Sabtu, 24 Januari 2009
Bangsa Jepang
Japan International Corporation Agency mengundang pekerja muda Indonesia untuk melakukan kunjungan pertukaran pekerja muda di Jepang selama satu bulan.Saya adalah salah satu peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti program itu.Sebelum berangkat kita dilatih selama satu minggu mengenai kebudayaan Jepang, termasuk belajar bahasa Jepang sederhana dan aturan mana yang boleh dan mana yang tidak.Pesan khusus dari pengajar ditujukan kepada peserta laki-laki yang sudah beristri agar jangan mengobral janji kepada gadis Jepang disana.Katanya pemuda Indonesia dibandingkan pemuda Jepang lebih romantis atau "gombal" dengan kata lain. Bahayanya karena gadis Jepang banyak uang , maka jangan heran jika mereka termakan rayuan kita maka akan segera menyusul dengan mudah ke Indonesia. Rupanya pesan ini memang benar, terbukti ada peserta yang ganteng dan ramah banyak mendapat hadiah dari para gadis Jepang disana.
Dari Jakarta kami naik Japan Airlines langsung ke Tokyo menggunakan kelas bisnis yang sangat nyaman.Tokyo merupakan kota modern yang indah, bersih dan rapih, seperti kota modern lainnya penduduk Tokyo dinamis dan berjalan dengan cepat seperti mengejar sesuatu.Yang cukup mengherankan untuk saya yang malas berjalan kaki, orang Jepang sangat tahan berjalan kaki berjam-jam, bahkan dikereta api mereka tidak ada yang berebut tempat duduk jika ada kursi yang kosong.Dalam keadaan berdiripun mereka menikmati buku bacaannya.Sebulan di Jepang betis saya bertambah besar dan kekar karena kemana-mana berjalan kaki.Ukuran kamar hotel walaupun termasuk hotel berbintang tergolong kecil jika dibandingkan dengan Jakarta.
Di Tokyo kami mengikuti berbagai macam pertemuan, misalnya dengan menteri tenaga kerja Jepang, dengan para pekerja muda, dan mengunjungi beberapa perusahaan..Agak susah berkomunikasi dengan peserta tuan rumah, mereka tidak begitu menguasai bahasa Inggris, tapi dalam pertemuan resmi kami selalu dapat bertukar pikiran karena selalu ada penterjemah.Sangat mengagumkan melihat bagaimana bangsa Jepang dapat menjadi sangat maju tanpa harus menguasai bahasa Inggris, semua buku asing diterjemahkan kedalam bahasa Jepang, bahkan ketika kami mengunjungi satu sekolah dasar mereka menyambut dengan nyanyian "Rayuan pulau kelapa" dalam bahasa Jepang yang sangat mengharukan.Rupanya anak-anak SD itu sebelum kami dating telah diperkenalkan oleh gurunya mengenai berbagai sesuatu tentang Indonesia. Mulai dari letak geografisnya, bahasanya, bagaimana keterkaitan sejarah antara Jepang dan Indonesia, sampai menghafalkan lagu Indonesia .
Soal kebersihan adalah hal yang utama untuk bangsa Jepang selain disiplin. Baik di sekolah maupun kantor kebersihan gedungnya sangat dijaga. Pada bangunan yang sudah tuapun tetap terpelihara dengan baik. Jika kita mau masuk kelas atau bekerja dikantor harus mengganti sepatu dengan sendal khusus untuk didalam ruangan. Bagitupun ditempat umum seperti mengunjungi kuil atau istana yang dibuka untuk umum, kita harus menitipkan sepatu (tanpa harus mengambil nomor, membayar atau takut hilang dicuri) dan menggantikannya dengan sendal. Disiplin waktu juga sangat dijaga disana, tidak ada acara yang terlambat atau diluar jadwal, semuanya tepat waktu dan tidak bertele-tele.
Disiplin, kerja keras, tepat waktu dan kejujuran adalah hal yang sangat ditekankan dalam pembentukan karakter bangsa. Sangat mengherankan melihat pemerintah
menyediakan payung dimanapun juga untuk digunakan oleh siapa saja yang tidak membawa payung jika hari hujan.Di stasiun, terminal bis, hotel, supermarket disediakan payung jika musim hujan.Pemakai payung akan mengembalikan pada tempat yang telah disediakan jika ia telah selesai memakainya. Jika ini terjadi di Indonesia, dijamin payung tersebut akan ludes dalam sekejap mata dipakai dan disimpan dirumah masing-masing.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar