Banyak laki-laki beristri yang mengobral kata-kata mesra Honey, Sayang, Cinta kepada teman perempuannya. Padahal mungkin ia tidak pernah memanggil istrinya dengan sebutan mesra seperti itu. Dalam meeting atau pergaulan sehari-hari yang namanya panggilan Cantik, Cinta, Sayang, Baby menjadi hal yang biasa.Begitu juga jika mengirim sms, jadi jangan kaget para istri jika menemukan di HP suaminya sms yang berisi kata-kata ”Ok sayang atau terima kasih cantik atau kita jadi ketemuan ga cinta?”. Begitu diobralnya kata-kata mesra itu sampai menjadi kehilangan maknanya. Sesama perempuan juga sering memanggil ”Say, Darling” menandakan keakraban. Pernah seorang suami membalas sms ke nomor yang menuliskan kata-kata sayang dengan isi ”Hei Bangsat, jangan sayang-sayangan sama istri gue”, taunya yang dikirim sms perempuan yang namanya sama dengan nama laki-laki. Banyak nama yang bisa untuk laki-laki bisa juga untuk perempuan, misalnya Reza, Sri, Tri, Dwi, dsb.
Tidak semua perempuan suka dengan paggilan seperti itu, apalagi perempuan karir yang mandiri. Mereka merasa panggilan itu menunjukan bahwa perempuan dianggap tidak sederajat, lebih lemah, manja dan dapat digoda. Saya pernah juga melihat film dimana pemeran utama perempuan marah dan tidak senang dipanggil ”Babe”, ”I am not your Baby” katanya dengan ketus. Tapi ada juga perempuan yang senang dan GR (Gede Rasa) dengan panggilan mesra seperti itu. Biasanya mereka nanti menjadi kecewa karena ternyata ”yayang nya” banyak bukan dia saja. Ada juga yang karena tidak pernah dipanggil sayang oleh suaminya, menjadi jatuh cinta dengan laki-laki yang sering memanggilnya dan memperlakukannya bak kekasih pujaan. Padahal mungkin saja lelaki itu memang mengobral kata-kata mesra demi untuk TP (Tebar Pesona) dan iseng bukan dari hatinya. Tapi jika ada perempuan yang terjaring masuk perangkap rayuan gombal, yah apa boleh buat, masa rezeki ditolak sih.
Saya sendiri termasuk yang risi dan tidak senang jika dipanggil dengan sebutan seperti itu. Rasanya kata-kata Cinta, Sayang, lebih tepat ditujukan kepada orang yang memang spesial sperti suami, istri, anak, ponakan dan keluarga dekat. Pengalaman saya yang memanggil kita dengan sebutan sayang, cantik, mau diapain rambutnya, dengan gaya kenes adalah para banci yang menjadi kapster. Tidak ada effek sama sekali panggilan tersebut, bahkan saya suka geli mendengarnya karena terlalu sering diucapkan. Kalau yang memanggil kita sayang adalah pria idaman yang hanya memperuntukan panggilan itu untuk kita seorang dan tidak mengobralnya baru bolehlah kita merasa geer
Jadi jangan terlalu serius mengartikan kata-kata mesra yang ditujukan kepada kita dari para lelaki iseng tadi, apalagi lalu jatuh cinta pada mereka, tetaplah sopan dan profesional dalam menghadapi situasi seperti ini.
Senin, 01 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar