntungan material, menjaga agar tetap menjabat bahkan mungkin naik pangkat.

Sebagai bawahan kalau memang itu yang akan membuat anda selamat dalam menjaga periuk nasi, apa boleh buat.Lakukanlah tapi dengan kedaan terpaksa bukan menjadi karakter. Selayaknya sebagai bawahan harus pintar juga melihat siapa yang harus diservis habis, jangan salah jilat. Jilatlah pemilik perusahaan apalagi jika ia merangkap atasan kita. Jangan silau dengan jabatan atasan yang belagak pemilik perusahaan, sebab dia adalah karyawan juga.Kalau sekarang kelihatannya hebat kebetulan saja, karena tidak ada pilihan. Tuhan tidak pernah tidur, Ia akan membalas dan memberikan ganjaran kepada kita sesuai dengan apa yang kita lakukan.

Sesungguhnya berbuat baik adalah untuk keuntungan diri sendiri dan berbuat ajahat akan kembali kepada kita lagi.

Jika hubungan baik dianggap sebagai suatu ancaman, tidak heran dan dapat dimengerti jika ada yang berkeinginan meremove nama seseorangdari list FB(mungkin saja sebentar lagi ada sweeping list dari teman FB ). Juga tidak heran jika semua yang semua cerita akan disampaikan juga kepada penguasa palsu yang belagak owner. Fitnah dan cobaan adalah bagian dari perjalanan hidup seorang pemimpin. Bagi pemimpin tidak penting bagaimana nasibnya sendiri, yang penting adalah bagaimana nasib ummatnya, karyawannya.

Semoga hanya sedikit dari kita yang meniru dan membangun karakternya seperti karakter para penjilat, para budak dan penghianat. Rasanya baru kemarin sang penjilat selalu mencium tangan, berangkat bareng, setia setiap saat seperti rexona...ah tidak penting sekali rasanya meniru perilaku rendah seperti itu

Pemimpin adalah pejuang dimanapun dan dalam situasi apapun, the real pemimpin tidak pernah kalah dan selalu berhasil membangun pemimpin lainya. Kalaupun ada yang gagal itupun kegagalan diri orang itu sendiri bukan kegagalan kita sebagai pemimpin.

Semoga dalam situasi yang penuh ketidak pastian dan bencana ini, kita dapat selalu saling menyayangi, menghormati, membantu satu sama lain dan bersatu dalam kebaikan

Bencana yang sesungguhnya adalah menceburkan diri dalam keadaan celaka dimana kita berbuat baik, patuh, kerja keras, hormat sebagai profesi bukan sebagai karakter.Apalagi jika semuanya itu dipersembahkan bagi manusia.

Tidak ada komentar: